.
Terkadang kita mempunyai rasa kekaguman pada
seseorang karena keahlian dan kepintarannya. Takjub akan kepandaian intelektual
orang lain memang bukan sikap yang salah. Saya juga mempunyai rasa tersebut
ketika bertemu atau mengetahui keberhasilan seseorang karena ilmu yang
dimiliki.
.
Ada anggapan bahwa kunci kesuksesan dari banyak
hal adalah ilmu. Namun hal tersebut sebaiknya diiringi dengan mental positif
dan sikap yang baik, serta kecerdasan emosi dan spiritual yang bisa membantu
terciptanya sebuah kesuksesan seseorang.
.
Kekaguman akan kepintaran seseorang terkadang
tertutupi hingga sifat kurang baik yang ada padanya tidak tampak. Namun banyak
juga yang menjadi kecewa bahwa sang idola hanya mempunyai kepintaran secara
intelektual, bukan secara spiritual, sering melecehkan bahkan tidak mempunyai
empati pada orang lain. Sungguh disayangkan.
.
Kecerdasan intelektual memang penting, namun itu
saja tidak cukup. Apalah artinya pintar namun tidak mendapat simpati orang lain,
hanya karena kita ingin menunjukkan kepintaran? Sepintar apapun seseorang,
namun bila sering melecehkan, hanya cap buruk saja yang akan melekat. Apalagi
bila disertai sikap sombong dan hanya terkesan show off dengan kepintarannya, maka kesan tak baik akan
ditujukan.
.
Ada sebuah kalimat yang bisa menjadi renungan kita
bersama. Menjadi orang penting itu memang baik baik, namun lebih penting lagi
bila bisa menjadi orang baik.
.
Pintar secara otak saja tidak cukup! Kepintaran
dan kecerdasan harus seimbang antara intelektual, emosi dan spiritual. Tidak
perlu merepotkan diri untuk membuat pencitraan dan dikagumi banyak orang. Kepintaran
yang ada adalah semata karunia dari Yang Maha Kuasa. Kita harus bisa
memanfaatkannya sebaik mungkin tidak untuk diri sendiri, namun juga untuk
banyak orang. Kepintaran yang dipunya hendaknya digunakan sebagai ilmu yang
dibagikan pada orang lain dan dianggap sebagai amalan untuk bekal di akhirat
kelak. Tentu saja semua itu harus disertai keikhlasan dan hanya mengharap
ridhoNya.
.
Semoga yang sedikit ini memberi manfaat.
Nova DW
Nganjuk, 6 April 2017
#PengingatDiri
#Inspirasi
18 Comments
Siiip
ReplyDeleteTerimakasih mbak Wid :)
Deleteemang harus balance antara IQ, SQ, EQ & AQ :)
ReplyDeleteBetul mbak Herva. Bila semua itu seimbang, maka akan terbentuk mental positif dan insyaaAllah menjadi insan dambaan setiap orang ^^
DeleteBunda, AQ itu apa? Hehe maaf nggak tau. Taunya yg 3 itu doang😁
DeleteAku juga taunya yang 3 itu. Ntar browsing ya, AQ itu apa. Pe er buatku mbak Fitri ^^
DeleteNggak hanya jadi orang pinter, tetapi harus jadi orang bener. Nice post mbak :)
ReplyDeleteSetuju dan sepakat mbak Anik. Orang pinter belum tentu bener, orang bener insyaaAllah pinter ^^
DeleteSe7 mbak... Pnter aja tpi sombong gx da mnfaat.. ..biar gx pnter tpi brmnfaat dn saling brbagi kbaikan justru lbih mulia.. Hehe
ReplyDeleteSebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain ^^
DeletePintar secara otak memang nggak cukup mba. Aku malah jaid nggak simpatik kalau orangnya tempramen dan attitude tak bagus walau dia pintar :)
ReplyDeleteLebih baik bersikap baik ya mbak.
DeleteAamiin.
ReplyDeleteSetuju banget mbak, apa guna pintar kl tidak manfaat dan hanya bisa sombong. Smg kita tidak masuk golongan itu
Aamiin... ^^
DeleteTerimakasih sudah mampir, mbak Elva
Setujuuu banget, mbak!
ReplyDeleteAlangkah bahagianya jika orang pintar menebar kebermanfaatan untuk umat dan membuat orang-orang di sekitarnya menuju ke arah yang lebih baik.
Makasih sharingnya ya mba :)
Dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain ^^
Deletesetuju bangett sama postingan ini, mantaaaab mba nova :)
ReplyDeleteTerimakasih mbak Indah :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^