![]() |
sumber : google |
“Mbak
… aku ingin menghilang saja. Aku jenuh.”
Sebuah
chat muncul di telepon genggam saya. Dari seorang teman. Perempuan. Duh,
pagi-pagi mendapat curhatan galau seperti ini membuat saya jadi ikutan nyesek
lantas bertanya dalam hati, ada apa gerangan dengan sang teman? Biasanya dia
ceria, tapi entah kenapa, pagi ini mendung tengah menggelayut di hatinya.
.
Meskipun
sudah di tempat kerja, saya berusaha meluangkan waktu sejenak untuknya tanpa diminta. Dia pasti sedang membutuhkan seseorang untuk mendengar eh
membaca curahan isi hati. Tidak ada salahnya menunjukkan empati pada orang
lain, begitu suara hati kecil ini.
.
Obrolanpun
berlanjut. Disampaikannya bahwa sebenarnya dia minder, tidak percaya diri
dengan keadaannya yang (hanya) sebagai Ibu Rumah Tangga. Merasa tidak ada yang
bisa dibanggakan dan diceritakan pada orang lain. Ia merasa bukan siapa-siapa. Deg!
Sungguh. Saya sangat kaget dengan ceritanya. Apalagi dia juga mengungkapkan
ingin ‘menghilang’ dari dunia media sosial! Keningpun berkerut. Ini bukan soal
main-main.
.
Sejenak
memberi jeda untuk berpikir, lantas saya sampaikan bahwa dia harusnya bersyukur
dengan keadaannya. Disaat dia merasa bukan siapa-siapa, sebenarnya ada orang
lain yang ingin sepertinya. Menjadi Ibu Rumah tangga adalah sebuah hal yang
istimewa. Ini bukan profesi menurut saya.
.
Mencoba
membuka jalan pikirannya, bahwa tidak semua perempuan diberi kesempatan untuk
menjadi seorang ibu ataupun seorang istri. Pernahkah dia berpikir bahwa banyak
perempuan yang sangat ingin segera menikah dan bertemu jodoh di usia yang cukup
matang, namun Allah memang belum mengizinkan? Pernahkah juga berpikir, bahwa
masih banyak perempuan yang merasa menjadi perempuan seutuhnya dengan
melahirkan anak-anak dari rahimnya sendiri? Tidak semua perempuan bisa
seberuntung teman saya, juga perempuan-perempuan lain, yang bisa menjadi istri
sekaligus ibu.
.
Terkadang
kita memang melihat kehidupan orang lain lebih menyenangkan dibanding kehidupan
kita sendiri. Melihat perempuan-perempuan lain berdandan rapi dan berkarir di
luar rumah, rasanya membuat iri dan malu kala melihat diri cukup dengan memakai
daster dan bau terasi. Padahal bukan seperti itu seharusnya penilaian kita.
Pernahkah terbayangkan bahwa mungkin saja dalam hati kecil para perempuan karir
itu, mereka juga merasakan kejenuhan dengan hidup mereka dan ingin berhenti dari pekerjaannya?
.
Hidup
memang tergantung yang menjalani. Sudut pandang tiap orang berbeda. Menjadi seorang
Ibu Rumah tangga bukanlah sesuatu yang membuat kita tidak percaya diri. Mari
kita ubah sedikit cara pandang kita. Bukankah para Ibu Rumah Tangga ini justru mempunyai
lebih banyak kesempatan untuk bisa bersama keluarga? Untuk mengusir kejenuhan,
mungkin teman saya (juga para perempuan yang mempunyai lebih banyak waktu di
rumah), bisa mencoba untuk meningkatkan kemampuan diri. Misalnya saja, yang
mempunyai hobi memasak, bisa mencoba resep-resep baru. Yang mempunyai hobi
menjahit, bisa membuat baju seragam keluarga (lumayan bisa ngirit ongkos jahit,
kan?). Atau yang mempunyai hobi menulis (seperti saya, hehe), bisa membuat
tulisan-tulisan dan dikirim ke media. Nah, malah bisa berpenghasilan dari rumah
kan?
.
Banyak
bersyukur, sabar, ikhlas, berserah diri dengan penuh keyakinan pada Allah adalah
kunci sukses kehidupan ini.
.
Semoga
teman saya (dan juga para perempuan dimana saja berada), tidak lagi merasa (cuma)
sebagai Ibu Rumah Tangga karena inilah sebenarnya karir tertinggi bagi seorang
perempuan.
.
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
Nova
DW
Nganjuk,
27 April 2017
#PengingatDiri
#BanggaMenjadiPerempuan
#BukanIbuRumahTanggaBiasa
#Inspirasi
33 Comments
Ibu rumah tangga hebat loh
ReplyDeleteAlhamdulillah :)
DeleteTerimakasih untuk apresiasinya, Mas Gilang ^^
Ibu rumah tangga hebat loh
ReplyDeleteAlhamdulillah :)
DeleteTerimakasih untuk apresiasinya, Mas Gilang ^^
Mbrebes mili :(
ReplyDeleteLha kok malah sedih ... Cup cup ...
DeleteAyo semangat! Kita perempuan setronggg ! Hehe
betul banget mb nova, segala sesuatu tergantung sudut pandangnya..
ReplyDeleteBegitulah, Mbak Nia. Semua memang tergantung cara pandang kita akan suatu hal :)
DeleteHidup itu memang sawang sinawang ya mbak?
