Menggapai Kesuksesan dengan Membangun Kebiasaan-Kebiasaan Baik Sejak
Dini
Banyak anak muda yang
mempunyai kebiasaan buruk yang mulanya mereka anggap biasa saja. Seiring waktu
kedewasaan mereka bertambah hingga mereka sadar betapa banyaknya kebiasaan
buruk mereka selama ini.
Anak muda yang tidak
beruntung bisa terus terjebak dalam kebiasaan buruk mereka sampai tua. Tentunya
berpengaruh pula terhadap kehidupan mereka.
Saya pernah riset
kecil-kecilan dan menemukan bahwa
orang-orang yang sudah berkeluarga tetapi rumah tangga dan finansialnya jelek, ternyata
masih memelihara kebiasaan buruk dari masa mudanya. Misalnya minum-minum,
nongkrong yang tidak berfaedah, judi, dan hal-hal negatif lainnya.
Orang yang sadar diri akan
berusaha menghilangkan kebiasaan buruknya. Tetapi umumnya susah dilakukan dan
butuh waktu cukup panjang. Itupun ketika mereka mulai bosan dan hilang fokus,
kebiasaan buruknya dengan mudah bisa datang kembali.
Tetapi sebaliknya meski
kita punya sedikit atau sedikit sekali kebiasaan buruk, saat ingin mempunyai
sebuah kebiasaan baik, ternyata susah juga meraihnya. Misalnya komitmen bahwa
di tahun ini bakal lebih serius ngeblog. Banyak kan ternyata komitmen yang
rusak, hangus, bahkan sebelum diwujudkan dalam tindakan nyata?
Jadi kita harus bagaimana,
menyerah saja pada kebiasaan buruk yang kita miliki selama ini? Jangan!
Kebiasaan buruk sangat bisa dihilangkan dan kebiasaan baik sangat bisa untuk
dimiliki, mari kita mulai dengan mengenali bagaimana kebiasaan itu terbentuk.
Faktor Pembentuk Kebiasaan
Kebiasaan terbentuk oleh dua faktor yaitu internal
dan eksternal. Faktor internal berasal dari diri kita sendiri dan berkaitan
erat dengan identitas kita. Passion, nilai-nilai yang kita yakini, dan
moralitas akan membentuk kebiasaan kita.
Misalnya kita menyukai ilmu beladiri. Maka
kebiasaan kita akan ada yang terkait dengan beladiri misalnya hampir setiap
hari latihan, suka hunting buku beladiri, membenci kejahatan, suka koleksi
senjata, dan suka baca novel silat.
Jika kita blogger kebiasaan kita pun ada yang
terkait dengan ngeblog. Misalnya suka belajar menulis, rajin mengumpulkan
referensi untu bahan ngeblog, dan selalu update teknik-teknik SEO.
Faktor eksternal berasal dari lingkungan dan
komunitas. Orang yang hidup di lingkungan tropis seperti Indonesia akan
terbiasa mengenakan baju yang tipis dan tidak berlapis-lapis. Sedangkan orang
yang hidup di pegunungan bersalju akan terbiasa minum minuman hangat/panas dan
tidak menyukai minuman dingin (es teh, es jeruk, dan lain-lain).
Komunitas juga sangat mempengaruhi kebiasaan kita.
Misalnya sarapan, biasanya apa yang kita makan untuk sarapan terpengaruh oleh
kebiasaan keluarga besar kita. Saya contohnya suka sekali sarapan nasi pecel
karena sejak kecil tahunya nasi pecel adalah menu sarapan keluarga dan
tetangga-tetangga saya. Seterusnya saya pun menganggap bahwa nasi pecel dimakan
saat sarapan itu hal yang normal.
Mencapai Tujuan dengan Membangun Kebiasaan Baik
Tahukah kamu jika kebiasaan baik itu bisa
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu? Dan ini bukan hal yang baru, karena
sejak dulu memang kebiasaan baik (disadari atau tidak) digunakan untuk mencapai
tujuan.
Hal itu banyak terjadi di sekitar kita. Yuk kita
lihat contohnya.
Kamu ingin dapat medali emas di lomba lari? Maka
kamu harus punya kebiasaan baik disiplin berlatih lari dan menjaga pola
makanmu.
Kamu ingin lulus kuliah? Maka kamu harus punya
kebiasaan baik untuk rajin masuk kelas, belajar, dan mengerjakan tugas.
Kamu ingin dapat gaji? Maka kamu harus menjalani
kebiasaan baik datang ke kantor tepat waktu, mengerjakan apa yang jadi
kewajibanmu, dan tidak pulang sebelum waktunya.
