Pilih Berbuka Puasa Bersama Siapa?
Salah
satu hal yang seru saat ramadan seperti sekarang yaitu acara buka puasa
bersama, entah bersama keluarga atau bersama teman. Undangan buka puasa bersama
seringkali menjadi jadwal rutin bagi sebagian orang. Tidak hanya dengan
keluarga dekat, tetapi undangan buka puasa bersama bisa juga datang dari teman
sekolah, teman kampus, relasi bisnis dan juga rekan kerja di kantor.
Banyaknya
undangan buka puasa bersama, tak jarang membuat waktu untuk berbuka puasa
bersama keluarga menajdi berkurang. Seperti yang kualami. Bukan aku yang sering
mendapat undangan untuk bukber ya, tetapi suami.
Berkaitan
dengan profesinya sebagai seorang pendidik, seringkali suamiku melewatkan acara
buka puasa bersama diluar rumah. Terkadang mendapat undangan dari
murid-muridnya, mantan murid-muridnya, atau dari salah satu organisasi dimana
suami juga teribat dalam kepengurusan. Hal ini sudah biasa terjadi selama
bertahun-tahun. Aku memaklumi kok. Cuma terkdang jadi gimana gitu, kalau buka puasa sendirian, secara anakku juga belum
puasa penuh. Jadi teringat sebuah lagu, “masak-masak sendiri, makan-makan
sendiri’. Kasihan ya, hehe. Beruntung hampir setahun ini ibuku sering menemani
berbuka puasa di rumah, jadi aku tidak sendirian.
Berbuka
puasa memang bisa dengan siapa saja. Kalau memang tidak bisa bersama pasangan,
bisa dengan orang lain. Kondisional saja. Hal penting adalah kita tidak
melupakan makna dari berbuka puasa itu sendiri.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata. “Rasullullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya (HR. Riwayat Bukhari dan Muslim).
Makan bersama atau makan berjamaah memang merupakan bagian dari sunnah Rasullullah.
Beliau bersabda, “Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” (HR. Abu Dawud, Hasan)
seperti
dikutip dalam peramban www.muslimah.or.id.
Bagiku,
dengan siapapun kita berbuka puasa, tidak menjadi masalah, asalkan dilakukan
dengan penuh keikhlasan, dan sesuai syariat agama.
#30HariKebaikanBPN
#BloggerPerempuan
#Day23
#BukaPuasaBersamaKeluargaAtauTeman
2 Comments
Berul Mba. Dengan siapa saja berbuka puasanya. Yang penting niat dan ikhlas ya itu yg utama
ReplyDeleteIyess mbak Denik. Yang penting hepi ya buka puasa dengan siapapun hehe
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^