Pernahkan Anda melihat dan merasa ada sedikit kekakuan atau keraguan pada anak ketika dia ingin mengungkapkan perasaannya? Sikap tubuh yang terlihat ragu-ragu, antara maju atau mundur, lalu tatapan mata yang takut lantas tertunduk diam. Hmmm … pasti Anda merasa, ada sesuatu yang disembunyikan bukan? Langkah apa yang selanjutnya Anda lakukan? Membiarkan anak tidak jadi mengungkapkan perasaannya, atau memberinya semangat agar mau beajar mengungkap rasa?
Banyak orangtua mengalami hal serupa. Padahal, mengungkapkan rasa itu bisa menimbulkan dampak positif lho. Anak jadi lebih berani, bisa meningkatkan rasa peraya diri, dan berani megambil keputusan untuk dirinya sendiri.
Berdasar pengalaman pribadi, ada beberapa kiat yang pernah saya lakukan, agar anak berani mengungkapkan perasaannya, yaitu :
- Peluklah anak sesering mungkin
Pelukan memberikan efek yang sangat positif untuk perkembangan jiwa pada anak. Seseringlah memeluk, agar dia juga bisa merasakan kenyamanan dan merasa ada kedekatan pribadi dengan orangtuanya.
- Ajak bicara dari ke hati
Meskipun masih berusia dini, asalkan anak sudah bisa diajak komunikasi, cobalah sesering mungkin mengajaknya bicara dari hati ke hati. Buang persepsi pada diri bahwa Anda adalah orang dewasa yang harus dituruti semua keinganannya. Lakukan hal ini saat sedang bersantai atau hanya bredua saja dengan anak. Ciptakan suasana yang nyaman agar anak merasa keberadaannya adalah hal yang penting bagi orangtua.
- Beri kebebasan
Kebebasan dalam hal ini adalah kebebasan mengekspresikan perasaan sang anak. Misalnya dia ingin marah, karena tidak dituruti kenginannya. Biarkan dia marah, asalkan Anda tetap bisa mengendalikan, tidak sampai dia kehilangan kontrol diri. Sebagai orangtua, Anda juga harus bisa mengendalikan emosi, bukan malah turut marah-marah melihat tingkah anak.
- Kerjasama dengan pasangan
Bicaralah dari hati ke hati dengan pasangan, untuk mendukung keinginan Anda, agar anak bisa bebas mengungkapkan perasaannya. Ajak pasangan terlibat dalam hal apapun hal yang berkaitan dengan anak. Hal ini akan membuat anak merasa bahwa dia berada dalam kehangatan sebuah keluarga yang harmonis, dengan melihat kedekatan orangtuanya dalam bentuk kerjasama yang baik.
- Jangan banyak melarang
Anak yang banyak dilarang untuk melakukan apapun, kelak bisa menjadi pribadi yang tertutup, tidak berani mengambil keputusan untuk dirinya, dan menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Tentu hal ini bukan hal yang baik. Bebaskan anak melakukan apapun yang disuka, asal masih tetap dalam pengawasan.
Orangtua yang bijak adalah yang bisa memberikan kenyamanan pada anak, sehingga anak merasakan kebahagiaan. Berikan kebebasan berekspresi pada anak, maka cinta akan senantiasa tumbuh dalam diinya.
Postingan ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
#ODOPOKT19
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^