Dari contoh di atas kita melihat bahwa untuk
mencapai tujuan tertentu, kita dituntut membangun kebiasaan-kebiasaan baik
dalam jangka panjang. Sekarang tulislah di kertas atau komputer tujuan yang
ingin kamu capai, lalu tuliskan pula kebiasaan-kebiasaan baik apa saja yang
harus kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu.
Menghilangkan Kebiasaan Buruk dan Membangun Kebiasaan Baik
Tujuan dibangun oleh kebiasaan, kebiasaan dibangun
oleh faktor internal dan eksternal. Dari pemahaman ini kita bisa membuat satu
set tips bagaimana menghilangkan kebiasaan buruk dan membangun kebiasaan baik.
![]() |
pic by pixabay |
1.
Pahami bahwa
ini memerlukan waktu, ini adalah marathon bukan sprint. Jadi bersabarlah,
jangan terburu-buru menuntut hasil, dan berjuanglah untuk jangka panjang.
2.
Kamu bakal
jatuh bangun. Di sela-sela proses kamu akan gagal beberapa kali. Jangan
terseret pada kegagalan itu, tapi bangkit lagi dan mulai lagi menghilangkan
kebiasaan burukmu dan membangun kebiasaan baik yang kamu inginkan.
3.
Fokus pada
proses, jangan fokus pada hasil.
4.
Hilangkan atau
minimalkan faktor eksternal pembentuk kebiasaanmu. Tinggalkan komunitas lamamu
yang buruk tapi tetap menjaga pertemanan (yang tidak terlalu akrab) dengan
mereka. Pemabuk yang tobat dan mulai shalat di masjid bisa kembali jadi pemabuk
gara-gara tak tahan diledek teman-temannya: pak ustadz lewat, sok suci lu, awas
minggir ada kyai lewat nanti kesenggol kita kena najis dia.
5.
Ganti kebiasaan
buruk dengan kebiasaan baik. Hal ini biasanya lebih mudah dilakukan daripada
hanya membuang kebiasaan buruk tanpa menggantinya dengan kebiasaan baik.
![]() |
pic by pixabay |
6.
Bergabung
dengan komunitas yang baik. Komunitas bisa ‘memaksamu’ untuk terus melakukan
kebiasaan baik. Kamu bisa malas jika berlatih fitness sendirian, tapi kalau
masuk kelas fitness kamu akan ‘dipaksa’ untuk berlatih meski sedang malas.
7.
Kecanduan itu
berasal dari kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Kecanduan akan rokok
terbentuk karena orang terus-menerus merokok, saat ingin berhenti mereka susah
lepas dari rokok. Hal ini bisa dimanfaat kan untuk hal positif, agar kamu bisa
kecanduan melakukan hal yang baik.
8.
Pilih kebiasaan
yang terasa mudah untuk kamu lakukan. Kebiasaan yang terlalu berat susah untuk
kamu lakukan dalam jangka waktu panjang.
Jadi bertahap, dari yang mudah dulu lalu ditingkatkan perlahan-lahan.
Penutup
Itulah sedikit bahasan tentang kebiasaan,
sebenarnya bahasannya bisa lebih luas lagi. Saya berharap setidaknya kamu
mendapat pengetahuan awal bagaimana menghentikan kebiasaan buruk dan membangun
kebiasaan baik.
Kebiasaan itu ternyata sesuatu yang penting sebab
bisa dibilang hidup kita sekarang ini adalah bentukan dari kebiasaan kita.
Sedih dan gembiranya kita juga hasil dari kebiasaan kita. Sukses tidaknya kita
juga sangat dipengaruhi kebiasaan yang kita miliki.
Tetapi sekarang kamu tahu kalau mau kamu bisa
mengontrol kebiasaanmu sendiri. Mulailah dari sekarang dan capailah kesuksesan
yang kamu inginkan.
8 Comments
Motivasinya bagus, 👍👍
ReplyDeleteTerima kasih mbak Anis. Guest post dari Pembarep.com yang keren ya ^^
DeleteYup, bagus sekali
ReplyDeleteTerima kasih mbak Eni. Semoga bermanfaat ya ^^
DeleteWah bagus. Harus ku-share ini
ReplyDeleteSilakan di-share mas Zen. Semoga bermanfaat ya ^^
DeleteMakasih banyak atas kesempatan guest post-nya mbak :)
ReplyDeleteMbak, keren bangt si tulisannya.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^