![]() |
sumber : google |
Hati
manusia sungguhlah gampang berubah. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
mengubah akan sebuah keinginan. Menit sebelumnya ingin berbuat ini, menit
berikutnya sudah tidak lagi sama apa yang ada di benaknya. Termasuk juga
keinginan untuk mencoba membiasakan berbuat kebaikan agar bisa menjadi insan
yang mulia.
.
Pernahkah
terbersit dalam hati kita berbagai pertanyaan semacam ini. Bagaimana hati dapat
bersinar bila kepentingan dunia masih tertancap kuat dalam pikiran? Bagaimana hati
bisa berangkat menuju Allah bila nafsu masih membelenggu jiwa? Contoh kecilnya
seperti ini. Ketika azan telah berkumandang, kita masih asyik chatting bersama
teman-teman karena menganggap topik yang dibahas sedang seru-serunya, lantas
abai akan panggilan untuk segera menunaikan ibadah. Satu keinginan untuk
mencoba menjadi insan yang lebih baik dan mulia telah terlewat.
.
Manusia
sering lalai akan diri sendiri. Tidak menyadari bahwa diam-diam ada virus yang
menyelinap masuk ke dalam hatinya, yang bisa membuat sakit. Sakit yang
kebanyakan orang tak merasa bila dirinya sedang ‘sakit’. Justru inilah sakit
yang paling berbahaya. Sakit yang bisa membuat jiwa resah dan gelisah, bahkan
bisa membuat gila. Bukan saja gila dalam artian hilang ingatan, tapi gila yang
bisa membuat kehilangan diri. “Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan
mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(Al Hasyr : 19)
.
Ketika
hati tidak bisa dikendalikan, kemanapun manusia mencari kebahagiaan,
sesungguhnya dia telah gagal. Ketenangan tak akan diperoleh. Kemanapun hendak
mencari kemuliaan, pasti akan terhempas. Kesuksesan, kemuliaan dan kebahagiaan
dapat diperoleh saat diri tunduk, patuh dan berserah diri hanya pada Allah
dengan penuh keyakinan. Tidak hanya dengan raganya, namun dengan sepenuh
hatinya.
.
Hati
laksana cermin. Ia memantulkan apa yang dihadapi dan diinginkannya. Cermin itu
tertarik pada apa yang diinginkan dan menolak yang dihindari. Bila hati ikhlas
menghadap cahaya Ilahi, maka ia akan memantulkan kebenaran. Namun bila hanya
dunia penuh gemerlapan ada dalam hati dan pikiran, maka godaan dan realita bak
fatamorgana yang akan menyesatkan.
.
Hati
tidak akan tercerahkan oleh penglihatan batin bila selalu tertutup dan ternodai
oleh hasrat dan nafsu belaka. Hati harus dipersembahkan semata-mata hanya untuk
beribadah kepada Sang Maha Esa. Laa
ilaaha illallah. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.
Nova DW
Nganjuk, 26 April
2017
#PengingatDiri
#Inspirasi
12 Comments
Iya benar banget mba nova :(
ReplyDeleteAku baagia di odop dapat banyak.ilmu dan pengingat....
Alhamdulillah ya mbak Aara ��
ReplyDeleteSerasa menemukan keluarga baru
Ya Allah.. menyejukkan sekali penyampaian makna hatimu, mbak..
ReplyDeleteMaknyess.. dan terasa melesak juga menyentil kalbu banget..
Semoga kita senantiasa dapat menumbuhkan, menjaga dan memelihara agar cahaya hati tetap bersimpuh kehadirat Illahi Robbi ya mbak..
Aamiin Allahumma aamiin..
Salam tetap semangat berkarya, ya mbak Nova... :)
Aamiin ...
ReplyDeleteTerimakasih Pak Dedi. Sekadar menulis terutama sebagai pengingat diri saya yang lemah dan penuh dosa ini. Bila ada yang bisa diambil hikmah dari tulisan-tulisan itu, alhamdulillah tentunya ��
Salam santun ��
Setuju, Mba...
ReplyDeleteMakasih sekali udah diingatkan lagi...:)
Terimakasih kembali, mbak Raida. Postingan sekaligus reminder untukku. Salam kenal ya ��
DeleteHal-hal besar yang dianggap kecil akan menyebabkan kelupaan, saya sendiri merasakan...
ReplyDeleteMakasih sudah diingatkan Bunda Nova...
Ya Inet. Kadang dari hal-hal kecil kita sering abai sehingga merugikan diri sendiri.
Deletemakasih sharingnya nova..duuh harus ditata terus nih hati...
ReplyDeleteKarena hati kita sering 'terbolak-balik' mbak Ophi, untuk itu harus ditata agar selalu fokus pada tujuan. Terimakasih sudah mampir ��
DeleteMasya Allah...jlebb reminder, Bunda.
ReplyDeleteSemoga Allah istiqamahkan kita dalm kebaikan selalu.
Aamiin ...
DeleteTerimakasih mbak Hikmah. Tidak ada kebaikan yang sia-sia kan, mbak? :)
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^