![]() |
sumber foto : google |
Jumpa
lagi. Sudah lama juga saya tidak menulis ya (maafkanlah).
Lagi-lagi
ini tentang kegalauan saya saat menulis. Selalu saja beralasan tidak bisa melakukan
hal yang satu itu, termasuk saat Ramadhan. Suatu hal yang tidak baik untuk
ditiru.
Postingan
saya yang terakhir sebelum postingan ini tertanggal 2 Juni 2017. Bayangkan,
sudah berapa hari yang lalu? Padahal sebelum Ramadhan, saya ingin lebih rajin
lagi. Ingin setiap hari membuat postingan di blog kesayangan. Ingin lebih
berbagi tulisan yang bermanfaat. Tapi apa yang terjadi? Hingga hari ini, baru 2 postingan yang ada di blog ini. Kok beraninya menyebut diri sebagai seorang
blogger. Sepertinya, penyebutan itu perlu diralat deh.
Dan
untuk memulai menulis kembali, rasanya ada yang membuat berat. Entahlah.
Padahal hampir setiap saat saya memikirkan cara agar mau untuk memulai kembali.
Dipikir doang, menulisnya, kagak. Haduh!
Malu
sebenarnya. Pada semua orang. Sudah begitu pede menyantumkan di bio media
sosial, bahwa saya ini seorang blogger
dan writer, tapi nyatanya, masih
sering mengalami yang namanya writer’s
block. Masih sering malas untuk menulis. Lha, terus, kenapa
berani-beraninya menyebut diri seperti itu? *siap-siap ditabok (eh).
Sepertinya
ada beberapa hal yang membuat saya masih (belum) rajin membuat postingan di
blog. Diantaranya ini nih :
Takut tulisan tidak ada yang membaca
Iya.
Saya takut tulisan saya tidak ada yang membaca. Takut tulisan tersebut tidak
memberi manfaat. Lha, apa saya menulis tentang cerita horor ya? Atau cerita
mistis? Atau memosting gambar yang menakutkan? Kan tidak. Ketakutan yang tidak
beralasan, bukan? Tapi rasa ini memang pernah ada *eh.
Bingung dengan tema blog
Lha, blog
saya ini terasa gado-gado banget deh.
Segala apa yang ingin ditulis, dituang dalam blog. Mulai dari cerita
inspiratif, artikel, parenting,
hingga curhatan ala emak-emak. Iya, saya memang menulis segala macam tema, terkesan
suka-suka banget memang. Tapi mau bagaimana lagi, saya memang ingin menulis
beragam tema sih.
Merasa kurang adanya waktu untuk menulis
Halah,
ini sih memang alasan saya saja. Semua orang di dunia ini diberi karunia waktu
yang sama, kan. Sehari semalam, 24 jam. Saya saja yang tidak bisa memanfaatkan
waktu dengan baik *pingin dijitak.
Padahal
nih ya, saat membaca tulisan teman-teman di blog mereka (eh, mereka merasa
menjadi teman saya, nggak ya? Ah, cuek saja. Yang penting kepoin blog mereka. Hahaha), postingan mereka itu juga seru-seru
saja buat dibaca. Kata-kata yang digunakan juga terkesan ringan, bukan
kata-kata yang membuat kening selalu berkerut, karena kekurangpahaman kita
mengartikan suatu kata atau kalimat. Dan yang membuat saya salut adalah, mereka
rajin menulis hampir setiap hari dengan beragam tema yang tidak membosankan.
Padahal, banyak diantara mereka yang jauh lebih sibuk dalam keseharian, tapi
masih semangat berbagi informasi yang bermanfaat pada banyak orang. Lantas, terlintas
tanya dalam benak. Kenapa saya masih saja malas untuk menulis? *pasang tampang
sedih.
Ada
beberapa hal dari postingan teman-teman blogger yang kece banget, yang menurut saya bisa diambil hikmah eh manfaat agar
kita (saya, maksudnya), agar tetap semangat menulis, dalam kondisi apapun,
termasuk saat Ramadhan.
1.
Tulis
saja segala hal yang ingin ditulis
Beberapa
teman blogger tetap menulis segala
hal yang ingin ditulis, terkadang tidak tergantung pada tema blog. Sesekali
mereka juga menulis cerita keseharian yang dialami, termasuk curhatan ala
emak-emak. Eh tapi, beberapa blog yang saya ikuti, penulisnya memang emak-emak,
hehe.
2.
Jangan
takut salah
Belum
mencoba sudah takut salah? Sama saja dengan menyerah sebelum perang, bukan?
Menulis sih, ya menulis saja. Tidak berpikir yang macam-macam. Kalau ada kesalahan,
misalnya kesalahan ketik, tanda baca, dan sebagainya, bisa diperbaiki nantinya.
