Haruskah Membeli Baju Lebaran?
Hari-hari
terakhir menjelang idul fitri, banyak kita jumpai pusat perbelanjaan penuh dengan
pengunjung yang akan membeli baju lebaran. Mulai dari pasar hingga mall, seolah
berlomba memberi potongan harga khusus terutama untuk produk fashion, untuk menarik pembeli. Tidak
hanya belanja secara offline, bahkan
banyak e-commerce memanjakan konsumen
dengan menawarkan diskon khusus fashion,
agar para konsumen yang ingin belanja secara online bisa lebih mudah memilih fashion
idaman.
Fenomena
yang hampir setiap tahun terjadi, terutama di Indonesia saat menjelang hari
kemenangan tiba. Berjubelnya pusat perbelanjaaan, atau tingkat belanja yang
melonjak tajam, seolah menunjukkan tingkat konsumerisme masyarakat yang semakin
meningkat. Tidak hanya itu saja. Mindset
sebagian masyarakat bahwa lebaran artinya menyambut hari baru , tentu
penampilan juga harus baru.
Pola
pikir seperti di atas tentu saja tidak bisa disalahkan. Namun alangkah sayang
bila lebaran harus identik dengan baju lebaran yang baru. Tentu tidak menjadi masalah
bila baju lebaran memang menjadi
salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan hanya karena keinginan sesaat,
apalagi hanya untuk menuruti gengsi. Merasa bahwa lebaran tidak akan seru tanpa
baju baru.
Soal
baju lebaran, aku teringat akan kenangan
masa kecil. Saat itu, ibu kami seringkali menjahit sendiri untuk baju lebaran,
untuk dikenakan aku dan adek. Mungkin agar lebih irit ya, agar tidak perlu
membeli baju lebaran. Kebetulan kami hanya dua bersaudara, perempuan semua. Ibu
seringkali membuat baju dengan motif dan warna yang sama. Lucu dan seru bila
mengingat kenangan lebaran saat itu.
Hal
ini berbeda saat kami mulai beranjak dewasa dan sudah mempunyai keluarga kecil
masing-masing. Selera fashion yang berbeda, membuat aku dan
adik seringkali tidak lagi mengenakan baju lebaran yang senada. Bahkan, sangat
jarang membeli baju lebaran karena masih bisa mengenakan baju yang lama,
kecuali harus ada pengadaan baju baru karena baju yang lama sudah tidak muat
lagi, akibat perubahan bentu tubuh menjadi gemuk .
Hanya
saja, berbeda dengan ibu kami yang masih sering membelikan baju lebaran untuk cucu-cucunya, dengan alasan agar mereka senang
dan semangat menyambut hari kemenangan. Toh, karena bagi beliau, tidak setiap
hari membelikan baju baru untuk para cucu. Meskipun kami kurang sependapat,
tapi kami tidak bisa melarang keinginan ibu.
Membeli
baju baru bukanlah sebuah keharusan. Tapi memiliki jiwa baru yang lebih bersih,
dan pribadi yang lebih baik tentu sebuah kewajiban agar hidup yang dijalani
semakin bermakna. Bukankah begitu?
#30HariKebaikanBPN
#BloggerPerempuan
#Day24
#BajuLebaran
2 Comments
Aku pribadi juga gak harus beli baju baru Mba. Tapi orang tua yang suka nyuruh beli. Biar enggak itu-itu aja katanya..hhehehe
ReplyDeleteNggak bisa nolak buat beli baju lebaran ya mbak Denik hehe
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^