Memasuki hari ke-10 program #30harimenulis di kelas nonfiksi komunitas One Day One Post, saya bersyukur masih bisa bertahan, meskipun yang mengikuti program ini ‘masih’ hanya beberapa orang.
Kenapa masih bertahan sih? Buat apa bikin program kalau hanya sedikit yang bisa mengikuti? Apa untungnya coba?
Mungkin ada yang bertanya tentang hal itu. Tentu pertanyaan yang perlu jawaban, dan jelas, harus datang dari saya pribadi, selaku penanggungfjawab program.
Well… Tujuan awal diadakan program #30harimenulis, semata adalah untuk menjada konsisten kita eh peserta kelas non fiksi komunitas #OneDayOnePost, dalam menulis. Semangat itu harus tetap dijaga, bila peserta ingin menjadi penulis (sesungguhnya).
Bukan hanya peserta, tetapi juga diri saya.
Menjaga semangat agar tetap konsisten dalam melakukan sesuatu, memang tidak mudah.
Pasti ada saja penghalang, terutama yang datangnya dari diri sendiri.
Seperti beberapa pertanyaan berikut ini. Duh, ngapain juga nulis tiap hari? Buat apa kalau tulisan tidak ada yang membaca? Aku bingung mau nulis apa? Emang boleh ya, nulis yang isinya curhatan? Nggak punya ide buat menulis nih, gimana dong?
Pertanyaan-pertanyaan yang wajar diajukan, memang.
Kebingungan menulis tentang suatu hal, tidak mempunyai ide, takut tulisan tidak ada yang membaca dan sebagainya, hanya merupakan alasan-alasan, yang bisa menghalangi keinginan untuk menulis.
Sebenarnya, menulis adalah ya menulis saja. Tidak perlu takut tulisan tidak ada yang membaca. Bila kita hanya memikirkan tentang hal-hal yang tidak perlu, dan menyebabkan aktivitas menulis hanya sekadar angan, coba kita tanya pada diri sendiri. Mau jadi penulis atau pemikir?
Kenapa harus takut tulisan tidak ada yang membaca? Yakin tidak ada satupun yang mau membaca? Tahu darimana?
Bukankah ini sama artinya mematikan kreativitas diri? Bukankah ini cenderung mengarah pada sikap putus asa, yang tentu merupakan salah satu sikap yang tidak baik untuk dipelihara?
Teringat akan beberapa japri di akun whatsapp. Beberapa teman dan peserta kelas non fiksi komunitas #OneDayOnePost. menyampaikan permintaan maaf, karena belum bisa konsisten mengikuti program #30harimenulis. Sayapun menanggapi dengan senyum, sekaligus menyampaikan, tidak perlu ada maaf.
Adanya program #30harimenulis tidak bersifat memaksa dan mengikat. Tidak ada kewajiban untuk mengikuti. Kembali saya ingatkan, bahwa program ini bertujuan untuk menjaga semangat dan konsisten dalam menulis.
Siapapun yang sudah mempunyai passion dalam menulis, insyaAllah akan selalu menulis, dalam kondisi apapun, dengan cara apapun.
Bagaimana menurut Anda?
#30harimenulis
#hari10
#onedayonepost
7 Comments
Suka deh, selalu saja tetap diingatkan. Terima kasih kaka
ReplyDeleteSelf reminder juga buatku, Zila ^^
DeleteSaya suka diingatkan kayak gini, kalau gak diingetin gini, blogku jadi sarang laba-laba
ReplyDeleteMbak Kiky kan juga produktif nulis ^^
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSaya dulu pernah ikutan one day one post, sangat bagus untuk programnya dan merampingkan alexa rank hihi
ReplyDeleteJadi semangat nge-ODOP deh hehe
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^