Pertama Kali Muncul di Koran



"Assalamualaikum. Halo, dengan Mbak Nova?"
"Waalaikumsalam. Ya, saya sendiri."
"Mbak, saya dari Radar Nganjuk. Boleh minta waktu untuk bertemu? Nanti sore bisa kan? Saya mau memuat profil mbak."

Sejenak terhenyak. Seolah tak percaya dengan pendengaran. Hingga suara si mbak tadi mengagetkan.
"Halo. Bagaimana, mbak?"
"Eh … oh. Iya. Tidak apa-apa, mbak. Boleh. Silakan."
Gelagapan saya menjawab.
"Rumah mbak Nova dimana?"
Lantas saya menyebutkan alamat rumah. Kami pun membuat janji untuk bertemu.

Percakapan singkat melalui telepon di Rabu siang itu, membuat saya tercengang. Seolah tak percaya. Sekaligus melonjak kegirangan. Untung saja teman-teman satu ruangan tidak ada yang tahu, kalau saya senyum-senyum sendiri. Hehe.

Bisa dibayangkan, betapa katronya saya. Peristiwa pertama mendapat telepon dari seorang wartawan, apalagi mau mewawancara. Tentu saja dengan mengingat, bahwa saya bukan siapa-siapa, bukan orang penting, apalagi artis #eh.

Lamunan terhenti saat teringat akan tanya. Darimana si wartawan tahu nomor telepon selular? Jangan-jangan tahu dari salah satu teman yang ada pada bagian di tempat bekerja yang dulu?

Lantas buru-buru menghubungi teman dimaksud. Ternyata dugaan saya salah, tapi si teman membenarkan bahwa mbak wartawan tersebut memang dari Radar Nganjuk, dan kenal dengannya. Hmm … wajar dong, ada kekhawatiran. Kan saya belum pernah diwawancara, perlu kepo sedikit kan tidak apa-apa.

Nah, daripada terus penasaran, akhirnya saya menghubungi si mbak wartawan melalui sms, menanyakan darimana dia mendapat nomor telepon seluler calon penulis keren ini #ups. Dan ternyata … dia mendapatkan dari teman saya yang lain. Ya sudah, tidak mengapa. Yang penting ada kejelasan.

Nah, pada hari dan jam yang telah disepakati bersama #ehem. Saya pulang kerja dengan hati berdebar. Buru-buru mandi, salat asar dan bersiap diri menyambut tamu istimewa. Selang setengah jam kemudian, ada sms pemberitahuan, bahwa si tamu tidak jadi datang, karena mendadak harus meliput peristiwa penting. Sedikit kecewa, tapi mencoba memahami. Begitulah pekerjaan wartawan yang selalu dikejar eh mengejar berita. Akhirnya janji pertemuan ditunda esok hari.

Hari itu, Jumat, 23 Februari 2018, setelah asar, untuk pertama kalinya saya diwawancarai seorang wartawan. Sungguh, seperti mendapat kejutan yang luar biasa. Ada sedikit salah tingkah, kagok, bahkan terkadang loading terlihat lama. Bingung dengan jawaban yang harus diberikan atas pertanyaan-pertanyaan dari si mbak wartawan. Duh, terlihat grogi banget deh saya!

Belum lagi, berondongan pertanyaan diberikan begitu cepat dan saya harus sigap menjawab. Mungkin memang seperti itu cara kerja wartawan ya? Mohon maaf, saya memang belum pernah diwawancara, jadi harap maklum atas ketidaktahuan ini.

Padahal, dalam wawancara tersebut, saya hanya diminta menceritakan pengalaman menulis selama ini. Kelihatannya mudah untuk bercerita, tapi kalau diselingi rasa grogi, memang lain rasanya. Untung saja, keadaan ini tidak berlangsung lama, dan alhamdulillah saya bisa lebih lancar menjawab.

Kurang lebih 1 jam sesi wawancara berlangsung. Hingga saatnya sesi foto. Entah berapa kali saya harus berpose (ahai, berasa artis deh. Kapan lagi difoto sama wartawan, kan? Kumat deh katronya! Hahaha).

Oiya. Satu pertanyaan penting tertuju pada mbak wartawan, kenapa kok saya yang dipilih untuk pemuatan profil di Radar Nganjuk? Tegas dia menjawab, karena profesi saya yang seorang abdi negara, sementara tidak banyak orang dengan profesi sama tetapi mempunyai minat dan passion dalam menulis. Ditambahkan, bahwa si wartawan sudah mencoba mencari tahu info tentang saya melalui akun media sosial dan tertarik untuk mewawancara.

Masya Allah. Saya terhenyak. Sungguh. Tak disangka, karena menulis, seorang Novarina ini, dipilih untuk dimuat profilnya di surat kabar dengan oplah terbesar di Jawa Timur.


Mungkin inilah yang disebut, bahwa setiap tulisan akan menemukan takdirnya sendiri-sendiri.

