.
Menjadi
seorang ibu apalagi dengan anak yang masih usia balita, usia TK hingga usia sekitar 5-6 tahun, tentu
pernah mengalami masa saat anak sedang rewel tingkat ‘dewa’. Maksud saya,
rewelnya bikin kepala cenut-cenut, rambut berasa kayak ketarik semua, membuat
emosi ingin segera ‘ditumpahkan’ pada tempatnya, pokoknya bisa bikin kita
merapal doa supaya tidak kehabisan sabar, deh. Atau malah ingin juga ikutan
teriak, saingan sama anak! Berasa dunia milik berdua, bebas melakukan ‘konser’ suara
sepuasnya! Duh! Kasian para tetangga dong. Ya kalau teriakannya enak dan lembut
didengar (eh, mana ada jenis teriakan seperti ini?), yang ada tetangga justru
prihatin deh!
.
Jujur
saja, saya juga pernah menghadapi saat si kecil sedang rewel, terutama ketika
dia sedang menginginkan sesuatu dan harus segera terkabulkan. Tidak peduli
kondisi sedang tidak memungkinkan agar keinginannya tercapai. Terkadang dengan
terpaksa dituruti, namun tak jarang tidak semua keinginan itu terpenuhi. Tentu
dengan alasan logis saya melakukannya. Misalnya, dia tiba-tiba ingin minum es
krim, padahal sedang sakit panas. Tentu tidak mungkin saya turuti permintaannya
kan? Meski dia rewel menangis menjerit.
.
Pernah
nih ya, saat si kecil menunjukkan sikap rewel disertai teriakan dan jeritan,
tak jarang bundanya ini ikut berteriak juga. Spontan, sih. Kemudian saya
biarkan dia menangis hingga terisak-isak. Tapi, melihat dia menangis seperti
itu, kasihan juga. Akhirnya saya berpikir tentang cara menghadapi si kecil saat
rewel tanpa harus mengeluarkan energi berlebih. Ternyata, setelah dicoba, cara
ini lumayan berhasil lho. Penasaran? Yuk simak trik saya saat menghadapi si
kecil yang sedang rewel :
1. Memaksanya masuk dalam kamar
Hal ini saya lakukan sekaligus menghindarkan
agar si kecil tidak semakin brutal dan memporak-porandakan perabot dan seluruh
mainannya yang ada di ruangan lain. Kalau dalam kamar, perabot tidak begitu
banyak, sehingga untuk merapikan kembali tidak susah (alibi, nih. Karena nggak
mau capek sebenarnya, hehe).
2. Membiarkan sejenak dengan kerewelannya
Langkah ini memang sengaja saya
lakukan untuk memberi kesempatan si kecil mengungkapkan perasaannya. Membebaskan
dia mengekspresikan diri. Membiarkannya berteriak dan menangis menjerit-jerit. Tentu tidak lama-lama kondisi ini dibiarkan. Sekitar
3-5 menit saja. Jangan sampai si kecil terengah-engah hampir kehabisan tenaga.
3. Memeluk dan mengelus kepalanya dengan lembut
Meskipun masih dalam
kondisi trantum dan memberontak, saya paksakan untuk memeluk si kecil,
merengkuh dalam dekapan. Meletakkan kepalanya di dada saya sembari mengelus dengan
lembut. Kelembutan seorang ibu akan meluluhkan hati, demikian juga dengan si
kecil. Terbukti bahwa dia mulai tenang dan mengurangi tindakan frontalnya.
4. Mengajak bicara dengan pelan-pelan
Setelah si kecil mulai
tenang, mulailah saya mengajaknya bicara pelan-pelan. Mencoba memberi pemahaman padanya, bahwa
tidak semua keinginan bisa terpenuhi saat itu juga, sekaligus memberi solusi dengan
kata-kata yang bisa diterima jalan pikirannya.
5. Mengalihkan perhatian
Ketika keadaan sudah
terkendali, saya mencoba mengalihkan perhatiannya, misalnya dengan menonton
acara kegemaran si kecil. Tetap dalam kondisi mendekap, mengelus lembut ubun-ubunnya,
sembari sesekali mengobrol ringan. Intinya adalah membuatnya merasakan
kenyamanan kembali dan emosinya kembali stabil. Mungkin karena lelah dan capek
berteriak, akhirnya dia tertidur.
.
Lega rasanya. Satu hari terlampaui
dengan tanpa saya kehilangan energi untuk melakukan tindakan yang tak
seharusnya. Satu hari telah terlewati tanpa harus menyesal karena tak bisa
menahan emosi jiwa. Bahagiapun tercipta kala diri bisa menjadi insan yang lebih
sabar.
.
Itulah beberapa langkah yang saya
lakukan saat menghadapi kerewelan si kecil. Mungkin Anda punya trik lainnya?
Silakan berbagi tips di kolom komentar ya J
.
Semoga yang sedikit ini memberi
manfaat.
Nova DW
Nganjuk, 1 April
2017
#Artikel
#Parenting
12 Comments
Mungkin ini bisa menjadi salah satu karakter penulisan utama Mbak Nova, tips parenting
ReplyDeleteTerimakasih saran masukannya mas Ikh. Dipertimbangkan banget ��
DeleteBagus nih buat persiapan parenting kedepan... Hehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Dinoted ya mas Hanif. Siap jadi Bapak yang baik nih, hehe
Delete😅😅
ReplyDelete������
Deleteaku pernah masukin kekamar lahdalah malah berantakin kamar mba wkwkwk...
ReplyDeleteemang bikin emosi klo anak nangis tuh hehehe
Langsung dipeluk aja mbak, si kecil. Pelukan bisa meredakan emosi anak. InsyaaAllah :)
Deletekalo anakku lg rewel biasanya dia lapar hihi.. dan memang kalau diajak ngomong baik2 biasanya lgsg anteng ya
ReplyDeleteKelembutan sikap kita bisa melembutkan hati anak juga kok :)
Deletesangattt bermanfaat mba nova, makasih ya... belajar lagi nih jadinya. si kecilku termasuk anak yg temperamental soalnya.. hehe
ReplyDeleteAlhamdulillah bila bermanfaat mbak Indah :) Selamat mencoba ya :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^