Membaca
salah satu kalimat yang ada di beranda sebuah akun media sosial milik seorang
sahabat, kembali diri ini merasa ditampar. Sebuah kalimat yang betul-betul
membuat saya sejenak merenung dan mengevaluasi diri. Kalimat tersebut seperti
ini :
“Kadang
kamu tak mampu melihat apa yang telah Tuhan berikan kepadamu, karena kamu
terlalu sibuk melihat apa yang Tuhan berikan pada orang lain.”
Kecenderungan
untuk lebih melihat apa yang dimiliki orang lain tanpa melihat apa yang telah
dikaruniakan pada diri hampir dimiliki semua orang. Mungkin juga Anda. Dan yang
pasti diri saya.
Ketika
mendapati orang lain mempunyai rumah dan mobil mewah keluaran terbaru, atau
sedang menduduki jabatan tinggi di tempat bekerja, juga kala mendapati seorang
teman yang selalu gonta-ganti gadget terkini, kecenderungan untuk merasa
kekurangan bahkan tidak mensyukuri apa yang telah diberikan bisa terjadi. Rasa
iripun menjalari diri. Bila dibiarkan terus berkembang tentu akan timbul
penyakit hati yang membahayakan.
Padahal
kita tidak tahu, dibalik segala kemewahan yang dimiliki orang lain, Alloh
tengah memberikan ujian dan cobaan. Misalnya salah satu anggota keluarganya ada
yang sedang sakit. Atau kurangnya komunikasi dan kebersamaan karena kesibukan
bekerja membuat nyaris tidak ada waktu untuk keluarga.
Bisa
jadi orang lain juga merasa iri melihat keluarga kita. Meski tinggal di rumah
sederhana, namun setiap sore bisa menikmati indahnya petang meski hanya
bercengkerama bersama keluarga. Sebuah kenikmatan yang belum tentu orang lain
rasakan.
Setiap
diri telah dikaruniai kelebihan dan kekurangan masing-masing oleh Tuhan.
Termasuk dalam hal kenikmatan rejeki. Besar ataupun kecil, banyak ataupun
sedikit, dalam bentuk apapun, semua adalah hak prerogatif Sang Maha Pemberi.
Kenikmatan
rejeki dan kenikmatan lain tidak hanya dalam bentuk materi namun juga immateri.
Nikmat sehat, panjang umur, banyak kesempatan untuk berbagi pada sesama juga
termasuk sebuah karunia yang patut kita syukuri. Tugas kita hanya menjalankan
ibadah sesuai perintahNya, tidak melanggar aturanNya, dan tetap mensyukuri
nikmatNya.
Semoga
kita termasuk insan yang pandai bersyukur. Bukankah Alloh sudah berjanji, bila
kita selalu mensyukuri segala nikmatNya, maka akan bertambah pula nikmat yang
diberikan pada kita?
Allah
SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim [14]: 7)
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
≠SelfReminder
≠Inspirasi
≠SyukurNikmat
6 Comments
Tulisannya jleb banget. Iya, kita kadang seringnya lihat rezeki orang lain. Padahal rezeki yang Allah beri untuk kita juga gak kalah banyak. Makasih sudah diingatkan. Btw, izin follow blognya ya. :)
ReplyDeletePostingan ini sekaligus self reminder buatku, Mbak Nia.
DeleteTerimakasih banyak sudah bersedia follow blog aku :)
Intinya, mari bersyukur untuk apapun yang sudah Allah berikan pada kita, ya, Bunda 😉
ReplyDeleteBetul, Mbak Fitri. In syaa Alloh dengan banyak bersyukur, Alloh akan menambah nikmat pada kita. Aamiin :)
DeleteIntinya, mari bersyukur untuk apapun yang sudah Allah berikan pada kita, ya, Bunda 😉
ReplyDeleteBetul, Mbak Fitri. In syaa Alloh dengan banyak bersyukur, Alloh akan menambah nikmat pada kita. Aamiin :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^