Serunya Kopdar ODOP

Ini tulisan yang kesekian kali tentang Kopdar ODOP beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 3-4 Maret 2018, di Yogyakarta. Sudah ada 3 postingan sebelumnya. Tetapi karena sudah kesepakatan bersama, bahwa bila tulisan tentang kesan selama kopdar yang akan diikutkan antologi telah terposting di blog, maka semua postingan harus dihapus.

Tentu saja hal ini sebagai salah satu alasan adalah agar tulisan tidak dianggap sebagai plagiat, meskipun itu tulisan sendiri. Pilihannya : mau ikut antologi atau tidak? Tentu saja aku memilih ikut antologi. Konsekuensinya jelas.

Sedih? Tentu saja! Tapi aku harus menghormati komitmen bersama. Lagipula, aku bukan seorang plagiator (jangan sampai deh!).

Lantas, kenapa masih juga menulis tentang kopdar? Lha, apa salahnya? Yang penting tidak sama dengan atau tidak sama persis dengan tulisan yang diikutkan antologi, bukan? Tema boleh saja sama, tapi tulisan harus beda. Betul? Hehe. Ini bukan ngeles lho.

Yaa, masih banyak hal yang bisa kuceritakan, meskipun tidak sedetail naskah untuk antologi. Kali ini lebih banyak memposting beberapa foto saja ya. Bukankah ‘gambar’ juga bisa ‘bercerita’?

Nah, berikut sekilas cerita dari beberapa foto kebersamaan kami selama kopdar.

Foto bersama properti ODOP. Kreatif banget deh yang buat. Aku suka. Ada beberapa tulisan, misalnya 1DAYONEPOST COMMUNITY, Author Wannabe, Trust Me I’m A Writer dan sebagainya.

Menurut keterangan beberapa pihak yang berkepentingan, kami bertiga, yaitu saya, Mbak Tita (tengah) dan mbak Mabruroh (memangku anaknya, Valya) adalah emak-emak cetar membahana, khususnya dari ODOP Batch 3. Nggak boleh ada yang protes! Survai telah membuktikan! Hahaha#ups.

Ini saat saya sedang ditodong untuk berbagi pengalaman menulis. Obrolan berlangsung sampai tengah malam. Lokasi di serambi penginapan yang serasa rumah sendiri. Seru sekali.

Mumpung ketemu dengan sesama pije (istilah lain bagi penanggungjawab), saya dan mbak Mabruroh berpose bersama buku antologi nonfiksi berjudul “Rahasiaku”, dengan saya selaku pije. Sayangnya, antologi fiksi berjudul “Nostalgia Biru” yang di-pijein mbak Mabruroh belum terbit. Tapi kami berdua sesama pije untuk grup Kentang saat ODOP Batch 4.

Foto bersama angry bird, di alun-alun kidul Yogyakarta. Keren, kan? :D

Menikmati suasana pagi yang cerah, sambil lesehan dan makan kue bandros serta teh botol. Juga foto bersama di dekat pohon beringin. Masih di alun-alun kidul Yogyakarta.

Nah, beberapa foto ini saat kami kopdar pas hari Minggu, 4 Maret 2018. Lokasi di area serambi penginapan. Dengan pertimbangan jarak dan waktu serta kemudahan lokasi bagi teman-teman yang baru bisa hadir hari Minggu itu.

Saya sekaligus menyerahkan antologi “Rahasiaku” hasil karya ODOP Batch 3 kepada Bapak Suparto, salah satu penasehat sekaligus sesepuh ODOP.

Inilah kami, para odoper yang mengikuti Kopdar ODOP untuk pertama kali.

Semoga akan terus ada kopdar-kopdar selanjutnya, sebagai penyemangat agar kami senantiasa berbagi dan menumbuhkan semangat sebagai pejuang literasi dimanapun berada.

Sampai jumpa di kopdar selanjutnya! Salam literasi.