Teruslah Memperbaiki Diri





Welcome 2018!

Postingan perdana di awal tahun 2018. Hmm … Masih tentang diri pribadi. Masih tentang proses menuju kearah yang lebih baik. Lagi dan lagi. Semoga.



Sebuah kejadian membuat saya semakin merenungi diri. Betapa masih banyak kekhilafan yang dilakukan. Betapa diri tidak dan belum bisa mengendalikan emosi hingga membuat orang lain merasa tidak nyaman. Sebuah kesalahan fatal telah saya lakukan. Menyesalpun tiada berguna.

Tidak akan saya ungkap kejadian yang sebenarnya. Bahkan tidak sanggup mengurai. Hanya rasa sesak memenuhi rongga dada. Cacian dan ungkapan tak pantas yang diri ini terima, mungkin tidak akan cukup untuk menebus kesalahan tersebut. Maafpun mungkin tersilap. Entahlah.

Sentilan ini membuat diri tersadar untuk tidak cepat mengambil keputusan. Saat hal tersebut berakibat tidak baik, pasti terjadi hal-hal yang menyakitkan, juga mengecewakan.

Begitulah. Terkadang kita tidak sadar diri telah melukai seseorang. Telah menyakiti hatinya. Hingga ketika respon tidak terduga datang dan mengarah pada kita, siap tidak siap, konsekuensi itu harus kita terima. Dan itu terjadi pada saya. Seumur hidup baru kali ini dipisuhi (diumpat dengan kata-kata kotor atau kasar/Jawa). Memang saya yang salah. Tapi ungkapan maaf sepertinya tidak cukup baginya.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa saya membuat tulisan seperti ini? Curhat melulu!

Hanya berharap, tulisan ini menjadi cambuk bagi saya untuk lebih mau mengevaluasi diri, lebih mau untuk berempati dan tidak mudah menilai orang lain hanya karena sikap yang tidak sesuai dengan kita. Sekaligus mengingatkan bahwa diri ini tidak lebih baik dari orang lain.

Ya, betapa banyak kesalahan dalam hidup yang telah saya jalani selama ini. Betapa bodoh ketika tidak menyadari bahwa banyak orang terluka, lantas begitu saja memberikan penilaian. Saya tunjukkan ketidaksukaan dengan memberikan penilaian secara sepihak. Betapa saya tidak peduli akan perasaan orang lain.

Saya menyesal. Sungguh. Berharap maaf, tapi entahlah. Mungkin itu akan menjadi sekadar harap saja.

Tidak ada seorangpun yang sempurna dalam hidup ini. Apalagi saya yang masih fakir dalam segala hal. Betapapun saya menunjukkan rasa sesal, itu tidak akan mengubah keadaan. Rasa bersalah telah menghujam jiwa. Luka hati ini, entah dengan cara bagaimana terobati.

Semoga tulisan ini menjadikan saya semakin sadar diri, betapa lemah dan tiada arti hidup tanpa kehadiran orang lain. Sekaligus sebagai pengingat agar mau terus berusaha untuk memperbaiki diri.


#SelfReminder

Post a Comment

26 Comments

  1. I feel you. Pernah dulu seperti itu. Tapi Alhamdulillah bisa memperbaikinya pelan-pelan.

    ReplyDelete
  2. Meskipun mendapat cacian dan hinaan, semoga tidak menyurutkan langkah untuk tetap berkarya ya mbak Lina

    ReplyDelete
  3. semangat mb nova. Setiap org pernah bersalah, tetapi sebaik-baik yg bersalah adalah mereka yg mau mengakui dan meminta maaf serta berjanji utk tidak mengulanginya lagi.
    Sel reminder utk sya juga mb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih supportnya mbak Arin. Insya Allah saya tidak segan minta maaf dan mengakui kesalahan kok ^^

      Delete
  4. Dengan menuliskan sesuatu yang jadi ganjalan hati, insyaallah beban sedikit berkurang dan semangat makin bertambah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lega memang. Postingan ini sekaligus self reminder banget buatku mbak Munasyaroh

      Delete
  5. Tetap semangat mbak nova. Pelangi muncul setelah adanya badai ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin
      Semoga ya mbak Kiky. Yang penting aku ikhlas ya ^^

      Delete
  6. Semangat terus mba, gak usah terlalu dipikirkan. Enjoy aja ~ ^^’ *hehehe sotoy*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih supportnya mbak Asti. InsyaAllah tetap semangat kok ^^

      Delete
  7. Semoga kita lebih baik dan dapat mengambil Hikmah dari setiap kejadian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih supportnya mbak Wid. Semoga saya bisa lebih memperbaiki diri, meskipun mendapat hinaan ^^

      Delete
  8. Berguru dari pengalaman adalah kewajiban, berguru kepada orang baik adalah kebutuhan

    ReplyDelete
  9. Semua pernah punya salah Mbak Nova, kita bisa belajar dari kesalahan itu. Tetap semangat Mbak Nova...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik saya pernah berbuat salah, tetapi mau memperbaiki kesalahan tersebut ya mbak Elin

      Delete
  10. Gda manusia sempurna MB, justru sempurna nya seorang hamba adalah dr ketidaksempurnaan nya, salam kenal MB, semangat selalu 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih supportnya mbak Ayu. Salam kenal kembali ^^

      Delete
  11. Makasih mbak kisahnya. self reminder juga buat saya :)

    ReplyDelete
  12. Constant self-development is what makes people great when you are becoming better every single day a lot of new opportunities open before you.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^