Image by google
"Mbak, aku ingin berhenti saja ikut ODOP. Tak sanggup rasanya mengikuti ritme komunitas ini. Apalagi akhir-akhir ini pekerjaan makin banyak, keluarga yang sangat membutuhkan perhatian, dan sebagainya. Waktu menulis jadi berkurang. Sulit rasanya membagi waktu. Aku keluar saja ya," keluh panjang salah satu peserta Program #OneDayOnePost, yang muncul di gawai saya.
Benakpun berpikir. Tidak seperti biasanya dia mengeluh. Selama ini saya menganggap bahwa dia termasuk salah satu peserta yang rajin memposting di blog pribadi. Tulisannya semakin lama semakin bagus dan mulai berkarakter. Ada apa gerangan ya?
Sayapun membalas curhatannya dengan tetap memberi semangat. Meyakinkan bahwa dia pasti bisa melalui semua ini. Mengingatkan bahwa tentu akan disayangkan, bila dia mengambil keputusan untuk berhenti, karena kelas lanjutan, baik fiksi maupun non fiksi telah berjalan.
Juga mengingatkan akan komitmen awal mengikuti Program di #OneDayOnePost.
Saya sampaikan, bahwa kelas lanjutan akan berlangsung selama 2 bulan. Masih banyak program dan materi yang akan diberikan, dan insyaAllah bisa menambah kemampuannya dalam menulis.
Mengingatkan juga tentang rencananya ingin membuat blog menjadi lebih bagus, bisa dioptimasi sehingga bisa menghasilkan.
Lagipula, dari sekian ratus peserta, setelah melalui berbagai seleksi, dan kini hanya tinggal 40-an orang, termasuk dia. Tentu tidak mudah untuk tetap bisa bertahan.
Mencoba untuk menyampaikan kilas balik perjuangannya selama ini. Bahwa dia telah berjuang cukup keras untuk bisa konsisten menulis setiap hari. Mengerjakan semua tantangan yang diberikan oleh panitia ODOP, meskipun dengan tema yang belum pernah sekalipun dilakukan.
Awalnya memang berat dirasa. Namun dia sampaikan, bahwa tema yang baru tersebut, membuatnya senang dan semakin semangat untuk terus menulis, saat bisa dikerjakan dan diselesaikan dengan baik.
Lantas, setelah semua berhasil dilalui, kenapa kini tiba-tiba dia ingin berhenti?
Memang tidak mudah untuk tetap bertahan dan konsisten melakukan sesuatu, saat kendala mulai menyerang. Termasuk dalam hal menulis. Banyak hal yang harus dilakukan agar diri tetap mau berjuang menjalani dan melewati semua. Seperti yang dialami oleh salah satu peserta ODOP tersebut.
Pernah beberapa waktu lalu, saya mengajukan sebuah pertanyaan di akun media sosial, tentang langkah yang harus dilakukan agar tetap bisa konsisten menulis. Ada beberapa teman yang memberikan respon.
Berikut pendapat beberapa teman agar kita bisa konsisten menulis :
1. Konsentrasi
Berkonsentrasi penuh pada suatu hal yang kita lakukan, akan membantu untuk tetap konsisten.2. Harus ada yang memaksa
Terkadang ketika dihadapkan pada kondisi yang memaksa kita untuk terus dan harus melakukan, maka mau tidak mau, kita pasti akan tetap memenuhi kewajiban tersebut.3. Menulis merupakan kebutuhan
Menjadikan aktivitas menulis sebagai suatu kebutuhan, akan membuat seseorang merasa ada yang kurang dalam hidupnya bila tidak menulis.4. Punya tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan membuat kita fokus untuk mengerjakan sesuatu.5. Harus ada alasan yang kuat
Tidak kuatnya alasan melakukan sesuatu, akan membuat melemahnya niat saat kendala menyerang.6. Motivasi yang kuat
Harus ada motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan. Misalnya, menulis untuk meninggalkan jejak sejarah bagi anak cucu, atau meyakinkan diri bahwa menulis merupakan tabungan amal bagi kita.7. Menulis, menulis dan menulis
Tidak ada kata selain menulis, menulis dan menulis agar kita tetap bisa konsisten menulis.Saat kita memutuskan untuk memilih, tentu juga harus siap menghadapi setiap hambatan yang akan ditemui. Baik dalam skala kecil maupun skala besar. Baik dalam bentuk materi maupun non materi.
