Refleksi Diri di Ramadhan Terakhir
Beberapa
hari lagi ramadhan tahun ini tiba. Rasanya baru kemarin aku menjalani
ibadah di bulan suci, bulan penuh berkah bagi semua umat muslim di dunia. Kini
bulan yang ditunggu telah di depan mata.
Banyak
hal telah terjadi dan dialami, termasuk juga aku. Begitu banyak peristiwa yang
seharusnya menjadi refleksi, menjadi perenungan bagi diri untuk lebih
mengevaluasi, segala kekhilafan dan dosa yang telah dijalani.
Terasa
masih banyak yang belum kulakukan untuk menuju kearah perubahan diri yang lebih
baik. Masih terlalu sibuk dengan urusan duniawi, masih belum banyak yang dilakukan
untuk menambah bekal menuju jannah-Nya.
Lantas,
apabila ada yang bertanya, apakah yang akan dilakukan bila ramadhan tahun ini
adalah yang terakhir bisa kunikmati? Apakah akan tetap sibuk mengejar dunia,
atau sadar diri dan bergerak untuk menyiapkan bekal menuju surga-Nya?
Memang,
kita tidak boleh berandai-andai akan sesuatu yang belum tentu terjadi. Itu sama
saja mendahului takdir Allah. Hanya saja, kita diperbolehkan untuk berupaya mempersiapkan
diri agar bisa menjadi lebih baik.
Saling
mengingatkan pada sesama, agar mau berubah, merupakan satu hal yang sangat
dianjurkan. Bukankah sudah menjadi kewajiban bagi seluruh umat muslim untuk
selalu mengingatkan, selalu memberi nasehat dalam kebaikan? Aku merasa
bersyukur saat diingatkan tentang saat terakhir di dunia, termasuk ramadhan
kali ini, yang bisa jadi menjadi ramadhan terakhir.
Lantas,
apakah yang akan kulakukan?
Pertanyaan
yang seharusnya tidak menjadikan aku gelisah, bingung dan sebagainya. Justru
seharusnya bersyukur diberi pertanyaan seperti itu, karena dengan demikian aku
bisa “melihat” diri, menjadi semcam refleksi, pengingat juga sebagai kesempatan
untuk mempersiapkan menuju akhirat.
Pengingat
seperti di atas, tidak semua dialami semua orang. Tidak banyak orang yang masih
mempunyai waktu untuk memperbaiki diri. Jangankan menunggu ramadhan, bahkan
esok atau beberapa detik lagi, bisa jadi Allah yang memanggil kita. Bila sudah
saatnya, sementara belum sempat bertaubat dan menebus kesalahan serta
dosa-dosa, kita bisa apa?
Namun
aku perlu menuliskan beberapa hal bila ini menjadi ramadhan terakhir disisa
usia yang kita tidak tahu sampai kapan.
Pertama, aku ingin diberi kesempatan
untuk bisa beribadah sebanyak dan selama mungkin.
Rasanya akhir-akhir ini semakin banyak waktu yang lebih terfokus dengan urusan
dunia. Aku tak ingin menyesali hidup yang dijalani bila urusan ini lebih
condong dilakukan daripada mempersiapkan diri menuju akhirat.
Kedua, aku ingin diberi kesempatan
untuk melunasi hutang. Ya, sebagai manusia yang hidup di
dunia, hidupku memang tak lepas dari hutang, baik dalam materi maupun immateri.
Mungkin saja aku pernah mempunyai janji pada keluarga atau orang lain, yang
tanpa disadari menjadi hutang yang belum sempat terpenuhi, bahkan hingga dia
atau mereka meninggal. Astaghfirullah. Sungguh dosa yang berat akibat
kelalaian.
Ketiga, aku ingin diberi kesempatan lebih
banyak untuk membahagiakan ibuku. Ya, orangtuaku tinggal
ibu, karena bapak sudah almarhum 8 tahun lalu. Aku merasa masih belum
sepenuhnya bisa membahagiakan ibu.
