Gejala-Gejala Anda Mengalami Stress Saat WFH
dan Cara Mengatasinya
Tak terasa sudah lebih
dari tujuh bulan kita menjalani WFH. Pada awalnya, mungkin kita merasa senang
bisa bekerja dari rumah, karena bisa lebih dekat dengan keluarga, tak perlu
berangkat ke kantor dan macet-macetan di jalan, dan menjalani aktivitas yang monoton
di kantor. Namun akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang mengeluhkan bahwa
WFH membuatnya stress.
Alasan utama dari
penyebab stress ini adalah kaburnya batasan-batasan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi saat bekerja dari rumah. Kita jadi sering lupa waktu saat
bekerja dari rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar monitor.
Ini membuat para pekerja merasa kesepian dan terisolir dari lingkungan. Dampak
yang dirasakan tak hanya dari sisi psikologis, namun kesehatan pun akan ikut terganggu.
Nah, tahukah Anda apa
saja gejala yang mengindikasikan bahwa Anda mulai mengalami stress saat WFH?
Lalu, adakah cara yang efektif untuk mengurangi atau mengatasi gejala tersebut?
Berikut lengkapnya:
Tanda-tandanya Anda mulai mengalami stress saat WFH
Beberapa gejala di bawah
ini kerap datang di kalangan pekerja di periode WFH. Namun sayangnya, sedikit
sekali yang menyadari bahwa kondisi yang dialaminya adalah pertanda bahwa
dirinya mulai dihinggapi stress.
Penting bagi Anda untuk
mengidentifikasi gejala ini sedini mungkin sehingga Anda bisa menjaga
produktivitas dan mengamankan pekerjaan yang sulit dicari selama masa pandemi
covid-19 ini. Berikut ini beberapa gejalanya:
Mulai sering menunda pekerjaan
Anda mulai merasa jenuh
akan pekerjaan yang seakan tak ada habis-habisnya. Belum lagi tuntutan untuk
multitasking dengan deadline yang begitu ketat. Pada awalnya bisa jadi Anda
bersemangat untuk menyelesaikan setiap tugas yang ada. Namun karena Anda
kesulitan menarik batas antara jam kerja dan istirahat menjadikan Anda burnout
dalam waktu yang singkat.
Burnout ini berbahaya,
karena membuat karyawan tidak bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan tugas.
Buat mereka yang bekerja di industri kreatif seperti divisi marketing dan
sales, burnout bisa menghambat munculnya ide-ide kreatif untuk memasarkan
produk. Hal ini tentu saja tidak baik untuk perusahaan dan karyawan tersebut
nantinya.
Lelah badan dan pikiran yang teramat sangat
Jangan pikir bahwa
bekerja dari nyamannya tempat tidur atau sofa di rumah tak membuat Anda lelah.
Berada di posisi yang sama berjam-jam lamanya akan berdampak buruk bagi
kesehatan badan Anda. Tak seperti saat bekerja di kantor yang mengharuskan Anda
untuk keluar dan menggerakkan badan, kerja dari rumah yang minim aktivitas akan
membuat badan menjadi cepat lelah dan stamina menurun dengan drastis.
Beberapa dampak
kesehatan yang bisa timbul dari minimnya aktivitas ini antara lain insomnia,
sakit punggung, dan gampang sekali lelah. Tak hanya itu, jam kerja yang panjang
dan minim istirahat bisa berdampak pada kesehatan mental. Anda menjadi mudah
marah, cemas, dan merasa gelisah lebih sering dari biasanya.
Tidak terlibat dalam rapat atau tugas tim
Di masa WFH, rapat
umumnya dilakukan secara online menggunakan aplikasi Zoom atau Skype.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang melakukan video meeting dalam waktu
yang lama, bahkan sampai larut malam. Hal ini tentu saja tidak produktif dan
membuat para karyawan merasa lelah dan stress yang teramat sangat.
Akibatnya, banyak yang
memilih untuk pasif saat rapat online. Memilh tak berbicara, tak mengutarakan
ide kalau tidak ditanya, dan menonaktifkan kamera sebagai penanda presensi
kehadiran rapat. Begitu pula dalam tugas tim, karyawan yang sudah menumpuk
stressnya lebih memilih untuk mengerjakan tugas miliknya saja. Minim inisiatif
untuk membantu karyawan lainnya karena terbebani begitu banyak hal di
pikirannya.
Tidak merawat diri dan rumah
Jangankan mandi atau
membersihkan diri, waktu untuk tidur dan rehat sejenak saja tidak lagi dimiliki
oleh segenap karyawan yang sedang WFH saat ini. Hal ini berdampak pada
kesehatan sang karyawan. Tidak terjaganya kebersihan badan membuat karyawan
jadi lebih rentan akan penyakit.
Tak hanya itu, kesibukan
saat WFH menyebabkan pekerja profesional tidak memiliki waktu untuk
membersihkan rumah. Kondisi rumah yang berantakan, kotor, dan tidak terawat
juga membuat sang karyawan gampang sakit.
