Semakin banyak berbagi, semakin
banyak yang diterima
(Lutfi Kurniawan)
Pernahkah
terlintas dalam benak kita, melakukan satu hal yang penuh arti, meskipun hanya
sekali, hingga tiba waktunya untuk berhenti?
Mungkin
ada diantara kita yang merasa tidak berarti dan merasa tidak mempunyai apa-apa
untuk bisa diberikan kepada orang lain. Tak sedikit yang merasa tidak mempunyai
kemampuan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Hingga terus meratapi nasib
karena tidak bisa menjadi insan yang berguna. Sikap yang tidak seharusnya
dimiliki, bila kita menyadari bahwa
Allah menciptakan makhluk dengan sebaik-baiknya.
Kita
diberi waktu selama bertahun-tahun hidup di dunia ini. Dalam satu tahun terdiri
dari 365 hingga 366 hari. Coba kita renungkan. Dalam setahun, hal apa saja yang
pernah kita lakukan? Tidakkah terbersit ingin berbuat kebaikan yang berarti,
meski hanya dalam sehari saja?
Tidak
perlu berpikir muluk tentang kebaikan. Lakukan saja. Tidak perlu bingung
kebaikan dalam bentuk seperti apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain.
Hal-hal sederhana yang selama ini luput dari perhatian, mungkin sepele bagi
Anda, namun sangat berarti bagi orang lain. Bahkan hanya sekilas senyum
disertai sapa tulus ikhlas Anda pada tetangga depan rumah, ternyata bisa
menyejukkan hati dan membuat tetangga Anda merasa bahagia. Bukankah menyenangkan
orang lain termasuk kebaikan?
Berbuat
kebaikan tidak perlu ragu. Lakukan saja. Selama itu tidak melanggar koridor kesopanan. Eh, namanya berbuat baik pasti
hal-hal yang baik, kan ya.
Ketika
satu hari dalam hidup kita bisa menjadikannya berarti dengan berbuat kebaikan bagi orang
lain, disaat itulah letak kebahagiaan hati menghampiri kita. Bila selalu
berbuat kebaikan menjadikan diri berarti dan kebahagiaan tercipta, kenapa tidak
dilakukan setiap hari atau setiap saat?
Ada
sebuah nasihat terkait kebaikan. Ingatlah
kebaikan yang pernah orang lakukan padamu, tetapi jangan selalu mengingat
kebaikan yang pernah kau lakukan pada orang lain. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak menjadi
sombong karena pernah berbuat baik, sekaligus mengingatkan kita untuk terus
berbuat baik setiap saat.
Biarkan
lingkaran kebaikan selalu ada dalam diri kita. Jadikan satu hari dan hari-hari
lainnya memberi arti dalam hidup.
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
Nova DW
Nganjuk, 19 Mei 2017
#PengingatDiri
#Inspirasi
14 Comments
Benar sekali mbak Nova..
ReplyDeleteBila hari ini kita isi dengan satu kebaikan dan hari berikutnya kita isi satu kebaikan lagi, maka dalam setahun akan kita raih 366 kebaikan. Apalagi jika dalam satu hari kita isi dengan lebih dari satu kebaikan ya mbak.. betapa barokahnya kita saat mengisi hidup ini dengan berbagi kebaikan..
Terima kasih tausyiah singkatmu ya mbak.. :)
Barakallahu khairan katsiran.
Sebagai pengingat diri saya, Pak Dedi. Bukan tausyiyah. :)
ReplyDeleteTerimakasih untuk apresiasinya. Salam santun
Setuju mba. Kalau berbuat baik ya berbuat baik saja, tidak perlu ada pamrih. Ikhlas.
ReplyDeleteSo ... Berbuat baik sajalah. Buar Allah yang membalasnya. Betul begitu, mbak Nur Rochma? :)
DeleteHaiii mbak nova...
ReplyDelete*nyapa sambil senyum2 :)
Hai juga mbak Ciani
Delete*sambil melambaikan tangan :D
bener banget mba lupakan kebaikan yang sudah kita lakukan biarkan orang lain yang mengingatnya :)
ReplyDeleteAgar kita terus semangat untuk melakukan kebaikan, ya mbak Herva :)
DeleteAku suka kalimat ini : Biarkan lingkaran kebaikan selalu ada dalam diri kita. Jadikan satu hari dan hari-hari lainnya memberi arti dalam hidup. Dalem banget dihatiku.
ReplyDeleteSemoga kita bisa selalu berbuat kebaikan setiap hari, aamiin.
ReplyDeleteSalam kenal Mba Nova.
.
ReplyDelete\
> Å †oejoooee!!!
^
Terimakasih apresiasinya :)
DeleteBetulmbak. Kalo kata iklan kan, berbuat kebaikan itu kewajiban. Bukan prestasi, tp keharusan
ReplyDeleteDan berbuat kebaikan tidak perlu terus diingat ya mbak Ardiba :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^