Semua Dimulai dari Diri Sendiri
Sebuah quote mampir di beranda
akun media sosial saya, tentang motivasi bagi diri sendiri, bagi pribadi. Seperti
yang Anda baca pada gambar di atas. Saya sertakan hal tersebut di awal postingan,
agar kelak menjadi pengingat, bahwa ada sebuah quote inspiratf pernah
membuat saya bersedia untuk introspeksi diri.
Semua berawal dari diri sendiri.
Ya, karena kitalah yang tahu persis, hal
apa saja yang harus dilakukan agar kita selalu bisa menjadi baik, hal apapun
yang bisa mendatangkan kebahagiaan, langkah apa saja yang bisa dilakukan agar
kita bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja agar hdup kita tidak menjadi
sebuah kesia-siaan.
Bila terluka, rawatlah dirimu sampai sembuh, hingga tak lagi merasakan sakit.
Semua orang pasti pernah merasakan
sakit, kehilangan, terluka, patah hati, dan hal apapun yang menjadikan diri
tidak baik-baik saja. Bahkan harus berpura-pura ‘baik’ meski sangat melelahkan.
Tidak!
Berhentilah berpura-pura.
Kita bisa berbohong pada orang lain,
tetapi tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri. Berpura-pura hanya akan
menambah luka, bukan?
Lantas, apa yang bisa dilakukan agar kita
bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak terus-menerus membuat luka bagi
diri?
v Akui kesalahan dan maafkan diri
Semua orang pasti pernah
berbuat kesalahan. Apalagi diri pribadi. Sekecil apapun kesalahan itu. Tidak
mengapa, akui saja bahwa kita pernah melakukan kesalahan.
Biarpun orang lain tetap
menyalahkan, biarkan saja, itu hak mereka. Hal terpenting adalah, bahwa kita
harus mampu memaafkan kesalahan yang pernah dilakukan dan bersedia
bertanggunggunjawab atas kesalahan tersebut, dengan cara bersedia memperbaiki
dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama, serta menjadikan sebagai
pengalaman terbaik.
v Menangislah sampai lega
Menderai airmata bukanlah
suatu bentuk kecengengan. Bisa jadi hal tersebut harus dilakukan agar kita
mendapatkan kelegaan. Menangis bukan bentuk dari penyerahan diri. Justru hal
itu perlu dilakukan agar emosi bisa tersalurkan. Menangislah, dengan wajar.
v Beri jeda
Istirahatlah bila fisik
dan batin lelah. Tidak ada satupun manusia yang mampu menahan beban hidup
terus-menerus. Beri jeda pada diri. Berhenti sejenak.
Menepilah. Tanpa adanya
hiruk pikuk. Tanpa melakukan apapun. Setelah itu, kembali bangkit dan berdiri.
Lantas melanjutkan langkah yang sempat terhenti.
v Terima dirimu
Ikhlas. Sadari bahwa
tidak satupun manusia di dunia ini yang menyandang kesempurnaan. Saat ada
penerimaan pada diri, maka yang terjadi adalah, kita meyakini bajwa kita akan
baik-baik saja, saat menerima dengan ikhlas, keadaan diri. Kita baik, karena
kita memang ingin baik dan pasti bisa jadi baik.
v Lakukan hal yang bisa membuatmu
tertawa bahagia
Bahagia itu relatif.
Tidak semua orang bisa merasakan kebahagiaan dengan cara yang sama. Keluarlah
sejenak. Temui hal-hal dan orang-orang baru. Lakukan hal-hal baik dan positif. Sekecil
apapun kebaikan itu.
Kita berhak merasakan bahagia,
sesederhana apapun wujudnya.
Ketika kita menyediakan diri untuk merawat
diri, membuat diri merasa lebih baik, menerima diri apa adanya, maka lambat laun,
banyak kebaikan akan datang.
Sudah siap untuk menjadi pribadi yang
lebih baik?
#BPNRamadan2023
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^