Terkadang menjadi kebiasaan saya dan suami, bila ingin pergi ke suatu tempat, tanpa merencanakan secara matang terlebih dahulu. Apalagi bila hanya hanya sekadar jalan-jalan dan berboncengan motor, menghabiskan bensin hahaha. Yang penting kami jalan saja. Itupun juga di sekitar daerah kami tinggal yaitu Kabupaten Nganjuk.
Tapi beberapa saat terakhir, tidak hanya sekadar motoran saja. Terkadang mengambil gambar yang sekiranya menarik juga saya lakukan. Tentu hal ini dengan kapasitas sebagai amatiran, bukan fotografer professional.
Hal tersebut juga saya lakukan kemarin, Sabtu 27 Januari 2018. Kebetulan suami sedang ada waktu dan ingin kami jalan, ya saya iyakan saja. Anggap saja refreshing, meskipun hanya sekadar menikmati suasana.
Kami pun berkeliling. Melewati pedesaan, gang-gang sempit, pemukiman padat penduduk, area persawahan bahkan mencoba rute baru yang belum pernah kami lewati sebelumnya. Disela perjalanan, terkadang saya mengambil foto. Suami sudah hapal dengan kebiasaan ini.
Seperti foto pertama yang saya ambil. Sebuah jembatan lama dengan aliran sungai di bawahnya ini, terletak di sebuah desa di Kecamatan Berbek. Awalnya sudah melewati pemandangan ini. Karena tertarik ingin mengambil foto, saya minta suami untuk memutar balik motor. Dia menurut saja dengan permintaan istrinya. Takut diamuk kali ya, hahaha. Becanda lah. Dia tahu kok, istrinya ini suka dengan aktivitas foto. Meski hanya menggunakan kamera gawai hehe.
Lantas kami meneruskan perjalanan, memilih melewati area persawahan dan menghindari jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor. Melihat hijaunya dedaunan, tanaman-tanaman di sawah yang baru tumbuh, petani-petani yang sedang menikmati sarapan pagi di tepi sawah, atau ada juga yang sedang mencangkul, sungguh suatu pemandangan yang indah menurut saya. Sayangnya, momen ini tidak sempat terambil karena terlalu asyik menikmati suasana.
Tak terasa, perjalanan hingga mencapai salah satu dataran tinggi yang masih termasuk wilayah Kabupaten Nganjuk. Di daerah kami ada 2 dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Ngetos. Kali ini kami ingin ke Sawahan saja. Saya sampaikan pada suami, ingin melihat kebun mawar di daerah Ganter, Sawahan.
Jalan berkelok-kelok, kadang melalui tikungan tajam, naik dan turun, merupakan sensasi tersendiri. Apalagi hembusan angin pegunungan menerpa wajah, membawa sensasi tersendiri selama perjalanan. Terkadang saya mengambil foto, hingga bolak-balik suami menghentikan motor.
Membutuhkan waktu lebih dari setengah jam menuju kawasan kebun mawar yang saya maksud. Namun sesampainya di sana, kekecewaan yang ada. Ternyata kebun mawar sudah tidak ada. Meskipun masih ada beberapa bunga mawar yang tumbuh, tetapi di sekelilingnya telah ditumbuhi pohon cengkih. Keterangan ini saya dapat dari pemilik warung tempat kami singgah sejenak, melepas penat sambil minum jahe hangat.
Meskipun kecewa, tapi saya sempatkan mengambil foto bunga mawar yang sedang mekar.
Perjalanan kami lanjutkan. Kali ini jalan berbatu dan menanjak yang harus dilalui. Terkadang licin, hingga saya terpaksa turun dari motor. Khawatir motor oleng dan kami bisa terjatuh. Bila jalan sudah agak landai, saya naik motor lagi.
Meskipun ada rasa lelah karena harus berjalan kaki di jalan berbatu juga menanjak, tapi ada rasa senang. Apalagi hawa sejuk pegunungan sangat terasa. Beberapa foto sempat saya ambil. Kawasan hutan pinus, air terjun Singokromo yang tampak dari kejauhan, bahkan deretan air terjun. Sungguh suatu pemandangan yang menakjubkan.
