Program RPLP untuk mewujudkan suksesnya Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), Menuju Permukiman Kelurahan/Desa Layak Huni dan Berkelanjutan



Tinggal di kawasan atau permukiman yang nyaman tentu dambaan semua orang. Penataan lingkungan perumahan warga yang baik, tentu membutuhkan suatu program yang dalam pelaksanaannya harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Program tersebut dapat diwujudkan melalui RPLP.



RPLP merupakan singkatan dari Rencana Penataan Lingkungan Perumahan. Sebuah program rencana tata ruang pembangunan di tingkat kelurahan/desa untuk kurun waktu 5 tahun yang disusun berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan permukiman mereka, serta mendukung kesiap-siagaan masyarakat terhadap bencana.


RPLP juga berisi peta kondisi eksisting atau rona awal, peta topografi dan peta rencana peruntukan lahan 5 tahun kedepan, analisis perkara-perkara kritis kemungkinan kerusakan lingkungan dan sosial, rencana infrastruktur, rencana fasilitas dan utilitas permukiman, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (RPLS), aturan-aturan dan kesepakatan-kesepakatan tentang pembangunan kawasan.


RPLP merupakan pedoman dan alat kontrol/pengawasan pembangunan kawaasan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan pendonor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan permukiman di tingkat kelurahan/desa.


Program RPLP harus disusun dan disepakati oleh warga masyarakat dan kesepakatan tersebut disahkan oleh Lurah dan Badan Ketahanan Masyarakat (BKM) atau Lembaga Ketahanan Masyarakat (LKM). Sebelum disahkan oleh kedua belah pihak, RPLP perlu dikonsultasikan dengan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan dinas/instansi terkait, untuk memastikan bahwa RPLP tersebut telah selaras dan terintegrasi dengan rencana tata ruang dan rencana pembangunan kota/kabupaten secara keseluruhan, dan untuk pengelolaan lingkungan secara baik.


Penyusunan RPLP ini harus dilakukan secara partisipatif, artinya akan melibatkan 3 unsur utama pembangunan, yaitu sektor masyarakat, sektor pemerintah dan sektor usaha dalam proses pengambilan keputusan, dengan memberikan peran pengambil keputusan final kepada sektor masyarakat, sebagai peruntukan pembangunan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya, RPLP dapat mewujudkan cita-cita dalam bentuk dokumen yang teintegrasi dengan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) ataupun Renstra Kecamatan (Rencana Strategis Kecamatan).


Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan


Dalam rangka pelestarian dan keberlanjutan hasil-hasil pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan, maka perlu adanya pemanfaatan dan pemeliharaan yang optimal oleh masyarakat. Pembangunan melalui program Kotaku dengan entry point pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, yaitu bahwa masyarakat yang paling mengetahui permasalahan yang mereka hadapi, mengetahui kebutuhan mereka (solusi permasalahan), merencanakan teknis pelaksanaan dan memutuskan sendiri infrastruktur yang akan dibangun. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, masyarakat akan melaksanakan sendiri dan mengawasi kegiatan pembangunannya.


Dari mekanisme peran serta tersebut, “rasa membutuhkan infrastruktur (tahap perencanaan)” dan “rasa memiliki infrasturktur (tahap pelaksanaan)” ini, diharapkan muncul “kesadaran dan tanggungjawab” untuk memelihara infrastruktur yang  telah dibangun, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dan lestari.


Dengan pertimbangan bahwa konsultan pendamping tidak dapat secara terus-menerus memberikan pendampingan secara teknis, selama tahap pemnfaatan dan pemeliharaan ini, maka pemerintah kabupaten/kota, selaku pembina masyarakat perlu secara intensif memfasilitasi kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan.


Kegiatan pada tahap ini mencakup :

Pengorganisasian


Pembentukan Organisasai

Pembentukan organisasi pengelola pemanfaatan dan pemeliharaan dilakukan oleh KPP (Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan). Kelompok ini dapat dibentuk dengan menggunakan organisasi kemasyarakatan yang sudah  ada, atau dengan membentuk organisasi baru dilengkapi dengan susunan kepengurusan.

Penyusunan Program Kerja


Untuk melaksanakan kegiatan, maka organisasi KPP perlu menyusun program kerja pemanfaatan dan pemeliharaan. Program kerja ini meliputi aturan organisasi dan rencana kerja yang disepakati bersama oleh masyarakat.


Operasional dan Pemeliharaan


Pemanfaatan/pengoperasian yang berarti penggunaan prasarana harus sesuai dengan fungsi utama prasarananya;

Pemeliharaan yang berarti kegiatan yang dilakukan, baik secara rutin maupun berkala, harus tetap menjaga prasarana yang telah dibangun sehingga dapat berfungsi dengan baik.


Pengembangan Infrastruktur


Kegiatan pengembangan infrastruktur merupakan lanjutan dari kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan. Dari hasil pemanfaatan dan pemeliharaan dapat dilakukan pengembangan infrastruktur yang telah ada, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, guna memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar keasadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.


Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta agar masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, berperan aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.


Perilaku seseorang menyangkut kebersihan, dapat memengaruhi kesehatannya.  Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari diare, DBD, flu burung ataupun flu babi. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan.


Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.


Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas tergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan sosial, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penanggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebiudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garus kketurunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.