ReplyDeleteBetul, Mbak Anik. Sawang sinawang. Opo seng disawang durung mesthi koyo seng dipkirke awake dewe :)
DeleteSawang sinawang sih opo Mbak?
Delete*maklumin aku orang sunda hehe
Percaya diri aja, setiap orang mempunyao jalan hidup2 masing2.
ReplyDeleteBetul, mbak April. Mempunyai rasa percaya diri itu penting agar kita merasa bangga pada kemampuan diri dan salah satu kunci menuju kesuksesan
Deletesaya kadang juga down dengan profesi sekarang yang bukan pekerja kantoran lagi. Tapi saya bilang ke diri sendiri untuk jadi ibu rumah tangga profesional karena ngurus keluarga itu ga gampang
ReplyDeleteHal ini harus ditanamkan pada diri bahwa menjadi fulltime mom itu tidak mudah. Harus yakin bahwa lelah sebagai ibu rumah tangga, asal dilakukan dengan ikhlas, pasti berbuah pahala. Ya kan, mbak Helena? ��
DeleteMenurut aku ibu rumah tangga itu bukan "cuma" tapi sesuatu yg sangat spesial, ngga semua orang bisa jadi full IRT. Temennya harus kenalan sama Ibu2 rumah tangga yang menginspirasi biar dia tau kalau IRT itu bukan hanya "cuma" tapi satu yang membanggakan :)
ReplyDeletesetuju komennya mamih, kalau IRT tuh jg bisa spesial coba kenalin ke komunitas blogger mba disitu bnyk IRT namun produktif dari nulis buku sampe freelance writer so awesome dg pekerjaan domestik yg numpuk.
Delete@ Mbak Sandra Nova : Aku juga bangga jadi Ibu Rumah Tangga meski harus nyambi berpenghasilan di luar rumah. Tidak semua perempuan bisa mendapatkan kesempatan menjadi Ibu Rumah Tangga kan? :)
Delete@Mbak Herva : Siipp ... Terimakasih sarannya ya.
Kita memang Emak-emak keceeehh :D
Ibu rumah tangga menurutku profesi yang super istimewa mbaak :D Pekerjaan rumah banyaak banget, dibanding dengan pekerjaan kantor yang kadang malah lebih sedikit :')
ReplyDeletePekerjaan Ibu Rumah Tangga itu kayak nggak ada habisnya ya, Mbak Lucky ��
Deletedulu saya juga berfikiran begitu, trus saya cari kesibukan lain yg bikin hati seneng yaitu ngeblog. menulis kadang bisa membunuh fikiran negatif :)
ReplyDeleteMenulis juga bisa membuat hati bahagia kan mbak Nia? ��
Deletesebagai IRT, saya nggak pernah ngerasa minder sih mbak... kalau gondok sendiri sih sering bahahhaak *apa banget* resep saya sih selalu menyibukkan diri ke yang positif dan bermanfaat biar nggak mikir yang aneh2 :)
ReplyDeleteResep yang jitu mbak Ninda. Be positive! Yeeaaa ��
DeleteDuuh saya juga sering begitu dapat curhatan temen. Ga enak banget dengernya. Padahal ibu rumah tangga itu pekerjaan mulia. Saya bersyukur menjadi ibu RT, yang akhirnya bisa kesana kemari, membuka peluang dan lainnya.
ReplyDeleteBetul mbak Lis. Menjadi ibu rumah tangga itu mulia lho. Justru lebih banyak hal yang bisa dilakukan, karena mempunyai waktu lebih fleksibel dibanding perempuan yang berpenghasilan di luar rumah ��
DeleteMakasih bun ... pelajaran buat aku nih kalo nanti udah jadi Ibu 😊 Izin share ya bun.😊
DeleteMonggo mbak Fitri, semoga bermanfaat ya ��
DeleteAgak baper mbak baca tulisannya, mudah2an yang pengen nikah segera dipertemukan oleh Allah jodoh yang soleh dan sholehah,. yang penting bener kata mbak Banyak bersyukur, sabar, ikhlas, berserah diri dengan penuh keyakinan
ReplyDeleteSemoga baper yang bermanfaat ��
ReplyDeleteSubhanallah.. postingan yang keren banget mbak Nova..
ReplyDeleteSaya baru sempet nyimak.. tapi langsung mbelesek ke ati..
Kerennya itu.. apa yang diangkat dlm postingan kali ini sering terdengar jadi bahan keluh kesah seorang full IRT kepada para suaminya.
Dan mbak Nova telah berhasil menjawabnya: ".. inilah sebenarnya karir tertinggi bagi seorang perempuan." dan pingin saya nambahin dikit deh.. boleh ya mbak :):=) ".. seorang perempuan dimata Allah SWT."
Allah SWT sangat memuji wanita yang full IRT sebagaimana firmanNya:
“Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS. An Nisa’: 34)
Dan Rasulullah menegaskannya lewat hadits beliau:
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1685 dan Tirmidzi no. 1173. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
So... Jangan bersedih atau berkeluh kesah lagi jika memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT). Karena sahabatlah sesungguhnya wanita pilihan, mulia dan terbaik dimata Allah SWT. Semoga barokah dan menginspirasi. Jazaakumullahu khairan katsiran.
Alhamdulillah ... terimakasih untuk 'wejangan' yang sangat berarti bagi kami kaum perempuan.
Delete:)
Setujuuuu. Ibu rumah tanggga itu ngga "Cuma", tapi " Sesuatu" kata inces Syahrini :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^