Saatnya Kembali

 

Saatnya Kembali

Pada setiap waktu pasti ada jeda

 

design by Canva


“Mulai saja dengan curhatan.”

“Sudah lama tidak melihat tulisanmu wira-wiri.”

“Kemana saja? Jangan lama-lama nggak nulis, ntar keterusan.”

“Ayo menulis lagi!”

Begitulah beberapa pesan daring yang mampir di telepon pintar yang aku miliki. Memang hal tersebut sudah berlalu beberapa saat, tapi masih terngiang. Awalnya abai, tetapi mengusik juga.


Aktivitas yang pernah membuatku meyakini bahwa ini bisa menajdi salah satu cara untuk menyembuhkan luka dalam hati, bisa menajdai semacam terapi jiwa, bisa menjadi langkah merasakan kebahagiaan.

Nyatanya?

Aku bahkan sempat meninggalkan aktivitas yang satu ini saat ‘patah’ menghinggap dengan sengaja (atau aku yang sengaja mempersilakan luka memasuki rongga?), membiarkan semesta menertawakan kebodohan-kebodohanku, membiarkan hujan menderas hingga badai bertubi-tubi merampas hak-hak diri untuk tetap bertahan ditengah carutnya dunia?

Aku yang membiarkan!

Ya ... menaruh harap pada semu merupakan kesengajaan yang aku tancapkan atas nama luka. membiarkan keterpurukan menemani sepi yang meraja, dan membiarkan ketidakwarsan tanpa mengetuk pintu-pintu hati. Membiarkan jeda tiada berbatas.

Bahkan dengan sombongnya, aku melupa bahwa semua yang terjadi memang kehendak-Nya.

Hari-hari kujalani dengan penuh insecure! Memenuhi ruang kosong dengan kondisi overthingking atas segala hal yang belum tentu terjadi. Aku seperti berjalan tanpa arah. Sok tegar dan menunjukkan pada dunia bahwa aku tetap baik-baik saja, meskipun nyatanya diriku bagai gelas pecah yang dipaksa utuh kembali.

Hei... Siapa aku? Sok-sokan mengatur hidup!

Begitulah yang terjadi selama beratus masa terlewat begitu saja, membiarkan keadaan tanpa kontrol dan mengabaikan hak diri sendiri. Hingga aku lelah.

Suatu hari ... Aku lupa tepatnya. Kutumpahkan semua pada Sang Maha. Kulangitkan doa untuk kekuatan, keikhlasan dan keridaan atas segala ketetapan dan ketentuan-Nya. Perjalanan tanpa arah ini harus segera diakhiri. Sudah saatnya aku kembali!

Ya ... kembali pada jalan yang seharusnya, terarah, dan tentu saja dengan tujuan yang jelas, meskipun masih harus berjalan di atas kerikil-kerikil tajam, terkadang ada sebongkah batu yang harus disingkirkan agar aku bisa terus melanjutkan perjalanan, bahkan kala hujan menyapa dan terik mentari menghadang. Jeda pada setiap perjalanan ini pasti ada, meskipun pemberhentianku masih tersembunyikan.

Aku masih harus terus berjalan!

Pun untuk goresan-goresan aksara yang merindu. Aku masih ingin dan harus menulis, karena inilah yang menyatakan bahwa aku masih ‘ada’. Aku masih ingin berbagi, meskipun tiada yang peduli. Tak ingin ikatan antara aku dan pena, terburai hanya keegosian semata.

Hal yang patut aku lakukan adalah tetap bersyukur!

Ya ... aku harus melakukan itu. Saat aku ingin kembali, pintu-pintu terbuka dengan penerimaan-penerimaan dari arah tak terduga, juga dari orang-orang baik yang dengan segala rida mereka, mengajak bangkit dari segala keterpurukan, termasuk mengajak dalam kebaikan melalui jejak-jejak aksara.

Jadi ... nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?

Perjalananku mungkin masih panjang, hingga Allah menghendaki bahwa semua harus berhenti dan berakhir dalam kisah. Aku hanya perlu melangitkan doa, untuk segala kebaikan, kekuatan, keberkahan dan keberserahanku pada-Nya. Selanjutnya, biarlah Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri bersama aamiinku.

 

(Tulisan setelah melewatkan masa dalam ketidakjelasan Semoga hariku kembali bersama jejak aksara)

Post a Comment

5 Comments

  1. Ayoooo aku juga mlempem gak nulis2...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halah. Tulisan mas Wakhid Lo masih bertebaran dan sering nongol. Malah sering dimuat di media. Alhamdulillah. Aku kapan kayak gitu? Hehe

      Delete
  2. Selamat datang kembali mbak saaayy.....ayooook semangat lagi.....semuanya akan berjalan baik kembali jika kita meyakininya... Biidznillah ❤️❤️❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah, mbak Ning. Support mbak sangat berarti buatku. Yuk, dengan izin Allah (aamiin) kita semangat menulis lagi ^^

      Delete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^