Saat Anak Sedang Romantis





Akhir-akhir ini, saya merasa anak saya kok jadi romantis ya? Hehe. Memang anak kecil bisa romantis? Saya merasa begitu. Lha romantisnya itu yang bagaimana? Penasaran kan?

Jadi begini. Cerita awalnya, beberapa saat yang lalu, saya lagi terserang demam dan batuk cukup parah, hingga dada terasa nyeri. Saya memang lebih banyak rebahan saja, karena tubuh memang terasa tidak nyaman dan aktivitas tidak bisa lancar seperti biasanya.

Melihat saya lebih banyak berada di kamar tidur, anak saya, Rafa (5 tahun) lantas masuk ke kamar, lalu naik ke atas ranjang tempat saya berbaring. Tiba-tiba saja, dia mendaratkan kecupan di pipi saya. Cup! Alamak. Kaget campur geli jadinya. Sayapun tersenyum melihat tingkahnya lantas berujar.
“Terimakasih ya, sayang.”
“Rafa sayang Bunda,” katanya.
“Iya, Bunda juga sayang Rafa.”
Lantas dia memeluk saya dengan erat. Setelah melepas pelukan, dipandangnya saya dengan lekat. Ah, saya jadi terharu. Merasakan aura romantis antara kami berdua. Ayahnya saja jarang romantis seperti ini, hahaha (jadi curhat).

Setelah adegan mesra tersebut #ehh, Rafa bilang ingin memberikan sesuatu pada saya.
“Bun … aku mau bikin sesuatu buat Bunda. Bunda di sini saja ya.”
Belum sempat saya menjawab, dia langsung bergegas keluar kamar. Hati bertanya-tanya, apakah gerangan yang akan Rafa berikan untuk saya? Ah … sudahlah. Merasakan kepala yang semakin pusing saja sudah berat rasanya. Sayapun kembali memejamkan mata, mencoba menikmati rasa sakit yang sedang menghinggap.

Entah sudah berapa lama mata ini terpejam, tiba-tiba, suara Rafa mengagetkan saya.
“Bunda, aku beri ‘cinta’ buat Bunda.”
Lantas disodorkannya beberapa kertas yang sudah diwarnai merah berbentuk hati. Eh, apa-apaan ini, batin saya sambil mencoba duduk dan meraih gambar-gambar tersebut dari tangan mungil Rafa.

Sejenak tertegun memandangi gambar-gambar tersebut. Lantas memandang pria kecil dihadapan. Menatapnya penuh kasih. Diapun tersenyum. Saya penasaran, darimana didapatnya ide membuat gambar-gambar tersebut? Selama ini, tak pernah sekalipun saya mengajarkannya membuat karya seperti ini.
“Ini apa, Nak?” tanya saya penasaran.
“Ini cinta, Bunda,” jawabnya.
“Cinta itu apa?” saya kembali bertanya.
“Cinta itu ya ini. Gambar ini. Seperti cintaku pada Bunda,” jawabnya polos.
Saya tak lagi bertanya lebih lanjut, nanti malah muter-muter tidak jelas jawaban yang diberikan.

Jujur, meleleh hati saya. Rafa menunjukkan rasa sayang dengan caranya sendiri. Pelukan hangatpun saya berikan sebagai ucapan terima kasih serta sebagai bentuk apresiasi yang telah dengan tulus diberikannya pada saya.

Tidak hanya itu saja. Saat saya berbaring, tangan mungilnya seringkali memijit lengan dan kaki saya, sambil berkata supaya saya lekas sembuh. Sungguh, saya merasakan kasih sayang yang penuh darinya.

Well … mungkin yang saya alami hanya cuplikan adegan sepele buat orang lain. Tapi bagi saya tidak. Ketulusan dan perhatian yang diberikan Rafa merupakan salah satu hal yang so amazing and so romantic. Hal sederhana memang, tapi membahagiakan.

Begitulah. Bahagia itu memang sederhana. Dan itu datangnya dari hati yang penuh cinta.



#Postingan ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post yang diselenggarakan Blogger Muslimah Indonesia.







#ODOPOKT3

Post a Comment

40 Comments

  1. Manis sekali..sama juga dengan sulung saya 6 tahun, dia suka kirim surat romantis buat emaknya..^^

    ReplyDelete
  2. Aaahh romantisnya masyaallah😃😃😃
    Maniiss sskali kamu naak jadi cowook😁 barakallah, Rafa shaliih

    ReplyDelete
  3. Ya Allah, masih kecil aja udah sweet banget mbak.. ^^

    ReplyDelete
  4. Anak-anakku waktu kecil dulu juga sering menulis surat buatku. Masih kusimpan sampai sekarang. Membaca tulisan anak-anak itu memang bikin hati terharu ya. Yup, bahagia itu memang sederhana.

    ReplyDelete
  5. Hihihi. Karena sebenarnya cinta itu polos, lugu, dan apa adanya. Kayak anak kecil. Nice...

    ReplyDelete
  6. Anak saya juga sering tiba-tiba gitu mbak. Tiba-tiba peluk, cium atau malah buat surat. Usianya baru 6 tahun, oh iya intensitas romantisnya juga kian meningkat nih menjelang kelahiran adiknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin memperlihatkan sayangnya pada ibunya ya mbak :). Semoga sehat ama debay hingga lahiran.

      Delete
  7. cinta dr seorang anak kecil, apalagi anak sendiri, tanpa pamrih, begitu tulus... :))

    ReplyDelete
  8. Anak-anak menyampaikan cintanya dengan cara yang tulus ya, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, mbak. Kepolosan mereka justru menunjukkan ketulusan :)

      Delete
  9. Ciee Rafa so sweet banget sama Bundanya, ternyata anak2 juga bisa romantis yaaa, begitu tuluus..

    ReplyDelete
  10. Anak saya yang begini yang cowok semua, yang cewek gak bisa. Paling kasih surat��

    ReplyDelete
  11. Duhhh romantis sekali. Bahagia bacanya ��

    ReplyDelete
  12. So sweeet... Rafaaa tante mau juga song 'cinta'nya ;)

    ReplyDelete
  13. Duhhhh romantis banget. Aku suka leleh sama anak-anak romantis gini. Ada ponakanan aku juga modelnya romantis, pulang sekolah tahu-tahu bawa bunya buat ibunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalah deh para pria dewasa kalo kayak gini hahaha

      Delete
  14. Anakku beberapa kali jg sering tiba2 cium2 peluk gtu mbak, berubah romantis hehe.
    Hahaha Rafa kok tahu tentang "cinta" dari siapa yaaaa, jgn2 niru ayah dan ibunya hihihi.
    Btw salam kenal ya mbk :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bunda dan ayahe nggak pernah bilang 'cinta' (di depan Rafa), tapi bilang 'sayang', hahaha (sama saja).
      Salam kenal juga mbak :)

      Delete
  15. anakku.. romantis setiap harii.. jangankan saat dia terjaga, saat dia ngelindur aja, masih dengan mata terpejam, tibatiba aja cium pipi, peluk-pelukk.. uuhhh hepi ya bund..

    ReplyDelete
  16. Duh senangnya ya kalau anak romantis banget seperti ini, bahagia rasanya :)

    ReplyDelete
  17. So Sweeet... saya suka mewek kalau anak saya yg tiba-tiba nyium saya, biasanya kalau saya lagi marah mereka langsung menghibur dengan mencium kedua pipi saya, hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pinternya ... kalau sudah begini, Bundanya nggak jadi marah kan? ^^

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^