Jangan Berhenti
Judul
postingan kali ini serasa menjadi tamparan sendiri bagi saya! Bagaimana tidak?
Saya
nyaris ingin berhenti saja dari aktivitas yang pernah membuat diri ini
merasakan bahagia! Teman-teman penasaran, apakah gerangan?
Ya,
saya nyaris ingin berhenti menulis! Gejala-gejala tersebut telah menunjukkan
dengan sangat santainya beberapa minggu terakhir, tepatnya saat saya mulai mengalami
kejenuhan akan berbagai hal.
Saya
menjadi malas!
Malas
menulis, terutama! Tanpa diketahui sebab yang pasti! Menyedihkan!
Semangat
menjadi naik turun. Tidak sesemangat saat awal ingin ikut program menulis yang
diselenggarakan oleh komunitas One Day
One Post.
Sebuah
komunitas yang sangat saya bangga berada didalamnya, bersama orang-orang hebat
yang senantiasa saling mendukung penuh, untuk terus menebar manfaat lewat
untaian kata.
Komunitas
yang pernah menjadikan saya tetap semangat menulis meskipun banyak rintangan
menghadang. Saya yang mau berusaha terus menulis, membuat postingan setiap
hari, membuat tulisan yang bahkan nyaris tidak sejiwa, hanya agar bisa
bergabung.
Momen-momen
saat harus merelakan sebagian waktu, pikiran dan tenaga untuk terus berjuang
melawan segenap rasa malas. Saat itu, saya nyaris terseok-seok, dengan segala
tantangan tema yang telah ditetapkan, agar tetap bisa menulis dan membuat
postingan di blog.
Lelah.
Pasti. Buntu akan ide, hampir selalu menghampiri. Menyerah? Sangat ingin.
Namun
nyatanya, saat itu saya masih mau melawan rasa-rasa yang tidak seharusnya!
Pun
berkata pada diri sendiri : jangan
berhenti!
Seperti
sekarang ini. Betapa saya malu pada diri sendiri, karena begitu mudahnya ingin menyerah
dan berhenti! Seakan alpa akan niat awal, yaitu untuk tetap menulis, menulis
dan menulis.
Apa
susahnya menulis hanya dengan minimal 300 kata? Tidak ada tema yang ditentukan
pula!
Susah bagi orang yang tidak ingin
konsisten dan mudah tumbang untuk tetap berjuang seperti saya!
Padahal
... saya ingin sekali tetap menulis dan
berbagi pada banyak orang lewat tulisan! Tapi kalau tidak menulis, apakah
harapan tersebut akan terkabul? Bagaimana orang lain tahu, bahwa saya ingin
meninggalkan jejak-jejak aksara bila tak ada lagi tulisan yang bisa dibaca?
Mungkin terlalu takut, bahwa tidak akan ada
yang membaca tulisan-tulisan saya!
Sebuah
pikiran naif yang belum tentu terjadi! Terlalu overthingking, bukan?
Begitulah!
Saya memilih untuk menulis saja. Tentang apapun yang ingin ditulis. Tidak
peduli ada atau tidak ada yang membaca, yang penting tetap menulis! Setidaknya,
saya sendiri yang akan membaca tulisan-tulisan tersebut, bukan? ^^
Satu
hal lagi! Bahwa harus bisa meyakinkan diri sendiri untuk jangan berhenti : menulis! Tulisan-tulisan tersebut telah
menunjukkan kalau saya pernah ada di dunia ini. Bukankah begitu?
Semoga
saya bisa konsisten. Aamiin...
(Saya
berharap, postingan ini juga bisa menginspirasi teman-teman untuk tidak
berhenti menulis)
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^