Tradisi Siraman Sedudo, Memperkaya Budaya Bangsa
Setiap memasuki bulan
Muharam atau bulan Suro (menurut penanggalan Jawa), ada sebuah kegiatan atau
ritual rutin di Kabupaten Nganjuk, yang telah menjadi adat istiadat masyarakat
setempat selama ratusan tahun. Bahkan, kegiatan ini dan menjadi agenda tahunan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Kegiatan atau tradisi tersebut dinamakan ‘Siraman Sedudo’.
Tradisi ‘Siraman Sedudo’,
telah membudaya secara turun-temurun dan masih dipegang teguh oleh msyarakat
sekitar Air Terjun Sedudo, yang merupakan bagian dari lereng Pegunungan Wilis, tepatnya
di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur. Air
terjun ini mempunyai ketinggian sekitar 105 meter dan berada pada 1.438 meter
di atas permukaan laut. Akses transportasi menuju air terjun yang berjarak
sekitar 30 km dari ibukota Kabupaten Nganjuk ke arah selatan ini, cukup mudah,
baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Fasiliitas di tempat
wisata air terjun cukup baik dan nyaman bagi pengunjung.
Upacara adat atau
ritual ‘Siraman Sedudo’ merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan di
bawah air terjun tertinggi keempat di Jawa Timur ini, mulai dari tarian persembahan para
gadis yang telah ditunjuk, prosesi pengambilan air, hingga larung sesaji
sebagai perwujudan syukur atas berlimpahnya nikmat dan rejeki dari Tuhan. Tarian
yang dipersembahkan para gadis tersebut dinamakan tari Bedhayan Amek Tirta, sebuah koreografi
dan penghayatan, betapa pentingnya makna air dalam kehidupan, juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa.
![]() |
sumber foto : IG @humaskabnganjuk |
Ritual ‘Siraman Sedudo yang dipimpin oleh sesepuh desa setempat,
diiringi gamelan Jawa, hingga aura budaya Jawa sangat kental terlihat. Belasan
gadis belia lantas diarak mengambil air secara langsung dari bawah guyuran air
terjun Sedudo, dibantu oleh bebrapa perjaka. Lantas air tersebut dimasukkan ke
dalam wadah khusus, untuk digunakan bagi siapapun yang membutuhkan, misalnya
untuk pengobatan. Setelah proses pengambilan air ini selesai, dilanjutkan
dengan prosesi mandi bersama, dengan cara mengguyurkan air ke badan, yang
berasal dari air terjun Sedudo.
Masyarakat Kabupaten Nganjuk hingga saat ini masih mempercayai
mitos, bahwa mandi di bawah air terjun Sedudo, atau mandi dari air yang berasal
dari air terjun tersebut, bisa mengobati segala penyakit, dan bisa membuat awet
muda.
Ritual atau tradisi yang tidak kalah penting adalah acara jamasan pusaka, yaitu kegiatan mencuci
pusaka-pusaka peninggalan kerajaan Majapahit yang masih tersimpan di Gedung
Pusaka Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur.
Konon, pasukan dari Kerajaan Maajapahit sempat singgah di Desa Ngliman, dan beberapa
peninggalan tersebut masih tersimpan dengan baik.
Upacara adat jamasan pusaka diawali dengan kirab,
dengan didahului oleh serombongan petugas yang terdiri dari Subha Manggala (Cucuk Laku) para
prajurit pasukan pembawa pusaka, putri domas serta pasukan dengan kesenian MungDhe, yang semuanya itu menggambarkan
prajurit kerajaan Majapahit pada saat itu. Keberangkatan kirab pusaka diawali dari
Makam Ki Ageng Ngaliman ke utara, sampai gerdon
terus kembali lagi, sampai akhirnya ke Gedung Pusaka Desa Ngliman, Kecamatan
Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa timur.
Kegiatan ‘Siraman Sedudo’
merupakan salah satu agenda wisata dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, untuk
menarik pengunjung, baik wisatawan lokal maupun dari luar negeri. Hal ini
merupakan salah satu tujuan untuk meningkatkan perekonomian, khususnya dari sektor
wisata, bagi Kabupaten Nganjuk.
![]() |
sumber foto : IG @humaskabnganjuk |
Tradisi ini merupakan
salah satu partisipasi, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk dalam
melestarikan budaya, warisan para leluhur. Orang Jawa bilang : nguri-nguri budoyo. Melestarikan budaya artinya ikut menjaga lingkungan.
Tentu sudah menjadi
kewajiban bagi para generasi penerus bangsa untuk turut menjaga lingkungan dan
sekitar, termasuk menjaga budaya dan adat istiadat setempat, yang turut
memperkaya beranekaragamnya budaya bangsa. Kita juga harus bangga dengan
keanekaragaman Indonesia, dan wajib mengenalkan pada dunia, bahwa Indonesia
memang kaya akan budaya.
#IndonesiaBikinBangga
#UntukmuBumiku
(Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog dengan tema "Keanekaragaman Indonesia yang Membanggakan" yang diselenggarakan oleh
Blogger Perempuan Network).
5 Comments
Tulisannya bagus dan membuat saya tertarik untuk menemukan ruh dari Nganjuk Kota Nganjuk yang menyimpan banyak budaya dan tradisi yang belum dikenal orang meskipun orang Nganjuk Asli
ReplyDeleteTerima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat ^^
DeleteSungguh kaya kebudayaan di Indonesia ini.
ReplyDeleteAgak aneh ya, klo penari pake masker, tapi tak mengurangi wajah ayu penarinya....
Karena pandemi, jadi harus pake masker, hehe
DeleteWhat's the best casino game for everyone? | DRMCD
ReplyDeleteCasino games can be 경상남도 출장안마 played from the comfort of 제주도 출장마사지 your home or anywhere in the world. This 통영 출장마사지 online 강원도 출장샵 gaming platform offers a 문경 출장안마 variety of games
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^