Indikator PHBS kesehatan lingkungan :


Perumahan bersih dan sehat


Persyaratan rumah sehat menjadi sangat penting.

Penyediaan air bersih


Menurut WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang seperti di Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.

Pembuangan kotoran manusia (tinja)


Masalah pembuangan tinja merupakan masalah urgen untuk diatasi, karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dan sebagainya.

Penanganan sampah


Sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.

Penanganan air limbah


Air limbah dapat dibagi menjadi : berasal dari rumah tangga, berasal dari industri dan berasal dari kotapraja.


Penanganan dan penataan permukiman warga yang baik, layak huni dan berkelanjutan akan menciptakan kondisi masyarakat yang sehat dan produktif. Hal ini sangat diperlukan untuk mewujudkan terciptanya sumber daya manusia dengan kapasitas yang optimal dan berdaya guna.



Sumber daya manusia yang berdaya guna dan produktif, akan memberikan kontribusi besar bagi kelancaran program-program yang dicanangkan pemerintah, guna mewujudkan pembangunan bangsa yang berkesinambungan.


#sumber : materi pada acara Sosialisasi RPLP yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nganjuk bersama LKM Kabupaten Nganjuk



Post a Comment

38 Comments

  1. semoga dapat segera terwujud program RPLPnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga semua pihak mendukung terwujudnya program ini ya mbak Nhie ^^

      Delete
  2. Air bersih di indonesia sangat kurang. Jakarta masih ada orang yang beli pikulan air. Semoga indonesia berkembang dan maju

    ReplyDelete
    Replies
    1. Permasalahan air bersih memang perlu mendapat perhatian kita semua. Harus ada solusi terbaik untuk mengatasi hal ini

      Delete
  3. Yang pertama diberdayakan terutama SDM nya ya mbak sebelum mengelola lingkungan yg lebih baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. SDM yang mumpuni penting sebagai ujung tombak keberhasilan program

      Delete
  4. Waah RPLP deengan programnya semoga terwujud ya, bener banget butuh kerjasama dengan masyarakat dan pihak yang terkait agar cepat terlaksana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kerjasama yang baik antar semua unsur akan membantu tercapainya tujuan program

      Delete
  5. Masalah pembuangan tinja ini penting banget bbrp kali msh nemuin yg BAB di sungai. DI daerah pelosok apa lagi kyknya msh bnyk yg butuh MCK jg TFS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tersedianya MCK yang memenuhi syarat kesehatan harus diadakan, untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat ya mbak April

      Delete
  6. Di Lombok juga saya pernah lihat kegiatan ada tulisan Kotakunya..penasaran deh apa-apa saja yang mereka lakukan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ntar sharing tulisan tentang Kotakunya di daerah mbak Andy ya ^^

      Delete
  7. Keren neh programnya, semiga disetiap daerah juga ada ya dan masyarakat mau bekerjasama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga di daerah lain sukses juga program serupa

      Delete
  8. Di setiap daerah kayaknya ada aja kawasan kumuhnya ya. Semoga program RPLP sukses di semua provinsi. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga sukses juga program ini di daerah lain

      Delete
  9. Program RPLP ini sangat bagus banget , semoga aja bisa terwujud diseluruh daerah. Peran masyarakat sendiri pun sangat mempengaruhi keberhasilan program ini ya, biar selalu hidup sehat dan bersihh selamanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan suksesnya sebuah program, termasuk program RPLP ^^

      Delete
  10. Rplp nya mantap dech. Mudah"n sinkron dg program dr bspeda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kerjasama yang baik antar semua pihak, baik masyarakat, maupun dinas terkait bisa berjalan lancar ya Pak

      Delete
  11. Programnya RPLP keren mbak, semoga rencananya bisa berjalan lancar

    ReplyDelete
  12. Progamnya keren. Semoga di tempat saya pun segera ada program seperti ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga menginspirasi daerahlain dan berhasil ya mbak Nana ^^

      Delete
  13. Semoga lancar dan dipermudah oleh Allah ya mba. Aamiin ya Allah

    ReplyDelete
  14. Aku baru tau ada program RPLP ini mbak, kudet banget ya hihi..semoga sukses programnya

    ReplyDelete
  15. bagus lho program RPLP seperti ini. Bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Terima kasih ya infonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga menginspirasi daerah lain untuk mengadakan program serupa ya mbak Helena ^^

      Delete
  16. Ada satu daerah di provinsi tempat aku, masyarakatnya masih sering bab di siring atau parit mbak. Di sana memang paritnya gede sih. Sayangnya ya gitu, jadi tempat buang sampah juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya pola hidup bersih dan sehat belum diterapkan sepenuhnya ya mbak

      Delete
  17. Suksesnya program ini tentu harus didukung oleh banyak pihak. Gak cuma pemerintah, tapi masyarakat juga wajib mendukung dengan menerapkan pola hidup yang membantu menjaga kelestarian lingkungan hidup.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kerjasama yang baik dari banyak pihak akan membantu suksesnya program yang dicanangkan ya mbak Ndy ^^

      Delete
  18. Klo programnya terwujud sih keren ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentu keren mbak Eni. Dan itu butuh dukungan dan kerjasama dari semua pihak ^^

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^