Yang penting jangan takut salah dan jangan takut mencoba. Sebab semua akan indah pada waktunya *eh.
3.
Jangan
takut tulisan tidak ada yang membaca
Kekhawatiran
klasik bagi seseorang yang masih pemula dalam menulis (termasuk saya). Belum
mulai menulis sudah takut tulisan tidak ada yang membaca. Padahal kan,
ketakutan dan kekhawatiran itu belum tentu terjadi.
4.
Ingatlah
untuk selalu berbagi
Ketika
awal menulis dan ingin berkecimpung di duania menulis, tentu ada alasan bagi
kita saat melakukannya. Salah satu hal yang penting adalah bahwa dengan menulis
kita juga bisa berbagi pada sesama, misalnya berbagi informasi yang bermanfaat.
5.
Buat
pembaca betah membaca tulisan kita
Berdasar
pengalaman pribadi, ada beberapa blog yang membuat saya betah membaca
postingan-postingan yang ada di dalamnya. Antara lain adalah,
a. Tulisan yang tidak terlalu pendek
Misalnya
postingan hanya terdiri dari 100-200 kata. Tulisan yang super pendek membuat
saya agak illfeel. Bagaimana tidak?
Baru juga menikmati, eh tiba-tiba postingan sudah berakhir. Disitu kadang saya
merasa sedih *eh. Ya, setidaknya postingan di blog minimal 500 kata, agar saya
bisa betah membaca blog teman-teman.
b. Tidak banyak typo (kesalahan ketik)
Ya,
memang tidak ada yang sempurna dalam hidup ini, termasuk juga sebuah tulisan.
Tapi, bila kesalahan itu masih bisa diperbaiki, kenapa tidak dilakukan?
c.
Blog
yang eye catching
Sebetulnya
hak setiap para blogger mau
menjadikan seperti apa blog yang dipunya. Tapi jujur, blog yang eye catching tentu lebih menarik bagi
saya. Pendapat ini relatif, ya. Kan selera orang beda-beda. Kalau saya, blog yang eye catching itu yang simple, sederhana, tidak banyak blink-blink dan pernak-pernak yang bikin sakit mata.
d. Informatif
Pembuatan
sebuah blog tentu ada tujuan tertentu, termasuk memuat informasi yang
diperlukan bagi pembaca. Untuk itu, seorang blogger harus memerhatikan isi blognya
agar bisa memberi manfaat bagi pembaca.
e. Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami pembaca
Kalau
kalimat dalam postingan di blog sulit untuk dipahami oleh pembaca, maka blog
tersebut tidak akan menarik. Kecenderungan pembaca yang ingin membaca sesuatu
dengan cepat, tidak bertele-tele, bahasa yang ringan dan jelas, akan menjadi
poin tersendiri bagi sebuah blog.
Momen
Ramadhan bukanlah penghalang bagi kita untuk terus produktif menulis. Justru
dengan berbagi lewat tulisan, insyaaAllah menjadi bertambah pahala dan berkah
tersendiri bagi kita. Aamiin.
Semoga
yang sedikit ini bermanfaat.
(tulisan
ini disertakan dalam rangka memenuhi tantangan
dari mas Achmad Ikhtiar dengan tema menyoal
menulis di bulan Ramadhan).
Nganjuk, 08062017
Nova DW
#PengingatDiri
#Artikel
12 Comments
keren. makasih pengingatnya mbak
ReplyDeleteSama-sama mbak. Pengingat diriku nih terutama :)
Deleteorang tuh... beda orang beda sifat beda isi kepalanya mbak
ReplyDeleteso thats okay kok :)
love what we write
So, let'svwrite, write and write. Right, mbak Ninda? :)
Deleteyah mba aku mah nulis ya nulis aja klo ga ada yang baca berarti tulisannya ga menarik itu jadi bahan masukan buat diri aku sendiri :) semangat mba kita bisa konsisten
ReplyDeleteSemangat, mbak Herva :)
DeleteYang penting nulis. Betul? :)
sepertinya tulisanmu kali ini tidak ada yang baca deh... wkwkwkwkkk..
ReplyDeleteKecuali yang setia menanti goresanmu mbak Nova... termasuk aku lho walau jujur sesekali sih... hehehe...
Salam tetap semangat dan salam barokah ramadhan ya mbak...
Alhamdulillah ada yang setia menunggu tulisanku :)
DeleteTerimakasih supportnya. Semoga berkah Ramadhan selalu menyertai Pak Dedi :)
Wah asik dapet suntikan semangatnih, semoga terus istiqomah
ReplyDeleteAamiin ... Suntikan semangat buatku juga, mas Ian. Self Reminder :)
DeleteNulis di bulan puasa bisa jadi kegiatan ngabuburit yang produktif, heheehe
ReplyDeleteSetuju, mbak Ardiba. Asik nulis, eh nggak kerasa udah azan magrib :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^