Sayang kali ini kami belum bisa menikmati sejuknya air terjun Singokromo, karena tiba-tiba gawai berbunyi, ada telepon dari Ibu saya, agar kami segera pulang karena ada tamu penting yang sedang menunggu di rumah.
Semoga suatu saat kami bisa ke air terjun Singokromo, menikmati sensasi mandi di bawah derasnya air dan berenang sepuasnya. Dan tentu saja saya bisa membuat tulisan tentang pengalaman tersebut. Semoga.
#30harimenulis
#hari14
#onedayonepost
36 Comments
Asyiknya bisa menghabiskan waktu libur hari Minggu dgn jalan2.. Agar otak kita fresh lg ya Mba..
ReplyDeleteJalan-jalan murmer ini mbak Rita hehe
DeleteSegerrr liat pemandangannyaaaa mbaaa. Jadi pengin ikut jalan-jalan.
ReplyDeleteBoleh mbak. Yukkk :D
DeleteAku ki lho, wong Nganjuk, tapi lom ngerti daerah Sawahan.
ReplyDeleteKalo mudik tak jak dolan mbak ��
DeleteSuamijuga sering ngajak jalan. Blusukan ke desa-desa, sampai tersesat. Tapi kemudian saya bersyukur bisa melihat pemandangan yang tak biasa. Anggap saja buat selingan.
ReplyDeleteBlusukan perlu juga mbak. Agar kita bisa melihat sisi kehidupan orang lain.
DeleteIjo-ijo sejuk di mata, Mbak...
ReplyDeleteBikin refresh juga mbak Cindi. Thx udah mampir ^^
DeleteWah jadi ingat waktu kuliah kerjaannya keluar masuk desa dan hutan hehehe. Sekarang udah gak kuat lagi ke air terjun Mbak Novarina hiiks
ReplyDeleteInsyaAllah aku masih kuat, meski ngos2an hehe
DeleteFoto2nya mengingatkan sama kampung halaman papaku. Jadi kangen mudik.
ReplyDeleteSayang ya kebun mawar udah gak ada, pasti indah banget ya kebunnya
Iya,sayang banget kebun mawarnya udah nggak ada. Dulu ya bagus banget
DeleteIndah dan fresh jalan-jalan begini, kalau di Depok rindu jalan seperti ini bisa ke UI
ReplyDeleteWah ... Pasti seru ya mbak. Aku belum pernah ke Depok
DeleteAsri banget ya Mba Nov
ReplyDeletepengen nyium harum mawarnya hehhehe
Dulu tambah asri mbak Nyi. Ada kebun mawarnya juga
DeletePemandangan alam seger banget ya mba, bisa nge-refresh otak dan mengobati kejenuhan, mawar nya cantik banget mba, hehee...
ReplyDeleteSemoga pesona alam yang segar seperti itu masih tetap bertahan ya mbak
DeleteAir terjun dibalik itu bikin penasaran mau lihat
ReplyDeleteAyo mbak, main ke Nganjuk hehe
Deletewaaahhh... asri banget mbak tempatnya :) pinusable banget mbak buat foto - foto biar hits
ReplyDeleteIya mbak. Asri banget. Hutan pinus, air terjun. Adem deh rasanya ^^
DeleteMasya allah...tempatnya asyik banget ya mba. Mudah2an ada rezekinya ke sini
ReplyDeleteAamiin. Ditunggu kedatangannya mbak Indri ^^
DeleteNgeliat sungainya adem rasanya
ReplyDeleteJadi nyebur juga ya mbak hehe
DeleteAku juga suka jalan-jalan yang spontan gitu. Begitu nemu tempat yang seru, kayak nemu harta karun. Hehe.
ReplyDeleteIya. Seru deh. Spontan itu kadang lebih mengasyikkan ^^
DeleteSuasana kampungnya suka banget. Itu hutannya juga dan pegunungannya masih hijau. Jadi bagus keliatan.
ReplyDeletePemandangan di desa masih banyak yang ijo2 hehe
DeleteIni sih kondisinya sama seperti di kampung saya di Cianjur Selatan
ReplyDeleteWah ... Samaan dong ya. Hehe
Deletewah ada air terjunnya. udah lama pengen ajak anak2 lihat air terjun belum kesampean
ReplyDeleteAir terjunnya bagus banget lho mbak :D
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^