Resolusi 2018 : Semakin Produktif Meraih Mimpi

Penghujung 2017 telah di depan mata. Banyak hal yang telah dilalui sepanjang tahun. Banyak harapan yang bisa kita capai, bahkan melebihi yang diinginkan. Namun tidak sedikit pengorbanan yang harus dilakukan demi meraih cita.

Hal ini juga saya alami. Siapa sangka, di sepanjang tahun 2017, banyak hal yang terjadi dalam hdidup saya, terutama yang berkaitan dengan menulis. Ada harapan-harapan yang bisa tercapai, tetapi tidak sedikit kegagalan menyertai. Namun semua itu semakin membuat diri ini yakin, bahwa aktivitas menulis bukanlah sekadar menulis. Tetapi sudah menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah bagian yang terpisahkan dalam hidup.

Sepanjang tahun 2017, banyak hal yang bisa saya lakukan berkaitan dengan aktivitas menulis antara lain :

1.    Saya lebih produktif menulis

Produktif menulis memang harus dilakukan, agar aktivitas ini bisa menunjang untuk meraih cita menjadi seorang penulis yang banyak menghasilkan karya.

2.    Semakin banyak tawaran pekerjaan yang berkaitan dengan menulis, misalnya job review maupun placement

Semakin banyak menulis, baik itu di blog pribadi maupun di akun media sosial, semakin banyak kesempatan bagi saya dilirik pihak-pihak yang mau bekerjasama untuk mempromosikan produk mereka.

3.    Memiliki kesempatan untuk menyiapkan buku solo

Meskipun target tahun ini untuk bisa menerbitkan buku solo belum berhasil, tetapi saya yakin kesempatan itu pasti datang. Alhamdulillah akhirnya draft naskah buku solo bisa terselesaikan dan telah memasuki proses editing.

4.    Bisa menerbitkan beberapa buku antologi

Meskipun buku solo belum berhasil terbit di tahun 2017 ini, ada beberapa buku antologi yang saya tulis bersama teman-teman yang telah terbit.

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, apapun yang kita lakukan demi meraih sebuah impian, tentu memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit. Baik dari segi waktu, fisik maupun kesehatan. Seringkali saya alami,  hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas yaitu :

1.    Kurangnya manajemen waktu yang baik

Pengaturan waktu yang baik dalam aktivitas keseharian mutlak diperlukan bagi siapun. Sayangnya saya masih belum pandai mengatur waktu, sehingga banyak hal  penting seringkali terabaikan.

2.    Terlalu banyak mengonsumsi kafein

Minum kopi adalah salah satu kebiasaan yang saya anggap bisa membantu terjaga untuk bisa menyelesaikan tulisan. Banyaknya kafein yang masuk dalam tubuh, terkadang membuat tubuh saya bereaksi, misalnya perut menjadi kembung dan jantung sering berdetak lebih kencang.

3.    Terlalu banyak duduk

Keasyikan menulis seringkali membuat saya lupa untuk beralih dari tempat duduk hingga lebih dari 1 jam. Hal ini tentu kurang baik untuk dilakukan. Akibatnya, keluhan pinggang yang sakit atau kaki yang terasa pegal karena terlalu lama berada dalam posisi yang menggantung, sering saya alami.

4.    Kurang gerak/olahraga

Berolahraga sangat penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Suatu hal yang akhir-akhir ini sering saya lewatkan dalam aktivitas keseharian.

5.    Sering begadang

Begadang memang identik dengan aktivitas menulis. Hal ini juga sering saya lakukan. Akibatnya, waktu bagi tubuh untuk beristirahat menjadi kurang, kelelahan pun sering menghinggap.

6.    Kurang mengonsumsi air putih

Salah satu fungsi mengonsumsi air putih adalah untuk membersihkan racun dalam tubuh dan melancarkan pencernaan. Hal yang seringkali saya abaikan.

7.    Kurang memperhatikan pola makan

Terkadang, karena terlalu memikirkan tulisan, saya kurang memerhatikan pola makan. Asupan gizi pun kurang diperhatikan. Pola makan juga menjadi tidak teratur.

Beberapa hal di atas, sering saya biarkan, maka tentu saja akan menghambat kelancaran aktivitas keseharian. Termasuk dalam hal menulis. Bagaimana saya bisa meraih impian untuk bisa menjadi penulis yang produktif dengan menghasilkan banyak karya, bila tidak bisa memerhatikan kondisi kesehatan tubuh dan menjaga pola hidup sehat? Tubuhpun melancarkan aksi protes dengan menunjukkan sinyal-sinyal melemah. Sayapun jadi sakit.

Benakpun berpikir, kalau sakit jangan lama-lama karena bisa mengganggu segala aktivitas, akhirnya saya pun browsing tentang vitamin yang bagus untuk masa pemulihan, juga vitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit.

Pilihan saya jatuh pada Theragran-M. Tak ingin berlama ragu mengambil keputusan, saya segera meluncur ke apotik terdekat dan membeli vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan ini.

Saya pikir, harus beli di apotik tertentu untuk mendapatkannya. Ternyata dugaan tersebut keliru. Theragran-M bisa didapatkan di apotik atau toko obat mana saja. Harganya juga terjangkau. Kurang dari 20 ribu rupiah.

Dalam Theragran-M mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan keduanya dalam komposisi yang pas. Adapun kandungan vitamin dalam setiap tabletnya yaitu :

-    Vitamin A (Retinol Acetate)

-    Vitamin B1 (Thiamine Mononitrate

-    Vitamin B2 (Riboflavin)

-    Vitamin B3 (Nicotinamide)

-    Vitamin B5 (Calcium Panthotenate)

-    Vitamin B6 (Pyridoxine Hydrochloride)

-    Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

-    Vitamin C (Sodium Ascorbate)

-    Vitamin D3 (Cholecalciferol)

-    Vitamin E (dl-Alpha Tocopheryl Acetate)

Sedangkan untuk kandungan mineral dalam setiap tabletnya mengandung komposisi :

-    Iodium (Potassium Iodide)

-    Besi (Ferrous Fumarate)

-    Tembaga II (Copper Sulfate)

-    Mangan II (Manganase Sulfate)

-    Magnesium (Magnesium Carbonate)

-    Zinc (Zinc Sulfate)

Kemasan Theragran-M juga praktis, terdiri dari 4 strip, dan cukup diminum 1 tablet saja sehari sewaktu/setelah makan.

Sayapun tidak ragu untuk mengonsumsi Theragran-M, agar kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit terpenuhi. Dengan kondisi tubuh yang sehat, dalam kondisi fit, maka aktivitas harian menjadi lancar, dan produktivitas semakin meningkat. Saya menjadi lebih siap menyambut tahun 2018 dengan resolusi : semakin produktif meraih mimpi.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.