Takjil Ramadan


Takjil Ramadan




Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah takjil mempunyai 2 pengertian, yaitu :
1.           Mempercepat (dalam berbuka puasa);
2.           Makanan untuk berbuka puasa.
Memang sih ya, hal-hal baik itu harus disegerakan, termasuk dalam hal takjil ramadhan. Maksud saya, bila kita telah mendengar azan magrib, maka sebaiknya menyegerakan untuk berbuka puasa. Meskipun hanya dengan segelas air putih.

Namun tak jarang didapati, beberapa diantara kita begitu menggebu dalam menyiapkan takjil ramadhan. Baik dengan membuat sendiri maupun membeli dari penjaja takjil yang banyak bertebaran saat ramadhan.
Banyaknya ragam takjil terkadang membuat kita bingung dalam memilih. Pada kondisi ini, tak jarang membuat keinginan yang begitu menggebu tidak sebanding dengan kebutuhan berbuka puasa, yang tentu saja sebaiknya sekadar saja, menyesuaikan dengan kondisi perut yang seharian kosong karena berpuasa.
Memang tidak salah bila kita menyediakan atau membeli ragam takjil untuk berbuka puasa. Namun alangkah baiknya bila hal ini dilakukan secara tidak berlebihan. Secukupnya saja menu yang dihidangkan, dan tetap memberi ruang pada perut agar tidak terasa penuh.
Menurut beberapa info yang saya dapat, sebaiknya berbuka puasa dimulai dengan minum air putih hangat atau segelas minuman hangat, dan beberapa butir kurma (1 hingga 3 butir). Hal ini dimaksudkan agar perut tidak ‘kaget’ setelah seharian kosong. Setelah salat magrib, barulah menyantap menu yang lebih ‘berat’, misalnya nasi, sayur dan lauk.
Semoga bermanfaat.

#RWC2018
#ODOP
#Day-3
#Takjil

Post a Comment

0 Comments