Keempat, aku ingin ada bidadari lagi
yang bisa membahagikan suami dan anakku. Ah … sebuah keinginan
yang (mungkin) saja akan mendapat beragam respon. Tapi apa salahnya mempunyai
keinginan ini? Anakku masih kecil, tentu sangat membutuhkan perhatian yang
cukup dari seorang ibu. Sedangkan suamiku, tentu diri ini ingin ada yang
mendampinginya menghabiskan sisa waktu di dunia. Bisa jadi keinginan ini sebuah
omong kosong. Namun ada semacam keyakinan, bahwa hal ini menjadi salah satu
keinginan bila ini adalah ramadhan terakhir buatku.
Jujur,
sebetulnya dalam hati masih belum ada kesiapan bila sisa usia hanya tinggal
selangkah lagi. Diri merasa belum mempunyai cukup bekal menghadapNya. Masih
terlalu banyak hal duniawi yang lebih menjadi perhatian. Kecendurungan memilih
pada urusan fana dibandingkan memupuk bekal menuju surga-Nya. Masih sering
lalai bahwa kesempatan lebih sering disia-siakan.
Ah
ya. Satu lagi yang ingin kulakukan bila ramadhan kali ini adalah yang terakhir
buatku. Keinginan untuk menulis sebanyak
mungkin, tentang pengalaman hidup, tentang harapan-harapan, dan banyak hal.
Aku ingin menulis, menulis dan menulis. Mungkin tidak sekarang tulisan itu akan
memberi manfaat. Mungkin esok, lusa atau entah waktu itu akan datang.
Selagi
masih ada kesempatan, yang bisa jadi menjadi ramadhan terakhir buat diri ini,
dari dalam lubuk hati terdalam, aku sangat berharap dibukakan pintu maaf yang
seluas mungkin dari semua.
Semoga
ramadhan ini dan ramadhan-ramadhan selanjutnya, kita menjadi insan yang lebih
baik. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Tulisan
ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia
#PostinganTematik
#PosTemSpesialRamadhan
#BloggerMuslimahIndonesia
40 Comments
Semoga Ramadhan ini lebih baik dari sebelumnya
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih mbak Kiky ^^
DeleteAamiiin...semoga ya Mba. Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin.
DeleteMohon maaf lahir dan batin juga mbak Denik ^^
Deletesemoga setiap kegiatannya selalu berkah ya mbak O:)
ReplyDeleteAamiin. Doa yang sama untuk mbak Aulia ^^
DeleteIya benar sekali Bun. Kalau dipikirkan jika ini menjadi ramadhan terakhir kita. Bikin kita deg-degan untuk merenunginya. Padahal hal inj harus kita pikirkan ya
ReplyDeleteSemoga kita makin bermuhasabah ya mbak Yeni Sovia ^^
Deletesemoga semua harapannya terkabul ya, dan bahkan diberkahi dengan hal yang lebih baik lagi :)
ReplyDeleteAamiin. Doa yang sama untuk mbak Farida. Semoga kita jadi insan yang lebih baik, lebih berkah hidup kita. Aamiin ^^
DeleteAh ya, perlu juga ya Mba memikirkan bagaimana mempersiapkan keluarga ketika kita 'pergi'... Terima kasih ya Mba sudah mengingatkan.
ReplyDeleteSekaligus pengingat diriku mbak Leila ^^
DeleteSemoga kita tetap istiqomah menjalankan semua ibadah saat Ramadhan. Dan sesudahnya tetap nisa menjaga konsistensi itu, ya Mbak
ReplyDeleteAamiin
DeleteSemoga tetap istiqomah. Semangat ya mbak Rika ^^
Dari semua keingInan dan harapan2 itu semoga semua sudah dijalankan ya Mbak. Agar saatnya tiba, semua sudah bukan lagi harapan, tapi pencapaian.
