Kenapa Harus Overthingking?
design by Canva |
Pernahkah
teman-teman merasakan pada suatu waktu, atau bahkan seringkali terjadi pada
diri, dengan berpikir terlalu berlebihan atau overthingking?
Saya
pernah dan bahkan seringkali dalam kondisi seperti itu. Bila hal ini terus
dibiarkan, tentu akan menjadi bumerang atau bom waktu, yang setiap saat bisa
meledak, dan akan sangat mempunyai dampak sangat besar bagi kehidupan pribadi.
Kenapa
harus overthingking, sih? Nggak usah ribet, deh. Mending dibikin
santai saja. Bukankah banyak hal yang terlalu dikawatirkan belum tentu terjadi?
Mungkin begitu teman-teman berpikir.
Well ... tidak semua orang
bisa berpikir secara santai, bukan? Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda,
termasuk perihal pola dan cara berpikir.
Menurut
pendapat seorang psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yaitu Ibu
Wirdatul Anisa, pada Kuliah Online Central
Public Mental Health (CPMH) UGM, disampaikan bahwa “Overthingking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan
suatu hal, dengan cara yang merugikan serta overthingking dapat berupa ruminasi
dan khawatir” (www.ugm.ac.id)
Lebih
lanjut didisampaikan bahwa ruminasi adalah
kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu. Merasa hari ini
akan lebih baik jika kemarin melakukan suatu hal, yang juga merupakan salah
satu bentuk masa lalu, sedangkan khawatir
adalah kecenderungan memikirkan prediksi yang negatif.
Wah
... kalau terus memelihara pikiran-pikiran negatif karena overthingking, tentu tidak baik ya.
Saya
juga mencoba mencari informasi, beberapa penyebab overthingking, yang didapat dari sebuah akun Instagram berikut
ini.
Terlalu merendahkan diri sendiri
Hayo...
siapa yang sering merasa, kalau diri banyak kekuranagn? Minder, tidak percaya
diri dan merasa bahwa orang lain selalu lebih hebat dibandingkan kita? Jujur,
saya masih sering merasa seperti itu. Tidak percaya diri. Padahal, Allah Swt
sudah memberikan karunia, dan sebaik-baik makhluk lho. Tiap orang pasti
mempunyai hebatnya masing-masing.
Berlebihan memikirkan skenario terburuk
Ini
nih. Segala apa dipikirkan terlalu jauh, meskipun sebetulnya belum tentu
terjadi. Kita memang mempunyai banyak rencana, tetapi harus yakin dong, ya.
Bahwa rencana dan skenario-Nya itu pasti yang terbaik untuk kita.
Terlalu memusingkan hal-hal kecil
Memikirkan
suatu hal secara detail memang baik, ya. Tetapi kan tidak harus dibikin rumit.
Bukankah segala hal yang bisa dipermudah tidak perlu dipersulit. Masih banyak
hal yang perlu menjadi fokus kita, bukan?
Terus memikirkan kejadian di masa lalu yang membuat stress
Kemarin
adalah masa lalu. Semua sudah tertinggal, baik hal-hal baik maupun paling buruk
sekalipun. Tidak bisa terulang kembali. Terus memikirkan hal-hal atau
kejadian-kejadian buruk di masa lalu akan sangat melelahkan.
Selalu membuat asumsi tentang apa yang dipikirkan orang lain.
Kita
sering membaca kalimat ini : hidup ini kita yang menjalani, tetapi orang lain
yang mengomentari. Begitulah kenyataannya. Orang lain hanya bisa berkomentar
akan hidup kita, tanpa mereka tahu sebenarnya yang terjadi. Kalau kita terus
memikirkan pendapat dan pandangan orang lain, kapan kita memikirkan diri
sendiri?
Hidup
terus berjalan. Setiap awal pasti ada akhir. Setiap masalah pasti ada jalan
keluar. Semua tergantung pada diri masing-masing. Mau terus berkubang dalam
setiap kejadian buruk dan kesedihan mendera, atau bangkit dan terus berusaha
memperbaiki diri?
Semoga
tulisan ini bermanfaat.
#inspirasi
1 Comments
This blog is so wonderful and the flower is so great I share Fashion Design Dissertation Topics the most wonderful and amazing.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^