Perlu juga kita ingat, bahwa sebaik-baiknya suatu pekerjaan, adalah pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Apapun hasilnya, meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Demikian pula dengan menulis.
Sebuah tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai.
Tentu bisa dibayangkan, suatu pekerjaan yang tidak diselesaikan, akan memberi dampak yang tidak baik, bahkan bisa merugikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Begitu juga dengan menulis. Sebuah tulisan, apabila tidak diselesaikan, tentu akan memberi efek yang (bisa jadi) tidak diharapkan, terutama bagi si penulis. Bisa jadi dia tidak akan melanjutkan tulisan, hingga akhirnya tidak bisa menyampaikan pesan dari tulisan yang dibuatnya tersebut.
Seringkali kita dihadapkan pada suatu hal, yang menghambat jalannya langkah yang sedang ditempuh. Namun harus tetap kita ingat bahwa, apapun yang telah kita mulai, sebaiknya kita selesaikan juga.
Setidaknya kita telah berusaha memberikan yang terbaik. Hambatan apapun, harus dihadapi. Jangan mudah menyerah.
Kita nikmati saja setiap proses yang harus dilalui untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kita tidak akan tahu, melalui proses yang bagaimana, harapan itu akan terkabul.
Semoga postingan ini juga dibaca oleh peserta ODOP yang saya ceritakan di atas, agar dia mampu dan mau menyelesaikan, apa yang telah dia mulai saat bergabung di komunitas ini. Semoga dia terus mau berjuang menggapai cita. Bersama peserta ODOP yang lain.
Demikian.
Orang-orang yang berhasil menaklukkan ketakutannya adalah orang-orang yang berhasil (Aristoteles)
36 Comments
Awal-awal gabung di odop saya sering berpikir untuk menyerah. Tapi saya balik lagi ke komitmen saya ikut odop. Meski masih berantakan, ide abstrak yang penting saya nulis.
ReplyDeleteTerima kasih suntikan semangatnya mbak nova ^^
Tetap semangat ya mbak Kiky ^^
Deletemakanya saya enggan utk bergabung di komunitas, khawatir saya tidak bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang saya terima yang akhirnya membuat diri saya sendiri menjadi kepikiran dan terbenani.
ReplyDeleteSaya lebih senang melakukan apapun sesuai keinginan saya,sehingga hasilnya pun menyenangkan hati saya :)
Just do what you want to do ya mbak Sarah. Tetap semangat ^^
DeleteNulis itu, susah mulainya. Pdhl kl dah mulai, susah berhentinya. Nah kl aku yg penting maksain diri buat mulai nulis dl. Walo kadang hrs berhenti krn interupsi dr anak, hihi
ReplyDeleteWah ... Itu sama mbak denganku. Big bos di rumah ya anak lah. Kalo udah ada perintah, harus segera laksanakan! Hahaha
Deletewahh keren banget bisa nulis blog tiap hari. mungkin karena menulis sudah jadi kebutuhan yaa. bukan hanya sekedar hobi
ReplyDeleteLha mbak Lia jauh lebih keren. Tulisan-tulisan mbak menginspirasi banget. Pingin bisa jadi blogger keren kayak mbak Lia ^^
DeleteMemang butuh memakasakan diri ketika kita mengikuti ODOP. Butuh semangat dari lingkungan sekitar juga. Butuh membagi waktu dengan baik.
ReplyDeleteDuhhh tulisan ini kaya tamparan buat aku yang mulai jarang menulis hanya karena alasan laptop rusak. Ahhhhh gemes. Kangen nulis tiap hari. Or at least bisa 4-5 tulisan dalam seminggu.