ReplyDeleteAction!
Aamiin. Terima kasih untuk supportnya mbak Okti ^^
DeleteSemua harapannya terwujud ya Mbak...Dan Ramadhan ini bisa dijalani lebih baik lagi...
ReplyDeleteTerima kasih sudah diingatkan lewat tulisan ini :)
Aamiin
DeleteKita saling mengingatkan ya mbak Dian ^^
Semoga selalu bisa menulis untuk menyebarkan kebaikan. Biarpun kali bukan Ramadhan terakhir... :)
ReplyDeleteAamiin
DeleteTerima kasih supportnya ya mbak ^^
Ikut mengaminkan harapan dan doanya Mbak. Memang gak kerasa ya dari tahun ke tahun Ramadlan tiba-tiba sudah datang lagi, semoga Ramadlan kali ini kita bisa naik kelas #nunjukdirisendiri soalnya setiap datang tamu agung itu belajar lagi terus dari nol, seolah dari tahun kemaren belum naik kelas atau belum lulus.
ReplyDeleteAamiin
DeleteSemoga kita lulus dan mendapat nilai terbaik ya mbak
Ya Allah Mbaaaaak, ini beneran membuat saya terhenyak, dan beneran kebawa perasaan, gimana kalau memang benar, ini Ramadan terakhir kita. :(
ReplyDeleteSaatnya lebih evaluasi diri. Semoga kita jadi insan yang lebih baik ya mvak. Aamiin ^^
DeleteSemoga Ramadhan kali ini amal ibadah lebih maksimal sehingga tdk banyak penyesalan seusainya y mb... aamiin
ReplyDeleteAamiin
DeleteDoa yang sama untuk mbak ^^
Harapan yang hampir sama jika ini Ramadan terakhir saya. Khususnya tentang membahagiakan ibu. Sama, Mbak. Saya juga hanya punya ibunda sekarang dan sampai saat ini memilih untuk serumah dg beliau.
ReplyDeleteSelamat berpuasa, Mbak. Semoga lancar sampai akhir, aamiin
Sungkem buat ibu ya mbak ^^
DeleteTurut meng-aamiinkan
Semoga ini bukan Ramadhan terakhir kita dan kita bisa menghabiskan waktu berkah dan penuh kebahagiaan bersama orang rang tersayang, keluarga kecil kita :)
ReplyDeleteSemoga Allah memberkahi hidup kita bersama orang-orang tersayang. Aamiin ^^
DeleteMasya Allah mbak, luar biasa ya bagaimana tema yang diangkat sama BM buat kita terhenyak dan merenung habis-habisan. Refleksi diri sebaik mungkin, mudah2an amalan kita selama ramadhan ini diterima olehNya
ReplyDeleteAamiin
DeleteSemoga kita jadi insan yang lebih baik ya mbak
Amiin semoga terkabul apa yang diharapkan ya mbak
ReplyDeleteAamiin. terima kasih supportnya ya mbak Wid ^^
DeleteInsyaAllah, bisa dikasih semangat terus buat produktif terutama nulis. Sebagai ladang ibadah juga. Amin..
ReplyDeleteAamiin.
DeleteAku juga ingin tetap produktif nulis meskipun di bulan ramadhan. Terima kasih supprtnya ya mbak ^^
semoga bukan Ramadhan terakhir kita ya mb T_T
ReplyDeleteAamiin
DeleteTerima kasih ya mbak Novi. Semoga ramadhan menjadi komen untuk semakin bisa memperbaiki diri kita ^^
Semoga ya mbak pengandaian terakhir kita di ramadhan kali bisa jadi cambuk agar bisa lebih mengoptimalkan ibadah di bulan ini dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk kehidupan yg abadi..
ReplyDeleteAamiin
DeleteSemoga ramadan menjadi momen untuk refleksi diri ya mbak ^^
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^