Hidup manusia tidak pernah lepas dari permasalahan. Baik itu masalah kecil, sedang, maupun besar. Tingkat permasalahan yang dihadapi masing-masing orang tidaklah sama, dan juga relatif. Mungkin bagi seseorang, masalah yang dihadapi orang lain tidaklah besar, tetapi bagi yang mengalami sendiri, masalah itu sudah dianggap pelik dan sangat merisaukan hati. Ketika menghadapi masalah, ujian atau cobaan, masing-masing orang mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan. Ada yang menempuh ‘jalur yang semestinya’, tetapi tidak sedikit yang menempuh ‘jalur yang tidak seharusnya’ dilakukan. Bagi orang-orang yang menempuh jalur yang kedua, mungkin saja mereka mempunyai beberapa alasan, meskipun bagi orang lain hal tersebut bisa saja menjadi pertentangan.
Terkadang ketika menghadapi sebuah ujian atau cobaan dalam hidup, kita menjadi abai akan rasa sabar. Bahkan tak jarang, melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima dengan akal sehat. Hal ini bukan malah menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru. Karena apa? Disaat kita tidak bersabar, itu berarti kita tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa berpikir dengan jernih, tak jarang lantas melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Kita lupa bahwa apa yang telah kita lakukan bisa merugikan orang lain, bahkan mencelakakan.
Ketika emosi dan pikiran tidak bisa terkendali, kita lupa bahwa sebenarnya ada Sang Penolong yang selalu bersedia menerima segala keluh kesah akan derita hidup yang sedang menerpa. Kita lupa bahwa Dia akan selalu ada untuk kita. Kita lupa bahwa Dia adalah sebaik-baik penolong bagi kita.
Disaat hati sedang resah, gundah gulana, karena banyaknya permasalahan hidup yang dialami, tidak dipungkiri terkadang kita ingin menjerit, tidak kuasa menghadapi. Namun alangkah bijaknya bahwa sebagai manusia beriman, kita tetap ingat padaNya. Harus tetap ada keyakinan pada diri kita bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan hambaNya yang selalu mendekat dan memohon pertolongan.
Cobalah kita tenangkan diri sejenak, lantas mencoba menjernihkan pikiran. Ambil air wudu, kemudian bersalatlah, minimal dua rakaat, lalu berdoa, memohon ampun atas segala dosa, memohon petunjukmpadaNya, pokoknya curahkan saja segala rasa yang menyesakkan dada. Kita harus mempunyai keyakinan bahwa Sang Maha Kuasa akan mendengar dan menjawab segala doa hambaNya.
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^
About Me
Perkenalkan, aku Nova.
Seorang Blogger dan Freelance Writer. Sudah menulis 2 buku solo dan 15 antologi. Ingin menghubungiku, silakan email di : nodiwa.78@gmail.com.
2 Comments
Semoga kita termasuk golongan yang selalu mentaati perintah dan menjauhi larangan serta hanya meminta pertolongannya ya mbak
ReplyDeleteAamiin ... Mbak Elva. :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^