Tentang Lupa






Membaca postingan salah satu teman blogger dengan tema lupa, hati saya tersentak.  Betapa seringkali saya berada dalam kondisi ini tanpa menyadari. Sebuah kondisi yang seringkali disadari ketika semua sudah berlalu dan meninggalkan rasa sesal.
.


Seperti kejadian sore kemarin. Ketika saya kelupaan mengembalikan pulpen yang dipinjam. Hal kecil dan remeh memang. Namun menimbulkan sesal juga. Kenapa bisa lupa mengembalikan benda tersebut, pada seseorang yang telah bersedia meminjamkan untuk membantu meringankan pekerjaan saya.
.

Tanpa kita sadari, sifat pelupa sering menghinggapi diri. Lupa bahwa ada hal-hal penting yang membutuhkan perhatian lebih dan kita terlalu sibuk dengan diri sendiri. Lupa bahwa ada harapan dan cita yang harus terus diperjuangkan untuk meraihnya. Bahkan lupa untuk memperbaiki diri sendiri.
.

Ketika bersikap dan bertutur kata, terkadang kita lupa bahwa ada orang lain yang tersinggung oleh perbuatan kita. Namun kita terus saja berbicara tanpa menyadari bahwa hal tersebut membuat orang lain tidak nyaman. Atau ketika menuliskan sesuatu di akun media sosial misalnya. Hanya asal menulis, tidak memperhatikan etika, tidak memperhatikan ada orang yang tersinggung dengan tulisan kita. Bahkan sengaja membuat tulisan yang pada akhirnya memancing emosi orang lain yang berakibat adanya ‘perang’ di media sosial. Suatu hal yang seharusnya tidak terjadi bila kita tidak lupa bahwa media sosial adalah milik semua orang, dan kita tetap harus menjaga sikap agar tulisan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada orang lain.
.

Namun sering kita mengulangi kesalahan yang sama. Lupa bahwa hidup tak melulu tentang diri sendiri. Ada hak orang lain di sana. Termasuk hak untuk merasa nyaman. Bukankah kita juga ingin merasa nyaman dalam menjalani hidup? Membuat orang lain bahagia toh juga membahagiakan diri kita, bukan?
.

Lupa bahwa kita pernah berbuat baik pada orang lain, tentu jauh lebih baik. Tidak perlu mengingat dan menghitung setiap kebaikan yang pernah kita lakukan, namun ingatlah kebaikan orang lain yang pernah dilakukan pada kita. Hidup akan terasa indah bila kita mau berbagi dan terus menebar kebaikan.
.

Oiya, semoga saya tidak lupa mengembalikan pulpen yang saya pinjam ya hehe.
.

Semoga yang sedikit ini memberi manfaat.


≠SelfReminder
≠Inspirasi


Post a Comment

6 Comments

  1. Lupa bahwa kita pernah berbuat baik pada orang lain, tentu jauh lebih baik. Tidak perlu mengingat dan menghitung setiap kebaikan yang pernah kita lakukan, namun ingatlah kebaikan orang lain yang pernah dilakukan pada kita. Hidup akan terasa indah bila kita mau berbagi dan terus menebar kebaikan.


    Benar sekali mbak

    ReplyDelete
  2. Pengingat buat diriku juga mbak Wid :)

    ReplyDelete
  3. malam mbak, lupa itu manusiawi. kadang sebelum tidur juga kita lupa baca doa, itu contoh kecil. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berani mengakui kekurangan diri itu hebat! 👍😊

      Saya juga sering lupa dengan banyak hal hehe

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^