![]() |
sumber foto : pixabay |
Semua
orang pasti memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik dalam hidupnya, baik
dalam hal fisik maupun non fisik. Ingin menjadi lebih sehat, ingin mengubah
kebiasaan-kebiasaan buruk, atau bahkan hanya sekadar menjadi pendengar yang
lebih baik dari sebelumnya.
Namun
semua keinginan untuk menjadi lebih baik akan menjadi percuma bila kita diam di
tempat, tidak bergerak sama sekali. Ketika semua niat baik tersebut, tidak
diiringi dengan langkah-langkah untuk mencapai tujuan menjadi lebih baik, maka
semua akan menjadi sia-sia karena kita tidak melakukan apapun. Tidak melakukan
sebuah usaha sama sekali, hanya menumpuk harapan saja.
Meskipun
sudah berencana dan berusaha, terkadang ada suatu hal yang membuat kita
berhenti melakukan perubahan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Hal
tersebut datang dari diri sendiri, yaitu tentang sebuah penentangan. Jika hal
ini dibiarkan, maka kehidupan yang lebih baik hanya akan menjadi angan belaka.
Hambatan untuk melakukan perubahan yang lebih baik memang akan selalu muncul.
Tergantung kita menyikapi hal tersebut, mau memutuskan berhenti di tengah
jalan, atau melanjutkan langkah sesuai rencana.
Kita
ambil contoh saja, misalnya ingin menjadi lebih rajin menulis. Pada awalnya
semangat begitu menggebu. Setiap hari selalu berusaha menulis dan memposting di
akun media sosial, atau bahkan mencoba mengirim ke media dan berharap tulisan
kita dimuat. Namun seringkali, semua angan tidak berbanding lurus dengan
kenyataan. Tak satupun karya memenuhi persyaratan untuk dimuat di media. Hal
tersebut menjadikan diri kecewa, lantas perlahan semangat menulis turut
menghilang, bahkan membuat tidak ingin melanjutkan untuk menulis.
Rasa
kecewa mendalam akibat sebuah kegagalan, membuat keinginan untuk menjadi lebih
baik, bisa menggagalkan langkah perubahan yang telah direncanakan. Terkadang
hal ini menimbulkan pemikiran bahwa ini bukanlah waktu yang baik untuk berubah.
Lebih mengenaskan lagi bila hal itu menyebabkan kita ingin menghentikan langkah
untuk berubah menjadi lebih baik. Kita merasa bahwa yang dilakukan hanyalah
sebuah hal yang sia-sia, sebab tidak berjalan sesuai dengan rencana. Terkadang
terlambat menyadari bahwa menuju suatu perubahan memang membutuhkan banyak
pengorbanan.
Ketika
terlintas pemikiran bahwa lebih baik menghentikan langkah, saat itulah kita
membiarkan ‘racun’ menggerogoti hati, otak dan tubuh kita. Kita biarkan
‘suara-suara’ sumbang di dalam kepala yang menyuruh untuk mundur dan tidak
berkompromi dengan keadaan. Inilah yang disebut penentangan yang datangnya dari
diri sendiri. Seharusnya kita tidak membiarkan hal tersebut terus terjadi.
Harus ada kontrol dari sendiri, dan keyakinan bahwa hambatan yang terjadi dalam
sebuah rencana, tidak boleh menyurutkan langkah untuk berusaha.
Sebuah
kemenangan yang diraih dengan cara yang mudah tentu akan berbeda rasanya bila
harus diraih dengan penuh perjuangan. Yang pertama akan lebih mudah dilupakan,
yang kedua pasti teringat karena untuk meraihnya tidak semudah yang direncanakan.
Semua
kembali pada diri masing-masing. Pilihan ada di tangan kita. Terus berusaha dan
berjuang untuk menjadi lebih baik meskipun perlu banyak pengorbanan, atau
memutuskan berhenti dan membuat hidup tidak berarti.
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
Nova DW
Nganjuk, 18 Mei 2017
#PengingatDiri
#Inspirasi
10 Comments
Benar sekali. Lebih sering mungkin kita temui, semangat di awal, kemudian hilang semangat dengan alasan berbagai macam.
ReplyDeleteTerimakasih mb, tulisannya menohok sekali. Pengingat diri
Jangan bilang menohok dong mbak Wid hehe. Tulisan ini pengingat diriku yang masih sering up and down semangat menulisnya :(
DeleteSelf reminder
ReplyDeleteSelf reminder juga buatku, mbak Dewi :)
DeleteJadi minder sndiri ni
ReplyDeleteAyo semangat, mas Ahmad :)
DeleteSemangat pedas sambalado mbak itu namanya 😂😂
ReplyDeleteMas Ian bisa aja. Apa bikin sambalnya sambil bergoyang ya? Hehe
Deletemakasih banyak mbak...tulisan mendorong saya untuk lebih semangat lagi...
ReplyDeleteAlhamdulillah bila bisa menumbuhkan semangat lagi bagi mas Fadhli. Semangat! :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^