Hampir setiap hari kita mendengar kata-kata motivasi seperti “hebat, dahsyat, super, luaaar biasa”. Kita jadi termotivasi, dan merasa percaya diri, bahwa ternyata kita punya banyak potensi asal mau berpikir positif.
Namun seringkali muncul persoalan saat akan memulai langkah dan mengimplementasikan kata-kata motivasi tersebut dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Mengapa hal itu bisa terjadi? Salah satu sebabnya adalah karena adanya rasa takut, sehingga motivasi sebesar apapun, ternyata tak mampu menggerakkan kita saat ingin menerapkan.
Makin tinggi dorongan motivasi kita, makin tinggi pula cita-cita dan visi yang kita canangkan. Makin jauh kesenjangan antara visi tersebut dengan realita sehari-hari, maka yang terjadi adalah “kelumpuhan.”
Kita menjadi tidak tahu harus melakukan langkah yang bagaimana untuk memulai. Setiap upaya yang kita rencana berdasarkan kenyataan menjadi kurang menarik dibanding dengan visi yang sangat tinggi itu. Bahkan tak jarang menjadi tidak sabar terhadap lingkungan, keluarga, rekan kerja bahkan anak buah yang seolah terlalu lamban untuk mendukung visi dan semangat kita yang membahana.
Bila tidak mau menyadari, maka realita bisa kita anggap kendala yang membuat visi dan misi mustahil untuk bisa diwujudkan.
Bukankah kita tahu, bahwa untuk bisa membuat perubahan, ada 2 cara, yaitu : revolusi dan evolusi. Perubahan radikal atau perubahan bertahap.
Pada saat dada terpompa oleh daya motivasi yang besar, kita ingin adanya revolusi kehidupan. Ingin ada reformasi total. Namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Ada kalanya rutinitas menghadang, berderet agenda yang harus dilakukan, sepereti seperti antrian kereta api. Perubahan pun sulit dilakukan. Akhirnya kita menunda, menunggu waktu yang longgar, saat yang tepat. Lalu penundaan demi penundaan terjadi, tanpa terasa hingga beberapa bulan bahkan tahun. Akhirnya momentum hilang, terlupakan oleh hal-hal yang lain.
Ada tindakan perubahan yang sesuai dengan potensi atau kekuatan kita selama ini. Misalnya niat untuk semakin produktif menulis. Langkah yang diperlukan hanya melipatkan-gandakan produktivitas.
Think big, Start small, Act now.
Rasa khawatir, bahkan takut untuk memulai perubahan dalam program pengembangan diri, meningkatkan efektivitas dalam meraih cita-cita, adalah sesuatu yang wajar. Namun seringkali begitu rasa takut, ragu dan malas keluar dari zona nyaman (comfort zone), dapat berakibat gagalnya program pengembangan diri. Untuk itu salah satu alternatif yang disarankan ialah “start small, act now”.
Lakukan mulai dari langkah-langkah kecil dan sederhana, tanpa merasa keluar dari “zona kenyamanan” Anda. Cobalah mulai dengan satu pertanyaan kecil : tindakan sederhana apa yang dapat saya lakukan sekarang? Lakukan hari ini juga hingga tidak ada alasan untuk menunda.
#30harimenulis
#hari9
#onedayonepost
12 Comments
Kadang kesibukan yang membuat susah melakukan perubahan :D
ReplyDeleteBila tetap nyaman tanpa harus berubah, nggak pa2 juga mbak ^^
DeleteSering ini saya lakukan, nanti saja kalau longgar mengerjakannya. Lama-lama terbengkalai....:)
ReplyDeleteMenunda sama artinya menumpuk pekerjaan. Ya kan mbak Elin? ^^
DeleteAct now. Itu yang susah...
ReplyDeleteKalau cuma bayangin dan bercita mah mudah hehehe
Memulai aksi itu yang nggak mudah ya mbak. Tapi harus act lo kalau mau berubah ^^
DeleteAct now ini sering banyak godaannya. Sering menunda-nunda untuk mengerjakannnya nanti nanti eh ujung"nya gak jadi dikerjakan
ReplyDeleteItulah. Kadang aku juga gitu. Angan2 aja tapi nggak segera beraksi, menunda deh :(
DeleteYess benar.. #actnow spertinya kata inilah yg perlu diterapkan ya mba biar tak talkonly... sip sip siap camkan. Bacaan mantap di pagi hari
ReplyDelete.
Terima kasih mbak Ira. Semoga bermanfaat ^^
DeleteTengkyu sharingnya
ReplyDeleteSama-sama mbak Eni. Semoga bermanfaat ^^
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^