Tak akan Ada Akhir tanpa Permulaan







Teman-teman pasti tahu kan, bahwa segala sesuatu tak akan ada akhir tanpa ada awalan, tanpa permulaan.


Seperti halnya keberadaan kita di dunia ini.  Kita ditakdirkan untuk hadir di dunia, sebab ada pertemuan antara dua insan manusia , laki-laki dan perempuan. Antara keduanya, terjalinlah sebuah hubungan, hingga pernikahan, dan atas kehendakNya, hadirlah kita sebagai bukti cinta kasih dua insan manusia, yang kelak akan kita sebut sebagai bapak dan ibu.



Allah yang menjadikan kita ada, diberi kesempatan untuk merasakan hidup di dunia, menjalani kehidupan sebagai hambaNya hingga saat kita harus mengakhirkan tugas kita di dunia dan kembali padaNya.


Segala sesuatu ada masanya. Bermula dan berakhir. Setiap permulaan adalah awal dari kesempatan yang diberikan pada kita untuk memanfaatkan waktu yang ada. Hal ini juga berlaku untuk sebuah aktivitas yang disebut dengan menulis.


Bagi sebagian orang, saat diberi kesempatan untuk menulis, ternyata tak sedikit yang beranggapan bahwa menulis itu tidak mudah, harus berpikir rumit dan sulit. Menulis itu harus punya tabungan kosakata yang banyak. Dan berbagai alasan lainnya.


Tentu saja, alasan-alasan tersebut akan diungkapkan bagi orang-orang yang memang tidak tertarik untuk menulis dan menuang kata, hingga terjalin rangkaian kalimat dan terciptalah sebuah tulisan. Mereka tidak tahu, bahwa diantara tulisan yang dibuat, ada diantaranya yang bisa memberi suatu manfaat bagi para pembaca. Memang, bagi orang-orang yang tidak mau mencoba, hanya ada rasa pesimis bahwa menulis itu sulit untuk dilakukan.


Sedikit flashback dari pengalaman pribadi. Dunia menulis sebenarnya bukan hal yang asing bagi saya. Dulu saya suka berkorespondensi. Sempat memiliki beberapa sahabat pena Namun kenangan itu hilang tak berbekas ketika menikah. Sangat disayangkan memang. Padahal, bisa jadi, dengan membaca lagi tulisan-tulisan para sahabat pena, akan timbul ide untuk menjadikannya sebuah cerita atau tulisan dalam bentuk apapun, misalnya puisi, cerpen dan sebagainya.


Hingga di awal tahun 2016, saya bertekad untuk tidak sekadar menulis di beranda facebook sebagai curhatan belaka. Ada tekad ingin serius belajar menulis. Ingin tulisan dibaca banyak orang, syukur-syukur bisa membawa manfaat.


Kebetulan, saya punya seorang teman, seorang penulis yang tinggal satu kota. Dari dia juga, awal mula belajar menulis dan mengenal berbagai komunitas menulis. Sayapun turut bergabung di dalamnya. Berusaha banyak menimba ilmu kepenulisan juga di sana. Disinilah awal diri ini belajar memberanikan diri untuk menulis.


Saya mencoba menulis dalam bentuk apa saja. Puisi, cerpen, artikel, juga belajar membuat postingan di blog. Hanya ada tekad ingin belajar menulis dan berani mencoba.


Kenapa menulis? Bagi saya, menulis adalah salah satu sarana yang bisa membuat bahagia. Dengan menulis, akan tertuang pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang dirasakan. Segala hal bisa terungkapkan, meskipun tentu saja tidak semua menjadi konsumsi publik. Hal yang menggembirakan bahwa, ada kelegaan tersendiri bila berhasil menyelesaikan satu tulisan.


Saya sudah memulai satu langkah yang menjadi bagian dari hidup. Ya, memantapkan diri untuk menulis. Saya tidak akan tahu, sampai kapan langkah ini berakhir. Yang pasti, selama masih diberi kesempatan, diri ini ingin terus menulis.


Harapan saya, kelak bila sudah tiada lagi di dunia ini, ada yang bisa ditinggalkan bagi orang lain, meskipun hanya sekadar jejak-jejak aksara yang tertoreh dalam serangkaian kalimat pada tulisan-tulisan saya. Tentu juga ada harap, bahwa diantara tulisan itu ada yang bermanfaat.






Nova DW
Nganjuk, 9 Juni 2017






Post a Comment

10 Comments

  1. Aamin, semoga tulisan kita bermanfaat bagi yang membaca.

    ReplyDelete
  2. Aaamiin, semangat selalu, menulis untuk kebaikan yang membawa manfaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaaAllah, mbak Nefertite.. Terimakasih untuk supportnya :)

      Delete
  3. Karya tulisan akan bermanfaat sepanjang masa :)

    ReplyDelete
  4. semoga tulisan kitabermanfaat buat semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ... Terimakasih untuk apresiasinya, mas Ahmad. Semangat menulis :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^