Teruslah Berbuat Baik
design by Canva |
Pernahkan
Anda merasa menyesal setelah berbuat kebaikan pada orang lain, tetapi tidak
mendapat balasan yang sama? Bahkan merasa jengkel, karena merasa kebaikan yang
kita lakukan tersebut terasa sia-sia, hanya karena orang lain tidak memberikan balasan
kebaikan pada kita.
Beberapa
orang memang merasa bahwa berbuat baik itu harus beralasan, beberapa yang lain
tidak peduli akan hal tersebut.
Berbuat
baik, ya dilakukan saja, tanpa harus mendapatkan balasan yang sama dengan
menerima kebaikan dari orang lain.
Sayapun
pernah merasa sedikit jengkel, kala suatu saat mencoba berbuat baik pada orang
lain. Hal kecil saja. Contohnya adalah memberikan sapa dan senyum pada orang
lain. Tentu ada harap, agar orang lain tersebut membalas sapaan tersebut.
Alih-alih membalas, eh ternyata dia malah memalingkan muka. Duh ... berasa jengkel, banget saat itu. Kecewa, pasti. Dalam hati sempat terbersit, apa
susahnya membalas sapa? Hanya hal remeh, bukan? Tidak hanya itu. Bahkan saya
sempat overthingking dan merasa
kehadiran diri ini tidak diharapkan. Duh ... jadi kejauhan mikirnya ya?
Jadinya
malah baper, kan?
Ujung-ujungnya
sih, jadi menyalahkan diri sendiri. Merasa bahwa orang lain tidak menginginkan
dan tidak sudi melihat.
Padahal,
saya tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam benak orang lain, bukan? Bisa
jadi dia memang sedang banyak masalah, banyak hal yang harus dipikirkan dan
difokuskan, sehingga kurang memperhatikan sapa tersebut. Bisa juga karena alasan
lain.
Begitulah.
Pada akhirnya, saya justru menduga akan banyak hal yang seharusnya tidak perlu
saya pikirkan.
Memberikan
sapa pada orang lain, ya sudah. Dibalas atau tidak, bukan urusan saya lagi,
bukan? Hal penting adalah saya sudah berusaha berbuat baik pada orang lain.
Begitulah
seharusnya yang kita lakukan.
Tidak
apa-apa, orang lain tidak membalas kebaikan kebaikan.
Kita
hanya perlu untuk terus berbuat baik pada orang lain, tanpa berharap
mendapatkan balasan atas kebaikan tersebut.
Selama
masih ada kesempatan hidup di dunia ini, teruslah berbuat baik pada siapapun,
tanpa mengharap balas apapun akan kebaikan tersebut. Bahkan kita juga
diharapkan terus berbuat baik pada orang yang pernah menyakiti kita sekalipun.
Sikap
kita pada orang-orang yang pernah
menyakiti, akan menunjukkan kualitas diri yang sebenarnya. Adapun sikap mereka
pada kita, juga menunjukkan siapa mereka sebenarnya.
Satu
hal yang penting adalah, saat kita melakukan kebaikan pada siapapun, maka semata
mengharap rida dari Yang Maha Kuasa.
Hidup
akan terasa lebih ringan untuk dijalani, jika kita hanya menjadikan Sang
Pemberi Hidup sebagai fokus.
If you get good, you will get good. If you get bad, you will get bad.
Jadi,
jika kita berbuat baik, maka kebaikan akan datang pada kita. Sebaliknya, jika
kita berbuat buruk, maka keburukanlah yang akan datang pada kita.
Begitulah
hukum alam berlaku.
So
... jangan lupa untuk terus berbuat baik ya ^^
#inspirasi
2 Comments
Berbuat baik tanpa pamrih memang gampang-gampang susah ya, Mba, karena kita ini manusia yang ga luput dari ego. Tentu pengen dapet balasan, minimal perlakuan baik atau sekedar penghargaan kecil.
ReplyDeleteDan setuju sekali dengan filosofinya Mba Nova, bahwa apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai.
Mungkin ada yang terlepas dari memori kebanyakan orang, bahwa berbuat baik ke A belum tentu dibalas oleh A, tapi feedback nya akan random.
Jadi akan keren sekali kalau fokusnya bisa ke diri sendiri, (aku melakukan ini untuk diriku) dan biar alam yang bekerja atas izin Tuhan untuk menempatkan semua hal pada tatanannya.
Btw.. Tulisan sederhana ini sungguh posirif, semoga Mba Nova, aku dan semua lapisan jiwa di muka bumi ini, ga pernah jera untuk melakukan kebaikan, ya! God Bless 😇
Terima kasih mbak Indah. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Salam sayang ^^
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^