Ternyata Saya Rindu (Juga)





Ehem … judulnya bikin baper nggak sih? Apalagi postingan perdana di tahun ini. Ditemani gerimis pula. Berasa suasana romantis tipis-tipis hehe.

Oke, baiklah. Jadi begini ceritanya. Sudah beberapa hari saya memang tidak memposting tulisan di blog. Sebelum postingan ini, tulisan terakhir saya ternyata tertanggal 28 Desember 2016, hari Rabu tahun kemarin (kayak udah setahun aja nggak nulis, hehe).


Itupun juga postingan karena ada tantangan dari Program #OneDayOnePost Batch 3 untuk membuat cerbung selama 1 (satu) bulan di bulan Desember tahun 2016. Alhamdulillah, bisa terselesaikan dengan baik dan lancar. Bukan bermaksud menyombongkan diri.

Bagi saya, menulis fiksi, apalagi membuat cerita bersambung hingga 20 (duapuluh) bagian, itu sangat tidak mudah. Membuat alur cerita yang saling berkaitan, penggambaran tokoh-tokoh di dalamnya, penggunaan diksi dan lain sebagainya, membuat saya merasa terbebani. Sempat hampir menyerah, ingin berhenti ditengah jalan, bahkan ingin keluar saja dari program ini. Menyedihkan.

Disaat seperti itu, kala saya merasa tidak sanggup, merenung adalah langkah yang saya lakukan. Kembali menanyakan pada diri sendiri, niat untuk menulis. Apakah hanya karena merasa tidak sanggup menerima tantangan membuat cerbung lantas saya berhenti menulis?

Padahal, semangat begitu menggebu saat pertama kali mendaftar di Program #OneDayOnePost tersebut. Salah satu alasan adalah untuk menjaga semangat menulis bagi saya.

Disaat saya merasa tidak sanggup, lantas terbersit ingin berhenti, terselip tanya dalam hati. Bila saya berhenti menulis, akankah membuat diri menjadi lebih baik?

Ternyata tidak. Saya justru kepikiran terus. Keinginan untuk menulis masih tertanam kuat. Ya … meskipun saat itu belum langsung action menulis sih. Ada hal lain yang menghentak dalam diri saya.

Ya, saya rindu untuk menulis!

Rindu untuk menuang rasa dan pikir dalam bentuk sebuah tulisan! Rindu menuang kata tentang banyak hal. Meskipun mungkin tulisan-tulisan masih belum bisa membuat kesan tersendiri, yang penting bagi saya adalah saya harus tetap menulis. Bukankah menulis merupakan salah satu langkah bagi saya untuk meraih kebahagiaan? Bila berhenti menulis, berarti saya tidak ingin bahagia dong! Oh, no!

Ehem … postingan kali ini seperti curahan hati ya? Tak apalah. Saya memang sedang ingin curhat, kok. Berharap ini sebagai self reminder, bahwa menjaga semangat menulis itu butuh perjuangan dan saya harus bisa menghadapinya.

Semoga di tahun yang baru ini, tulisan-tulisan saya menjadi lebih baik (tentu harus dengan sering berlatih menulis , ya!), bisa menginspirasi banyak orang dan ssttt … bisa menerbitkan buku solo! Aamiin … J

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat juga bagi kalian.



≠Inspirasi
≠SelfReminder

Post a Comment

0 Comments