Open Your Mind

Menjadi pribadi yang menyenangkan, ramah pada banyak orang, berpikiran terbuka, mau menerima perubahan, dan hal positif yang lain, bisa jadi merupakan sosok idaman bagi semua orang. Termasuk aku.

Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa sesungguhnya aku adalah sosok yang agak tertutup, tidak percaya diri dan lebih senang merasa nyaman dengan kesendirian.

Selama berpuluh tahun dalam kondisi seperti itu, terkadang membuat diri seperti orang asing, kesepian meskipun dalam kondisi ramai. Tersiksa sebenarnya, tetapi aku tiada daya dan merasa harus menerima kondisi tersebut.

Sekian lama baru menyadari, hal ini ada juga kaitan dengan pola asuh yang pernah diterima saat kecil.

Sebelum orangtua bisa membeli tempat tinggal sendiri, kami sekeluarga, yaitu bapak, ibu, aku dan adik tinggal bersama mbah dan bulek sekeluarga. Sosok mbah terutama mbah putri yang cenderung otoriter dan konvensional layaknya orangtua zaman dulu, apalagi kami tiinggal di lingkungan Jawa, yang cenderung melarang perempuan banyak berkegiatan diluar rumah, hal ini juga memengaruhi kepribadian dan pola pikirku.

Tidak hanya itu. Kondisi fisik yang gemuk dari kecil, menambah ketidakpercayaan semakin bertambah. Cenderung tertutup dan berpikiran sempit masih menghinggap hingga beranjak dewasa.

Meskipun sudah tidak tinggal bersama mbah karena orangtua sudah bisa membeli rumah, tetapi nyatanya aku masih belum benar-benar bisa melepas image diri sebagai sosok pendiam, tertutup dan jarang bergaul dengan teman.

Lebih senang menyendiri bersama bacaan atau berkirim kabar pada para sahabat melalui hobi korespondensi, yang berakhir saat menjelang menikah. Ya, aku suka hobi ini. Saat itu merasa, bisa berteman dengan siapa saja tanpa harus bertemu.

Kegemaran saling berkirim surat dengan sahabat pena, merupakan salah satu hal yang membuatku bisa menyalurkan keinginan untuk bisa menulis. Meskipun saat itu belum menyadari, bahwa hal ini kelak membawa perubahan besar dalam hidup.

Mempunyai kepribadian yang sebenarnya cenderung tertutup tidak banyak diketahui banyak orang. Kurang percaya diri membuatku tidak nyaman bergaul, baik dengan teman perempuan maupun laki-laki, hingga mempunyai pemikiran, bahwa diri tidak menarik termasuk bagi lawan jenis. Tentu ini sebuah mind set yang salah.

Apalagi dengan kondisi fisik yang cenderung gemuk, semakin manambah kurang percaya diri. Merasa bahwa tidak ada satupun pria yang mau dengan perempuan berbadan gemuk sepertiku.

Begitulah. Dengan pemikiran-pemikiran seperti itu, diri tumbuh dalam pribadi yang cenderung introvert. Bahkan saat hendak menikah. Rasanya tidak percaya ada pria yang mau menikahiku.

Bertahun-tahun dalam tempurung yang dibiarkan tertutup, aku merasa telah melewatkan banyak hal dalam hidup. Hingga akhirnya ada kesadaran, bahwa sesuatu tidak seperti yang selalu ada dalam pikiran. Ada beberapa peristiwa yang membuat aku harus move on, open my mind and be a better human.

Hidup terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Lebih ikhlas dan menerima membuatku merasa lebih baik. Kini hanya berharap bahwa terus berusaha memperbaiki diri selalu ada pada diriku.

Semoga.

#tantanganpekanpertama

#tantaganaku

#onedayonepost

#nonfiksi