“Kamu
kenapa sih dekat-dekat dia? Dia itu orangnya nyebelin lho.”
“Jangan
berteman sama dia deh. Ntar bakalan
nyesel lho. Dia itu sukanya ngomongin
orang dan sering men-judge tanpa tahu
permasalahan yang sebenarnya. Kamu harus waspada, jangan sampai jadi korban
berikutnya.”
“Dia
itu suka mencela. Apapun seolah tidak benar baginya. Mulai dari penampilan
orang lain hingga makanan. Udah deh,
mending sama kita-kita aja.”
Dan
berbagai komentar bernada miring tentang teman A, seolah dia memang tidak layak
untuk dijadikan teman. Duh!
Pernahkah
Anda mendengar kalimat-kalimat seperti di atas? Ketika kita mencoba untuk
menjalin sebuah hubungan dengan seseorang namun banyak orang lain menghalangi?
Hanya karena menurut mereka, teman A itu mempunyai sikap dan kepribadian yang
tidak menyenangkan?
Mempunyai
sikap dan kepribadian yang baik mutlak bagi kita ketika menjalin sebuah
hubungan. Entah hubungan pertemanan, hubungan kerja maupun hubungan percintaan.
Hal ini penting untuk kelancaran dan keberhasilan sebuah hubungan serta demi
tercapainya tujuan bersama.
Menjadi
pribadi yang menyenangkan mungkin tidak sesulit yang kita bayangkan. Bisa saja
dengan selalu menyapa ramah setiap bertemu orang-orang yang kita kenal, atau
mungkin dengan tidak membicarakan kekurangan seseorang pada orang lain, atau
bisa juga menjaga agar orang lain tidak tersinggung dengan lisan dan sikap
kita. Beberapa langkah tersebut perlu kita lakukan agar orang lain merasa
nyaman berhubungan dengan kita dan tidak mengalami nasib seperti teman A tadi.
Kelak
bila kita sudah tidak lagi mempunyai kesempatan untuk hidup di dunia, hanya
amalan-amalan yang tertinggal, termasuk juga kenangan akan diri kita. Bila
selama di dunia kita bisa bersikap baik dan menjadi pribadi yang menyenangkan,
hal itu jugalah yang akan melekat dalm pikiran banyak orang tentang kita.
Jadi,
yuk kita belajar menjadi pribadi yang menyenangkan J
Semoga
yang sedikit ini memberi manfaat.
#PribadiYangMenyenangkan
#Inspirasi
14 Comments
Semoga aku salah satunya
ReplyDeleteAamiin :)
Deletewaduh, berarti saya tipe orang ngeselin, saya kan hobi ngeledekin orang
ReplyDeleteWaduh, saya nggak bilang begitu lho, Mas Ikhtiar.
Delete:(
Alhamdulillah tercerahkan dengan tulisan penamu, mbak Nova..
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih bila tulisan saya bisa mencerahkan Pak Dedi. Sekadar berbagi saja, Pak.
Delete:)
hmmm.. hahahha.. pribadi aku tergantung seberapa deket sama orang tsb.. kalau deket banget pasti jadi ngeselin krn mereka tau aku apa adanya... pribadi menyenangkan tergantung lingkungan, kl lingkungan ngga mendukung kadang susah juga :D
ReplyDeleteBetul betul betul :)
DeleteAssalamu'alaikum.
ReplyDeletePernah sih mbak ngalami seperti ini, tapi ya intinya jangan terlalu cepat menilai orang itu, selidiki dulu. Bisa jadi apa yang diomongin orang salah.
Salam
Wa'alaikumsalam, betul Mbak Elva, sebaiknya tidak menilai orang dari luarnya saja :)
DeleteSalam kembali
Mantapssa jangan jadi orang ansos
ReplyDeleteKasihan nanti kalau di akhirat ngk ada penambah amal
Semoga kita termasuk golongan orang-rang yang gemar beramal shaleh ya Mas Mansur. Aamiin :)
DeleteAssalamu'alaikum, ka nova,
ReplyDeleteKetemu orang yang suka ngomporin macam tu, ehm, ola tra la la.
Tiap-tiap sesuatu pastilah ada sebabnya.
Tentulah pandangan kita dalam menilai tidak sama. Ehm, jadi kalau ada yang ngomporin macam tu, akan lebih baik jika kita tabayyun dulu.
Mana tahu temen (macam si A) tadi justru baik, iya, engga? Hehe
Salam berkarya, semangat menulis, istiqamah dalam kebaikan, :)
Wa'alaikumsalam. Betul Mbak Ainayya, alangkah baiknya jika kita tidak mudah menilai seseorang begitu saja. Terimakasih sudah mampir :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^