Merasa sendirian dalam melakukan pekerjaan
Buat yang sudah
berkeluarga, WFH mungkin bisa dijadikan sebagai ajang untuk mendekatkan diri
pada keluarga. Namun buat para perantau di ibukota dan tak sempat pulang
kampung sebelum pandemi melanda, mereka cenderung merasa terasing dan sendirian
sepanjang waktu. Begitu pun di saat bekerja secara WFH.
Absennya rekan kerja yang
biasa duduk di samping bisa membuat para pekerja merasa sendirian saat bekerja.
Tak ada yang bisa diajak diskusi, bercanda, atau pun dimintai bantuan bisa
membuat profesional sekali pun stress tinggi.
Cara menanggulangi stress saat WFH
Stress tak hanya berimbas
pada kesehatan rohani, namun juga berpotensi menurunkan daya imun tubuh dan
membuat kita rentan terhadap penularan virus corona. Maka dari itu, menjaga
diri agar terhindar dari stress adalah sebuah keharusan bagi seorang pekerja
profesional. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan level
stress Anda:
Beri batasan yang jelas antara jam kerja dengan jam istirahat
Tentukan sendiri jam
kerja Anda. Misalnya Anda mulai kerja dari jam delapan pagi, hingga jam lima
sore. Usahakan agar fokus Anda terjaga sepanjang jam kerja tersebut, seperti
misalnya dengan mematikan televisi, menggunakan ruangan khusus agar tidak
diganggu orang lain saat bekerja, dan menyingkirkan ponsel dari jangkauan
tangan.
Lepas dari jam lima sore,
segera tutup laptop atau matikan komputer Anda dan tinggalkan seluruh pekerjaan
Anda. Setelah itu, lakukan hal-hal lainnya yang selama ini belum sempat
dilakukan, seperti berbenah rumah, merawat diri, mulai terjun ke hobi lagi, apa
saja. Yang penting lakukan hal-hal positif di luar pekerjaan Anda.
Mulai biasakan berkata tidak
Mulailah memberanikan
diri mengatakan tidak pada atasan dan rekan kerja. Katakan bahwa Anda tidak
bisa melayani atau membantu mereka di luar jam kerja. Berikan pengertian bahwa kebiasaan
bekerja terlalu lama sudah memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda dan
membuat Anda dihantui stress. Tegaskan bahwa bekerja terlalu lama justru
menjadikan Anda tidak produktif, tak bisa berpikir dengan jernih, atau
mengambil keputusan yang tepat karena dibayangi oleh stress.
Atur pola tidur dengan baik
Pastikan Anda punya pola
tidur yang teratur. Kualitas tidur yang baik bisa membuat Anda berpikir dengan
jernih dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. Hindari tidur larut
malam, apalagi sampai begadang selama WFH.
Tertibkan diri untuk
naik ke tempat tidur di waktu yang sama dari hari ke hari. Jika dirasa perlu,
atur alarm untuk mengingatkan Anda untuk segera tidur. Jikalau kantuk belum
datang, Anda bisa mencoba mandi air hangat sebelum naik merebahkan badan.
Hindari multitasking
Ini dia salah satu
penyebab banyaknya karyawan stress saat WFH. Melakukan dua pekerjaan sekaligus
dalam satu waktu dengan deadline yang ketat sangatlah membebani pikiran Anda.
Maka dari itu, biasakan untuk menyusun prioritas. Dahulukan pekerjaan yang
lebih urgent, baru kemudian menyelesaikan tugas lainnya yang deadline-nya lebih
longgar.
Jika masih dirasa sulit,
gunakan software manajemen
tim yang dilengkapi dengan kanban board. Software ini bisa membantu
Anda mengatur prioritas pekerjaan dan melihat beban kerja rekan setim sekiranya
Anda membutuhkan bantuan mereka.
Manfaatkan teknologi
Di jaman internet
seperti sekarang, ada banyak sekali perangkat lunak atau software yang bisa
memudahkan pekerjaan Anda di saat WFH. Salah satu perangkat lunak yang banyak
digunakan perusahaan semenjak WFH dimulai di tahun 2020 yakni software ERP. Perangkat lunak ini
banyak membantu pelaku bisnis untuk mengotomatiskan berbagai operasi bisnis
mereka.
Peran teknologi dalam
perusahaan tak hanya berhenti sampai di situ saja. Teknologi juga mendekatkan
para karyawan dalam sebuah perusahaan, sehingga jarak yang memisahkan antara
rekan kerja tak lagi terasa. Pada akhirnya, karyawan tak lagi merasakan
sendirian atau kesepian saat bekerja dari rumah.
Kesimpulan
Kerja dari rumah memang
memberikan fleksibilitas bagi para pekerja, namun di balik semua itu, ada
jebakan pemicu stress yang bisa menghantui Anda kapan saja. Namun dengan cara
yang tepat, kita bisa menghindari stress dan lebih menikmati pekerjaan dan
hidup kita di masa yang penuh dengan ketidakpastian ini. Dengan demikian, work
life balance pun bisa tercapai.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^