Yuk, Kita Tarawih
Seringkali
kita mendapati, tempat ibadah terasa penuh saat tarawih pertama di bulan suci
ramadhan. Banyak anak kecil, remaja, dewasa dan para orangtua memenuhi
musala-musala dan masjid-masjid, ingin merasakan nikmatnya salat tarawih.
Ramainya
tempat ibadah, terutama tingkah anak-anak kecil di dalamnya, memang terkadang
membuat konsentrasi kita sedikit terganggu. Namun hal ini memang menjadi ujian
tersendiri bagi kita agar tetap khusuk beribadah salat tarawih. Justru semangat
mereka untuk datang dan meramaikan ibadah patut kita apresiasi.
Teguran
secara halus bisa dilakukan, agar anak-anak kecil ini bisa mengurangi kegaduhan
yang ditimbulkan akibat polah mereka, dan turut melakukan tarawih.
Namun
tidak jarang didapati, semangat melakukan salat tarawih menjadi mengendur saat
memasuki minggu kedua di bulan puasa, dan mereka kembali meramaikan tempat ibadah
saat menjelang hari raya, bahkan saat tarawih terakhir, kembali penuh sesak.
Tarawih merupakan
salat sunah yang dilakukan setelah salat isya’ dan sebelum subuh, dan hanya
terjadi saat bulan Ramadan saja. Aktivitas yang dilakukan hanya sekali dalam
setahun ini tentu memberikan kesan tersendiri.
Ada
beberapa orang yang melakukan aktivitas salat tarawih dengan rakaat berbeda. Hal
ini sudah biasa terjadi disekitar kita. Tetapi hendaknya hal ini tidak perlu
menjadi perdebatan, sebab yang penting adalah niat kita melakukan ibadah salat
tarawih demi Allah Ta’ala. Soal jumlah rakaat yang dilakukan, yang penting
tidak mengurangi kekhusukan kita dalam beribadah. Bukankah begitu?
#RWC2018
#ODOP
#Day-6
#Tarawih
3 Comments
Ya setiap Masjid beda beda ya mba rakaat shalat Tarawih nya.. tapi walau beda beda yuk kita Tarawih
ReplyDeleteYang penting niatnya ya mbak Asti ^^
DeleteBetul itu
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^