Antara Blurb dan Sinopsis


sumber : pixabay

Kemarin ada sebuah email tertuju pada saya dari seorang pije (penanggungjawab) antologi yang diadakan oleh teman-teman komunitas One Day One Post (ODOP) Batch 4 khususnya kelas non fiksi.




Email tersebut berisi beberapa naskah revisi antologi, blurb dan sinopsis. Ada hal menarik saat saya membaca blurb dan sinopsis. 2 hal yang terkadang terlihat sama tetapi berbeda secara pengertian maupun penjabaran.


Pertama ingin membahas tentang blurb. Perlu diketahui bahwa hal pertama yang menjadi dasar seseorang memutuskan membeli buku adalah setelah membaca blurb.  Tentu saja ada beberapa alasan blurb bisa dikatakan menarik. Bisa dari kalimat-kalimat yang menggelitik, menggugah, menginspirasi ataupun testimoni dari beberapa tokoh terkenal yang tercantum.


Blurb merupakan salah satu bagian dari buku terbit yang terletak di sampul belakang (back cover), berisi penjelasan singkat tentang isi buku. Harus dibuat semenarik mungkin dan memiliki kemampuan menambatkan hati pembaca dan calon pembeli buku.


Blurb bisa jadi semacam iklan dan menjadi kunci pemasaran sebuah buku. Perlu diketahui, bahwa pembaca maupun calon pembeli buku, setelah melihat sampul depan, lantas akan membalik dan melihat sampul belakang. Mereka melakukan ini rata-rata hanya sekian detik sampai memutuskan tertarik atau tidak untuk membeli.


Sebaiknya blurb dibuat tidak dalam banyak paragraf, tetapi cukup 2 hingga 4 paragraf saja. Untuk itulah, blurb harus dibuat dengan kalimat semenarik mungkin.


Sedangkan sinopsis merupakan ringkasan/inti atau ibarat pemendekan dari sebuah cerita atau naskah. Itu saja. Sederhana bukan?  Bila sinopsis sebuah novel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, tidak mengesampingkan unsur-unsur intrinsik dalam novel dan tetap memperhatikan keindahan kalimat penulisannya, dari awal cerita, konflik, penyelesaian konflik, tokoh, karakter hingga setting. Sinopsis menggambarkan secara sederhana tentang isi buku.


Ada hal berbeda antara sinopsis dan blurb, terutama pada siapa naskah atau cerita ditujukan. Sinopsis lebih ditujukan kepada redaksi/penerbit agar tertarik untuk membaca dan mengevaluasi naskah, sedangkan blurb lebih ditujukan pada pembaca atau calon pembeli buku, agar penasaran membaca hingga memutuskan untuk membeli.


Saat saya diminta untuk membaca blurb dan sinopsis yang telah dibuat oleh para penanggungjawab antologi nonfiksi ODOP Batch 4, ada beberapa hal yang perlu menjadi koreksi bersama, antara lain blurb masih terlalu panjang (terdiri dari banyak paragraf), sinopsis kurang menggambarkan secara sederhana isi naskah, dan penggunaan kalimat yang kurang efektif. 


Perbaikan untuk naskah antologi telah dilakukan, dan kami berharap buku yang sangat dinanti tersebut segera terbit.


Semoga tulisan ini bermanfaat.




Dari berbagai sumber.




Post a Comment

32 Comments

  1. Wah bener juga ya mba,
    Saya tadinya juga mengira antara sinopsis sama blurb itu sama cuma beda kaya bahasa tapi ternyata emang beda ya bukan cuma bahasa tapi tujuan nya juga beda

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Ah masa'? Mas Wakhid pura-pura nggak tahu nih hehe

      Delete
  3. Wah, jadi tahu beda blurb dan sinopsis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Moga bermanfaat ya mbak Kiky ^^

      Delete
  4. ternyata blurb dan sinopsis beda ya, tapi keseringan kalau beli buku yang dibaca sinopsisnya.

    ReplyDelete
  5. Berarti yang sering saya baca itu blurb za bukan sinopsis. Dapat ilmu baru setelah baca ini

    ReplyDelete
  6. Blurb itu bahasa Indonesia baku bukan?kata lainnya (padanan kata) bahasa Indoensia utk istilah bulrb apa ya? Hem...

    ReplyDelete
  7. Noted. Sempat bingung antara 2 ini, terimakasih sharingnya

    ReplyDelete
  8. iya, masih banyak yang belum mengenal blurp. Makanya suka disebut sinopsis. Saya pun sempat seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang jadi lebih tahu ya mbak? Alhamdulillah. Semoga bermanfaat ^^

      Delete
  9. Oh gitu ya blur di tunjukan pembeli,sinopsi lebih ke redaksi. Arti sama tapi tujuan target berbeda..jadi tau deh skrg lumayan buat refrensi peljaran bahasa indonesia buat anak murid nanti he he .thks

    ReplyDelete
  10. Oh jadi yang di cover belakang itu Blurb ya mba? Saya kira sinopsis itu mah... Hmm, jadi paham sekarang bedanya.

    ReplyDelete
  11. Aku kira awalnya cover belakang itu sinopsis sudut pandang penulis. Tyt namanya blurb ya. Wah bisa dijadikan perhatian nih nanti. Kebetulan baru coba2 ikut nulis antalogi. Makasih informasinya mba. Salam kenal. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ... Keren udah ikut antologi. Sukses ya mbak ^^

      Delete
  12. ooo itu namanya "blurb"?
    Saya juga suka baca tulisan di sampul belakang itu duluan sebelum memutuskan membelinya apa gak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blurb memang bisa jadi penentu jadi tidaknya kita beli buku ya mbak ^^

      Delete
  13. makasih mbak, aku tadinya ga tau bedanya blurb dan sinopsis abis baca ini jadi paham deh.

    ReplyDelete
  14. Penjelasannya sederhana banget mbak, lebih mudah dipahami setelah baca artikel dari mbak , tfs ya

    ReplyDelete
  15. Para blogger buku niih...sering banget pake BLURB.
    Dan aku ga tau maksudnya siih...aku kira bahasa kerennya sinopsis.
    Ternyata berbeda yaa..


    Siip...jadi kebayang sekarang kalo mau bahas buku yang beres dibaca, mesti nulis apa...
    Jangan asal nulis tapi gak paham makna yaa...bisa malu nanti.
    Wkkwk...

    Terima kasih, mba Nodiwa.

    ReplyDelete
  16. wah :D ternyata selama ini aku salah menyangka dirinya :D maafkan aku blurb...kukira kamu masih sama seperti sinopsis :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami beda, mas Lutfi! Jangan salah lagi ya hehe

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^