Terima kasih disemangatin lagi ya, Mbak.
Ini saya nulis berbekal gawai, mbak. Agak ribet juga sih. Tapi dibikin asyik aja hehe
DeleteMantaaap... bisa one day one post. Memang perjuangan banget buat bisa konsisten yah :)
ReplyDeleteBerusaha menulis setiap hari, mbak Oci. Tapi kadang bolong juga hehe.
Deletekadang saya pengen nulis gk ada ide, kadang ada ide males nulis karena byk tugas lainnya, efeknya ketika kedua faktor tersebut berjumpa sesama, langsung deh dipacu supaya kelar terus, takut mood nya berubah lagi hehe, saya gitu mah orang nya :D
ReplyDeleteSemoga terus semangat untuk menulis ya mbak hehe
DeleteSaya pernah ikutan ODOP sekali, rasanya memang ngos-ngosan karena harus berbagi dengan kesibukan lain. Ada banyak hal yang dikorbankan juga. Tapi hasilnya memang memuaskan
ReplyDeleteAwalnya memang ngos-ngosan mbak. Aku juga pernah mengalami hehe
DeleteDan aku pun merasa tertampar. Pernah ikutan ODOP tapi ga lanjut, terus apa kabar tulisan-tulisan di laptop? huhu
ReplyDeleteMesti diniatkan banget untuk terus rajin menulis nih..
Ayo mbak Dita, semangat yaaa ^^
DeleteMasyaallah harus ditempel di dinding nih biar ga mudah down. Terimakasih kak
ReplyDeleteSemangat ya Zila. Kamu pasti bisa ^^
DeleteSemangat diawal pertengahan mengendor dan diakhir bisa dihitung dengan jari peserta odop. Saya juga gitu, pertengahan kehilangan semangat dan bingung mau tulis apa
ReplyDeleteMungkin ada baiknya kita bikin list dulu apa yang mau ditulis ^^
DeleteEnggak cuma ODOP, juga arisan backlink, arisan kolaborasi dll kadang tu suka mulai gak konsisten, kalau udah kyk gtu emang baiknya nginget2 komitmen awal ikutan ya mbak TFS
ReplyDeleteAku belum pernah ikut arisan-arisan seperti itu. Betul mbak April, semua kembali pada niat dan komitmen awal
DeleteHuaah one day one post. Aku sampe sekarang belum sanggup mbak. Duh untuk konsisten itu emang susah yaa
ReplyDeleteKonsisten mungkin susah, tapi bisa kok dijalani. Insya Allah ^^
DeleteSebuah tulisan yang baik, adalah tulisan yang mulai ditulis...hihihi..
ReplyDeleteKadang kebanyakan mikirnya malah gak mulai-mulai ditulis :D
Nggak usah banyak mikir kalo begitu. Nulis aja mbak hehe
DeleteJadi nyadar sekarang, makasih banyak kak postingannya sangat bermanfaat 🙏🙏
ReplyDeleteSemangat ya Safina. Kamu pasti bisa ^^
DeleteAku belum bisa konsisten menulis setiao hari seperti itu. Makasih tularan semangatnya ya mba.
ReplyDeleteYuk mbak, semangat menulis
Delete#selfreminder ^^
Sampai sekarang belum berani ikutan odop...terima kasih semangatnya Mbak Nova...:)
ReplyDeleteDicoba dulu deh mbak Elin. InsyaAllah pendaftaran batch 5 dibuka awal Januari tahun depan
DeleteAku dulu ikut ODOP juga enggak kuat... mndek tengah jalan... capek, banyak kerjaan, gg mood dan banyaklah alesan. Sekarang aku nulisnya sich yaudah sesuai mood dan enggak ngoyo juga, soalnya aku kerja juga ngurus anak jugaa,,, belum bisa konsisten
ReplyDeleteSemampunya aja mbak, yang penting tetap menulis. Semangat ^^
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^