Hati-hati dengan Hati






.
Salah satu organ dalam tubuh manusia yang sangat penting adalah hati. Disanalah bersemayam berjuta rasa. Ada bahagia, senang, luka, rasa baik dan juga jahat. Hati memegang peran penting dalam hidup manusia. Namun terkadang, hati mudah berubah sehingga mempengaruhi kadar keimanan seseorang.
.


Jika hati adalah bagian penting dari raga, maka kita harus merawatnya agar tetap sehat dan tidak menimbulkan suatu penyakit. Kita harus mau belajar menata hati dan menjadikannya indah.
.

Kondisi resah, sedih dan kecewa, semua itu dirasakan karena realita hidup yang berbeda dengan keinginan kita. Sementara keinginan bersumber pada pemikiran. Jika pikiran netral dan seimbang, tentu hati akan menjadi tenteram, sehingga aura positif akan terpancar dari dalam diri kita. Sebaliknya, bila pikiran kita selalu dihinggapi yang buruk-buruk, maka hati akan selalu resah dan gelisah, akibatnya aura negatif yang melingkupi diri. Kehidupan yang dijalani menjadi tidak nyaman.
.

Tak peduli siapapun, meski kaya, mempunyai jabatan tinggi, tetapi bila hatinya penuh iri, dengki, selalu merasa tidak puas, takut jabatannya direbut oleh orang lain, dan hal-hal negatif lainnya, hal itu sudah menunjukkan bahwa hatinya telah ternoda. Dia selalu resah, gelisah, dan gundah gulana. Hatinya kotor dipenuhi buruk sangka, licik, tidak mau kompromi, mudah tersinggung tidak suka melihat orang lain bahagia, kikir dan sebagainya. Dia terus menumpuk penyakit hati dalam dirinya hingga sulit dihilangkan.
.

Orang-orang yang berhati busuk akan mendapat celaan dari siapapun. Derajatnya mungkin sama atau bahkan lebih hina dari apa yang dikeluarkan dari dalam perutnya. Derajat kemuliaannya jatuh, tidak hanya di depan manusia, bahkan di hadapan Allah Swt. Hal ini dikarenakan kehidupannya selalu diwarnai perbuatan yang mengandung dosa.
.

Orang-orang yang hatinya tertata dengan baik, senantiasa mampu mengendalikan hati. Dalam diri orang-orang seperti ini, akan terlihat hidup yang damai, tenang dan tenteram. Hatinya bagai embun yang menggelayut di dedaunan pagi hari, jernih, sejuk dan menyegarkan. Tiada tergoyahkan dengan aneka rayuan dunia yang tampak menggiurkan. Tetap melangkah pada jalan yang lurus, tiada lelah tapi berbekal ikhlas. Tetap berusaha sekuat-kuatnya untuk memelihara diri dari sikap riya’, ujub dan perilaku rendah lainnya. Orang-orang berhati baik yakin bahwa surga adalah sebaik-baiknya tempat untuk kembali. Mereka yakin bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan hati ikhlas akan berbuah manis.
.

Sungguh beruntung orang-orang yang senantiasa bersungguh-sungguh menata hati. Dengan begitu, mereka telah menabung kebaikan-kebaikan untuk dipetik hasilnya nanti. Sebaliknya, alangkah malang orang-orang yang membiarkan hatinya selalu kusut dan kotor. Orang-orang seperti ini, jangankan di akhirat kelak, bahkan di dunia nyaris tidak pernah merasakan nikmatnya hidup tenteram, nyaman dan lapang.
.

Marilah kita berhati-hati dengan hati. Jernihkanlah hati dan pikiran untuk menerima segala kebaikan dariNya. Yakinkan diri bahwa kebahagiaan hakiki pasti kita temukan bila selalu di jalanNya.
.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.




Nova DW
Nganjuk, 24 Maret 2017



#PengingatDiri
#Inspirasi

Post a Comment

10 Comments

  1. Aku masih Susan mengendalikan hati😢😢😢

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, mbak Wid. Tapi tetap berusaha kan ^^

      Delete
  2. Replies
    1. Betul, mbak Dewi. Hal yang tidak mudah memang untuk memanage hati sendiri ^^

      Delete
  3. Tapi bener mbak.. Kalau hati kita sedang baik, fisik juga jadi lebih "nurut", kalau hati lagi gak baik, everythings turn to be wrong.. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah ... Saya juga gitu kok. Hati belum bisa benar-benar baik. Moga dari saat ke saat saya terus mau belajar jadi manusia yang lebih baik ^^

      Delete
  4. Saya masih harus terus belajar mengendalikan hati nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, mbak Nia. Saya juga masih harus terus belajar. Hidup ini kan memang belajar ^^

      Delete
  5. Moga kita bisa mengendalikan hati dg benar... Biar hati tak dikuasi oleh syetan

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^