Foto yang saya sertakan dalam tulisan ini merupakan hasil jepretan si mbak wartawan, setelah sesi wawancara. Terlihat beberapa buku antologi yang pernah saya tulis bersama beberapa teman penulis lain.

Saya berharap, semoga dengan termuatnya profil tersebut, sosok yang masih harus banyak belajar tentang ilmu menulis ini, bisa menginspirasi siapapun, untuk menulis. Tidak peduli siapapun Anda, apapun profesi yang dijalani, Anda bisa menjadi penulis.

Salam.

Post a Comment

60 Comments

  1. Selamat Mbak Nov. Keren dah. Semoga makin menginspirasi semua orang. Aamiin.

    ReplyDelete
  2. hip hip hore, langkah awal menuju yang lebih baik lagi mbak. rezekinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ... Aamiin ^^
      Terima kasih doa dan supportnya mas Fajar

      Delete
  3. Alhamdulillah, Barakallah. Ikut seneeeenngg Mbak Nov. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga menginspirasi ya. Tetap semangat menulis juga ya mbak Anik ^^

      Delete
  4. Congratulations mba Nova! Wah, seneng banget bisa di wawancarai dan dimuat di koran lokal.. terus berkarya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Support mbak Asti sangat berarti buatku ^^ terima kasih

      Delete
  5. Selamat mbak Nov... Duh menginspirasi sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bila menginspirasi mbak Laila. Tetap semangat berkarya ya ^^

      Delete
  6. Wah jadi artis. Gak usah grogi mba. Udah biasa cekrak cekrek produk dan orang. Now gantian wartawan yg fotoin kita

    ReplyDelete
  7. selamat mba semoga terus menginspirasi ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Doain ya mbak Meutia. Support mbak sangat berarti buatku

      Delete
  8. Selamat, semoga tetap semangat menulisnya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Tetap semangat juga untuk mbak Titis ^^

      Delete
  9. Haseek masuk koraan, selamat selamaat..
    Bisa buat bahan cerita ke cucu kelaak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh benar juga ya. Bisa jadi cerita buat anak cucu hehe

      Delete
  10. Keren...selamat ya mbak Nov udah terbang jauh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih supportnya mbak Wid, meski aku tak punya sayap untuk terbang, hehe

      Delete
  11. Barokallah mba Nov, jadi ingat jaman pernah di wawancara media dan masuk koran.
    Happy ya mba rasanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hepi banget mbak. Semoga jadi pemicu agar aku bisa berkarya lebih baik lagi. Aamiin

      Delete
  12. Senang banget ya mbak biasa kita yang kepo gantian dikepoin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi. Iya mbak, rasanya gimana gitu, kita dikepoin hehe

      Delete
  13. Selamat ya mbak, teruslah menginspirasi :D
    Entar diceritain ke anak cucu pasti bangga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah mbak. Terima kasih doa dan supportnya

      Delete
  14. Keren mbaa. Jadi terinspirasi dan makin semangat nulis

    ReplyDelete
  15. Selamat Mbk, keren banget semoga menginpirasi perempuan Indonesia lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kadih supportnya, mbak Naqi ^^

      Delete
  16. Asyiiik profilnya dimuat di koran. Semoga nulisnya makin semangat ya, Mbak :D

    ReplyDelete
  17. wah. ternyata mbak nova PNS juga ya. samaan kita ��

    ReplyDelete
  18. Selamat ya mbaa, ikut senang lho akuu. Dirimu keren sekaliii

    ReplyDelete
  19. Luar biasa! Sukses selalu mbak Nova. Saya yang pensiunan PNS ikut bahagia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga bisa mengikuti jejak Pak Parto yang selalu menginspirasi. Sungkem dulu sama Bapak hehe

      Delete
  20. Selamat ya hebat nih bisa masuk koran. Bentar lagi masuk tv hehehe amin

    ReplyDelete
  21. Selamat ya mba, semoga selalu menginspirasi

    ReplyDelete
  22. Keren banget masuk Radar Nganjuk :D Selamat ya mbak :D
    Btw mbak rumahnya di Nganjuk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mbak. Aku asli Nganjuk, tinggal dan menetap di Nganjuk ^^

      Delete
  23. Barakallahu fiik, mba...
    Semakin melebarkan sayap ke ranah Nasional.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih banyak untuk doa dan supportnya ^^

      Delete
  24. Selamat Mbak Nova, semoga semakin semangat menulis...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Aku juga berharap begitu. Bisa terus menginspirasi siapapun terutama mau menulis

      Delete
  25. Aih masuk Radar Nganjuk, ini segrup sama Jawa Pos?
    Semoga para pembaca makin terinspirasi sosok Mbak Nova.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mbak. Radar Nganjuk tuh di bawah Jawa Pos ^^
      Terima kasih supportnya mba Helena ^^

      Delete
  26. As always doong... emak cetarnya ODOP 3😍😍😍

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^