Apa
yang ada di benak Anda ketika melihat seseorang dengan penampilan fisik
sempurna (menurut penglihatan)? Tubuh yang ramping, atau atletis, cantik atau
ganteng rupawan, pribadi yang ramah, dan kehidupan yang terlihat sempurna.
Gambaran ideal dari seseorang seolah telah melekat padanya.
Namun
apakah Anda tahu, bahwa penilaian tersebut hanyalah dari penampilan luar saja?
Bagaimana bila suatu hari mendapat kabar bahwa seseorang yang ‘ideal’ tersebut
tiba-tiba harus dibawa ke psikiater atau psikolog, bahkan harus mendapat
perawatan intensif, karena didapati berusaha melakukan percobaan bunuh diri?
Anda tentu kaget dan seakan tidak percaya. Tidak mungkin seseorang yang
dianggap ‘sempurna’ melakukan hal tersebut.
Seringkali
kita melihat dan memandang seseorang dari penampilan luarnya saja, terutama
penampilan secara fisik. Menilai bahwa seseorang hidup bahagia hanya karena dia
selalu terlihat tersenyum, ramah pada semua orang, selalu berpembawaan ceria,
hidupnya baik-baik saja, mempunyai keluarga yang bahagia, mempunyai pasangan
dan anak-anak yang cantik atau ganteng, pekerjaan yang mapan, kehidupan ekonomi
yang lebih dari cukup dan sebagainya.
Sebuah
gambaran kehidupan seseorang yang nyaris sempurna bagi orang lain dan diimpikan
banyak orang. Tentu menjadi sebuah hal yang mustahil bila mendapati dia akan
melakukan perbuatan dosa. Pasti benak kita bertanya, apa yang salah dengan
kehidupannya? Bukankah hidupnya tidak kurang suatu apapun?
Kita
memang hanya melihat kehidupan yang dijalani orang lain dari apa yang
kasatmata. Tidak pernah benar-benar mengetahui, segala sesuatu yang sebenarnya
terjadi.
Apa
yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa seseorang yang dianggap ‘sempurna’
tersebut, ternyata mengalami permasalahan yang sangat pelik dalam hidupnya
hingga harus mengonsumsi obat-obatan sebagai penenang jiwa? Ternyata dia
mengalami depresi, insomnia akut, bahkan berulangkali mencoba melakukan
percobaan bunuh diri.
Reaksi
terkejut bahkan tidak habis pikir wajar Anda perlihatkan. Sebuah realita hidup
yang membuat Anda akan semakin banyak bercermin dan merenung pada diri sendiri.
Setiap
manusia mempunyai permasalahan sendiri-sendiri. Berat ataupun ringan masalah
yang dihadapi, tergantung yang menjalani dan merasakan. Kita menganggap masalah
itu berat, tetapi ringan bagi orang lain. Begitu pula sebaliknya. Namun
haruskah melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya untuk menyelesaikan masalah,
bahkan membahayakan jiwa?
Seberat
apapun masalah yang dihadapi, tetaplah berusaha menguatkan iman. Harus ada
keyakinan bahwa Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan
manusia. Berbagilah pada orang yang dipercaya, untuk sekadar mencurahkan rasa
dan mengurangi beban yang menghimpit dada. Hadapi permasalahan dengan tetap
bersabar dan bersyukur dengan apapun yang Allah beri pada kita. Pupuklah
bahagia dengan cara-cara yang santun.
Postingan
ini diikutsertakan pada Program One Day One Post yang diselenggarakan oleh
Blogger Muslimah Indonesia.
#ODOPOKT26
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^