![]() |
sumber foto : google |
Postingan
kali ini terinspirasi dengan adanya berita bunuh diri yang dilakukan oleh
seorang artis (penyanyi) dari luar negeri, yang konon katanya mempunyai banyak
penggemar. Sang artis yang diidolakan banyak orang didapati melakukan bunuh
diri karena merasa mengalami tekanan berat dalam hidupnya, temasuk karena
masalah penggunaan obat-obatan terlarang.
Mungkin
selama penggunaan obat-obatan terlarang, sang artis harus mengeluarkan banyak
biaya untuk mendapatkan barang tersebut, sementara kehidupan ekonomi rumah
tangganya sedang tidak bagus.
Sementara
itu, karena sang artis sudah dalam taraf kecanduan, maka dengan cara apapun dia
harus mendapatkan barang tersebut. Mungkin saja dia juga mengalami permasalahan
yang lain dalam hidupnya, terkait dengan rumah tangga, keluarga, istri dan
anak-anaknya, mungkin juga dengan permasalahan hutang yang kian menumpuk dan
permasalahan lainnya.
Dalam
kondisi banyak tekanan, bisa saja membuat seseorang tidak bisa berpikir dengan
jernih. Tak jarang membuat gelap mata dan melakukan tindakan-tindakan yang
tidak seharusnya dilakukan.
Seseorang
yang mengalami tekanan dalam hidupnya, sebaiknya harus segera mempunyai
‘tempat’ untuk melampiaskan segala rasa yang menghimpitnya. Tentu saja ‘tempat’
dalam arti positif, ya. Misalnya dengan mencurahkan isi hati pada seseorang
yang bisa dipercaya dan bisa memberi solusi terbaik atas masalah yang sedang
dihadapi. Dalam hal ini kita bisa memilih ustad atau ustadzah yang mempunyai
pemahaman ilmu agama yang baik.
Bila
sudah mempunyai pasangan, kita bisa mengungkapkan permasalahan hidup padanya.
Pasangan yang baik tentulah mau dengan rela dan tulus serta ikhlas mendengarkan
segala keluh kesah kita, membantu memberikan saran dan masukan untuk
bersama-sama mencari jalan keluar terbaik atas setiap permasalahan.
Setiap
orang pasti mempunyai permasalahan hidup sendiri-sendiri. Ada yang diuji dengan
permasalahan yang ringan, sedang hingga terasa berat. Namun hendaknya tetap
ingat bahwa permasalahan hidup harus dihadapi, bukan dihindari, apapun itu
bentuknya.
Sebagai
makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan manusia lain dalam kehidupannya. Begitu
pula saat menghadapi masalah yang tak bisa dipecahkannya sendiri. Pasti
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengatasi hal tersebut.
Sekadar
menceritakan permasalahan yang menghimpit merupakan salah satu solusi yang
harus segera dilakukan seseorang, saat dirinya sudah merasa tidak mampu
menanggung beban. Meskipun mungkin orang lain tidak bisa memberikan solusi yang
benar-benar bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, setidaknya dengan
bercerita, beban yang sedang menghinggap sudah sedikit berkurang.
Ada
memang tipe orang yang sulit untuk bercerita pada orang lain. Mungkin dia tidak
mudah percaya pada orang lain, atau memang tidak suka bercerita. Biasanya
terjadi pada orang-orang dengan tipe ‘tertutup’. Tentunya, masih ada yang bisa
dilakukan yaitu bisa menceritakan keluhan, permasalahan atau apapun yang
membuat hidup merasa tertekan, yaitu dengan menulis.
Menulis
merupakan salah satu cara untuk mengurangi beban hidup yang sedang kita alami.
Dengan menulis, kita bebas mencurahkan segala isi hati. Bebas bercerita lewat
kata, apapun yang sedang kita rasakan. Perasaan marah, benci, kesal atau rasa
apapun, bisa kita ungkapkan. Tentu tidak menulis di sembarang tempat, ya. Tulisan
pribadi tentu tidak untuk konsumsi publik, bukan?
Hal
terpenting adalah, kita harus bisa mengeluarkan ‘sebongkah’ permasalahan yang
membuat hidup ita menjadi tertekan. Jangan dipendam sendiri. Masalah datang untuk
dicari solusinya, bukan untuk dihindari, apalagi bisa membuat kita bunuh diri.
Harus selalu ada keyakinan pada diri kita, bahwa permasalahan datang justru
agar kualitas diri meningkat. Harus diingat pula bahwa Sang Maha Kuasa
memberikan ujian dan cobaan tidak diluar batas kemampuan.
Tentu
kita juga harus ingat, bahwa sebaik-baik tempat curhat adalah kepada Sang
Pemilik Hidup, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dengan ‘curhat’ padaNya, hati kita
akan menjadi tenang dan bisa berpikir dengan jernih serta terhindar dari
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan.
Untuk
itulah, segeralah curhat sebelum terlambat, pada siapapun yang bisa dipercaya,
atau melalui media apapun, dan jangan jadikan diri terperangkap dalam
permasalahan yang bisa membuat kita mengambil keputusan sendiri untuk
mengakhiri hidup.
#Inspirasi
6 Comments
Saya curhatnya lebih sering ke tulisan.
ReplyDeletewaduhhh ... bahaya gak ya?
Saya rasa tidak bahaya, mas Heru. Asalkan curhatnya menjadikan diri menjadi lebih nyaman dan tidak di sembarang tempat, hehe
DeleteSaya salah satu orang yang sulit terbuka dengan siapun termasuk istri sendiri kalau berhubungan dengan "Masalah" dan identik dengan kesedihan. Kenapa demikian? Saya cendrung berpikir walaupun belum bisa membuat orang lain bahagia, minimal tidak membagi kesedihan dengan mereka.
ReplyDeleteSetiap orang mempunyai cara sendiri untuk mengatasi masalahnya ��
Deletesaat depresi ada hormon apa ya saya lupa pernah baca dibuku yang akhirnya bikin fikiran itu sulit berfikir jernih untuk cari solusi makanya memang butuh orang lain yang mengarahkan, yang membantu supaya tidak terjadi seperti kasus Chester ini mba.
ReplyDeleteIntnya harus segera curhat ya, Mbak Herva, apapun medianya, untuk mengurangi beban pikiran
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^