Teruslah Menebar Kebaikan







Pernahkah Anda merasakan bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan, terkadang sama sekali tidak mendapat respon positif dari lingkungan sekitar? Saya pernah. Bahkan, apa yang saya lakukan seolah tidak berarti sama sekali. Sedih? Tentu saja.


Namun, apakah dengan begitu, kita akan berhenti melakukan kebaikan? Bahkan menyerah dan tak lagi peduli dengan orang lain? Oh, no! Jangan dong. Berhenti melakukan kebaikan seperti berhenti menikmati hidup. Anda tentu tidak ingin hal tersebut terjadi pada diri Anda, kan?

Pernahkah berpikir, bahwa sebenarnya, kebaikan itu akan kembali pada diri kita sendiri? Misalnya begini. Anda mempunyai seorang asisten rumah tangga. Suatu hari, dia minta izin tidak masuk karena suaminya sedang sakit, sementara hari itu, anak Anda juga sedang sakit, pekerjaan kantor sedang banyak-banyaknya, dan kemungkinan atasan tidak memberi izin tidak masuk kerja. Apakah lantas Anda tidak memberi izin juga pada asisten rumah tangga untuk tidak masuk kerja?

Ini tentang prioritas. Ini tentang sense of belonging pada sesama. Bertanyalah pada diri sendiri, apakah Anda mau dalam kondisi seperti asisten rumah tangga Anda, dengan kondisi suaminya yang terbaring lemah di tempat tidur menahan sakit? Meskipun sebenarnya kondisi di rumah Anda juga (mungkin) sedang tidak lebih baik.

Mungkin Anda gemas, ingin marah. Tetapi tentu saja hal tersebut tidak akan memberi solusi apapun. Memang harus ada yang dikorbankan. Prioritaskan keluarga, itu jauh lebih penting. Toh, Anda bekerja juga untuk keluarga, bukan? Cobalah minta pengertian pada atasan di kantor dan ceritakan keadaan yang sebenarnya di rumah. Atau bila memungkinkan, pekerjaan di kantor bisa Anda bawa pulang dan dikerjakan saat anak Anda sedang tidur.

Mungkin fisik dan pikiran Anda lelah. Memang harus ada pengorbanan. Tetapi, ingatlah dan kembalikan lagi pada diri sendiri. Bukankah bila ada keikhlasan saat Anda berbuat baik pada keluarga si asisten rumah tangga, kelak juga akan menuai dari kebaikan tersebut?

Bisa saja kebaikan itu tidak berbalas dari si asisten rumah tangga. Mungkin kebaikan itu akan berbalas yang datangnya dari orang lain, entah dalam bentuk apa, kapan dan dimana hal itu terjadi. Hanya Allah yang Maha Tahu, bahwa kebaikan yang pernah Anda lakukan sudah saatnya berbalas.

Mungkin kebaikan yang dilakukan akan berbalas dengan jalan, Anda memperoleh kemudahan dalam bekerja, diberi kesempatan untuk bisa menduduki suatu jabatan karena prestasi kerja, atau mendapat rekan kerja yang bisa diajak bekerjasama dengan baik.


Anda hanya perlu untuk berbuat baik dan lupakan. Itu saja.

Anda tidak akan kehilangan apapun dengan berbuat baik. Percayalah.

Teruslah menebar kebaikan dalam hidup ini. Lupakan Anda pernah berbuat baik, tetapi jangan melupakan kebaikan yang pernah orang lain lakukan pada diri Anda. Buatlah hidup Anda berarti dengan menjadi bermanfaat bagi orang lain.

Tidak akan merugi orang-orang yang selalu berbuat baik.





Nova DW
Nganjuk, 14 Juni 2017


#PengingatDiri
#Inspirasi







Post a Comment

12 Comments

  1. Aamin semoga bisa selalu berbuat baik

    ReplyDelete
  2. iya bener. setuju.. berbuat baik gak perlu diungkit karena bakalan jadi penyakit hati kalo gak dibales... padahal balasannya jel;as akan dikasih sama yang di atas..

    tertimakasih udah diingatkan kak. Introspeksi itu perlu. saya juga harus introspeksi terus nih....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, mas Lutfi. Saya juga harus selalu introspeksi diri. Terimakasih juga sudah diingatkan :)

      Delete
  3. berbuat baik lalu melupakannya adalah tanda orang ikhlas

    semoga kita bisa seperti itu ya Mbak

    salam kenal n titip url

    http://acarancam.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  4. Salam kenal juga. Terimakasih apresiasinya :)

    ReplyDelete
  5. iya benar ya Kebaikan yang kita taman hari ini akan berbuah kebaikan di kemudian hari. Dan setuju, setelah berbuat baik lupakanlah biarkan semesta yang menjawab..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan semesta akan mendukung semua kebaikan yang pernah kita lakukan :)

      Delete
  6. nggak pernah rugi orang yang berbaik hati :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^