Ungkapan Cinta Bunda Bagi Buah Hati

Memiliki buah hati yang aktif dan sehat tentu dambaan bagi semua orang. Melihat mereka bebas berekspresi, bermain sepuas hati dan terlihat senang dengan apapun yang dilakukan, merupakan suatu hal yang membahagiakan bagi orangtua.

Namun tak jarang aktivitas harian kita yang cukup banyak membuat momen kebersamaan dengan buah hati menjadi berkurang, tak terkecuali saya. Selain sebagai ibu rumah tangga, saya adalah perempuan yang berpenghasilan di luar rumah. Aktivitas yang dijalani mulai dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore, membuat kebersamaan bersama anak tidak bisa leluasa dilakukan.

Karena kurangnya waktu antara saya dan anak, seringkali membuat saya melakukan beberapa cara untuk bisa mengungkapkan rasa cinta padanya, sekaligus menciptakan quality time bersama. Tidak hanya dalam bentuk perhatian, juga hal lain, misalnya :

1.    Lebih sering memeluk

Pemberian pelukan hangat pada anak sesering mungkin bisa menimbulkan kenyamanan baginya. Selain itu bisa menciptakan kedekatan antara anak dengan orangtua.

2.    Mendengarkan Dia Bercerita

Saya usahakan selalu menanyakan aktivitas harian anak selama tidak bersama saya di rumah. Misalnya, apa saja yang dilakukannya selama di sekolah (kebetulan anak saya sudah duduk di bangku TK B) maupun aktivitas di rumah.

3.    Menemani Bermain

Selelah apapun, saya usahakan menemaninya untuk bermain. Tidak peduli rumah menjadi berantakan, yang penting anak menjadi senang.

4.    Membiarkan dia berkreativitas

Membiarkan anak untuk berkreativitas merupakan salah satu cara untuk membantu mencerdaskan otak. Hal itu juga saya lakukan. Membiarkannya bermain lego dan membuat kreativitas bentuk dari permainan tersebut, menggambar, mewarna, belajar menulis huruf dan mengenal angka, meskipun terkadang dilakukan di dinding (hehe), adalah beberapa hal yang menjadi aktivitas harian anak.

Anak saya termasuk tipe yang aktif bergerak. Jarang sekali dia mau beristirahat sepulang dari sekolah. Ada saja yang dilakukannya. Tak jarang di dalam rumah, dia sering melakukan aksi lompat-lompat di atas tempat tidur, di kursi bahkan mengeluarkan peraslatan rumah tangga sebagai media bermain, hingga membuat semua jadi berantakan. Selain itu dia juga mempunyai aktivitas di luar rumah, misalnya bersepeda atau bermain bola dengan teman-temannya.

Terkadang, karena kelelahan, akhirnya dia jatuh sakit, diawali dengan panas pada tubuhnya. Sayapun langsung memintanya untuk menghentikan segala aktivitas fisik agar tidak membuatnya bertambah sakit, menyuruhnya beristirahat serta memberikan air putih dan vitamin.

Selain itu, saya juga memberikan obat penurun panas yaitu Tempra Syrup yang selalu tersedia di rumah, dengan rasa anggur yang disukai anak-anak.

Tidak hanya sebagai obat penurun panas, Tempra Syrup juga bisa meredakan rasa nyeri. Dalam setiap 5 ml-nya, Tempra Syrup mengandung 180 mg paracetamol, yang bekerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit. Kelebihan lainnya, Tempra aman di lambung, dosisnya tepat, dan tidak perlu dikocok seperti obat penurun panas lainnya karena cairan obatnya sudah larut 100%.

Pemberian Tempra Syrup tidak perlu membuat bingung, karena telah tersedia gelas takar dengan dosis yang tepat di dalam kemasan. Tempra bisa diberikan pada anak usia 1 hingga 6 tahun.

Untuk mendapatkan Tempra Syrup cukup mudah kok, karena tersedia di apotik, toko obat maupun minimarket terdekat. Oiya, sebelum membeli, sebaiknya perhatikan baik-baik kemasannya agar tidak salah membeli. Karena ada kemasan yang didalamnya terdapat drop untuk bayi dengan kandungan paracetamol yang lebih rendah, ada juga Tempra Forte untuk anak usia 6 tahun ke atas yang kandungan paracetamolnya lebih tinggi.

Mengungkapkan cinta pada buah hati, salah satunya dengan senantiasa memperhatikan kesehatannya. Bagaimana dengan Anda?

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.