Sebuah
chat mampir ke whatsapp saya. Dari seorang teman. Disampaikan bahwa dia ingin
belajar menulis lebih baik lagi. Saya sangat mengapresiasi keinginannya. Namun
ketika diminta untuk memberi contoh tulisan, dijawab bahwa dia malu. Takut
tulisannya dianggap jelek. Aduh, pikir saya. Belum juga dibaca sudah menjudge seperti itu. Sedih dan
menyayangkan sikapnya. Tidak ada tulisan yang jelek, kecuali memang tulisan
yang tidak pantas untuk dikonsumsi publik.
.
Teringat
ketika awal menulis, sayapun bersikap demikian. Malu dan takut tulisan dibaca
orang lain. Ragu setiap akan memposting
tulisan. Mengikuti grup menulis namun hanya sebagai silent reader. Merasa tidak percaya diri ketika membaca karya orang
lain. Menganggap tulisan-tulisan orang lain jauh lebih bagus, namun meremehkan tulisan
sendiri.
.
Hingga
ada suatu saat diri tersadar, hal itu tidaklah bagus bila dibiarkan
berlarut-larut. Bagaimana tahu letak kekurangan tulisan bila tidak mengizinkan
orang lain membacanya? Apa yang membuat diri ragu terus-menerus? Akhirnya,
sayapun memberanikan diri memposting tulisan. Apa hasilnya? Yang ditakutkan dan
dikhawatirkan ternyata tidak terjadi. Teman-teman memberi respon positif. Meski
banyak kritik dan saran, itu sebagai pembelajaran bagi membaiknya karya saya.
.
Menulis
yang baik-baik bukanlah sebuah kesalahan. Apalagi kejahatan. Bila kita tidak
berbuat salah, maka kita tak perlu menjadi lemah. Bila kita tidak berbuat dosa,
maka tak perlu resah. Yakinlah bahwa tidak akan merugi orang-orang yang berbuat
baik. Tidak ada kebaikan yang sia-sia. Bukankah setiap perbuatan baik akan
mendatangkan pahala buat kita?
.
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya
Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud
: 15)
.
Meskipun
setelah berbuat kebaikan kita akan tetap diuji. Apakah benar-benar tulus
berbuat baik atau hanya ingin mendapat pujian? Pasti akan terbukti siapa yang
serius berada dalam kebenaran dan siapa sesungguhnya yang ternyata hanya
mendompleng kebaikan.
.
Mempunyai
kemampuan untuk membuat karya dengan menulis tidak dimiliki semua orang. Kemampuan
itu dianugerahkan pada kita, memberi kesempatan pada kita untuk berbuat baik
dan juga bermanfaat, bagi diri sendiri maupun orang lain. Buang jauh segala
keraguan, bertindaklah sekarang. Menulislah untuk menebarkan kebaikan dan
bermanfaat bagi banyak orang.
.
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
≠Artikel
≠Inspirasi
≠Self
Reminder
9 Comments
Salut dengan semangatnya mbak Nova... Keren...
ReplyDeleteSemoga saya bisa menirunya...
Semangat...
Tulisan-tulisan Bang Syaiha juga menjadi penyemangat bagi saya.
DeleteTerimakasih telah menginspirasi :)
Bener sekali. Jangan ragu menebar kebaikan lewat tulisan.
ReplyDeleteBener sekali. Jangan ragu menebar kebaikan lewat tulisan.
ReplyDeleteBetul, Mas Ibnu. Ayo tebarkan kebaikan meski hanya lewat untaian kata :)
Deletemakasih pengingatnya mba...:)
ReplyDeleteSama-sama, Mbak Nia. Postingan ini juga sebagai pengingat diriku :)
DeleteMasih belajar utk bisa berbuat baik lebih banyak.. :) kadang2 suka mikir ngapain baik ke orang kalau orangnya nyebelin hihihi XD
ReplyDeleteKalau orangnya balik mikir kita juga pribadi yang nyebelin gimana, mbak Sandra? Hehehe.
DeleteYang penting kita tetep berusaha jadi pribadi yang baik aja deh :D
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^