Kenangan
akan dirimu semakin jelas terbayang. Perasaanku begitu kuat merindui setiap
jengkal langkah. Tawamu selalu mewarnai hari-hari. Aku juga rindu setiap lekuk
jalan yang pernah kita lewati bersama.
Ketika
ada banyak hal yang membuat jengah, hingga diri melumat nestapa, aku selalu
saja bisa berlari padamu. Terkadang merasai hidup dalam ambigu, namun kau mampu
meluluhlantakkan keraguan semu.
Dalam
dirimu kulihat senja membayang. Semburat nila bercampur emas turun di ufuk
barat, membuatku terkagum akan salah satu nikmatNya.
Ketika
awan putih di langit dan deru-deru pesawat terbang mendesah, membersamai
kenangan kita, tetesan airmatapun menyesak.
Pada
tiap pintaku agar bumi tak sepanas air mendidih. Pada tiap pintaku agar bulan
hadir di langit malam disertai ribuan bintang, untuk mendinginkan hidupku. Pada
pintaku agar hujan selalu basahi bumi agar aku bisa menikmati sejuknya hari.
Kau
ingatkanku bahwa setiap makhluk mempunyai amanah sekaligus cobaan
masing-masing.
Gulita
yang bergayut dalam mustaka tak kan selalu ada. Hidup memang tak selamanya
seindah nirmala. Namun terkadang manusia menjadi sombong. Diberi pintar sedikit
langsung besar kepala. Diberi kelebihan rejeki langsung lupa beramal. Diberi
kuasa sedikit langsung lupa amanah yang diemban.
Kaupun
ingatkanku bahwa menjadi sebaik-baik manusia adalah sebuah proses. Sampai
matipun kita tak kan pernah tau, sudah sebaik apa diri kita. Namun tak berarti
kita akan berhenti menjadi baik kan?
Kau
bilang, Tuhan tetap sayang pada makhlukNya meski terkadang manusia lupa pada
Yang Kuasa dan terlena dalam delusi berpanjangan.
Ah
kau, matahariku. Aku rindu petuah-petuah bijakmu, yang selalu menghangatkan
kalbu dan mencairkan kebekuan hatiku.
#BelajarBikinProsaLiris
#TantanganODOPBatch3
12 Comments
Keren mb Nova... Saya msh bw aja, blm buat2 itu prolis 😰
ReplyDeleteMasih belajar, Mbak. Banyak yang karyanya jauh lebih keren dibanding saya kok :)
DeleteAyo, Mbak. Semangat nulis ya :)
Bagus pisan mba
ReplyDeleteTerimakasih Mbak Rika. Tulisan Mbak Rika jauh lebih keren lho :)
DeletePenutup yang menyejukkan:
ReplyDelete"Ah kau, matahariku. Aku rindu petuah-petuah bijakmu, yang selalu menghangatkan kalbu dan mencairkan kebekuan hatiku."
Setuju keren banget, mbak Nova..
Terimakasih Pak Dedi. Sesejuk komentar-komentar Pak Dedi :)
Deletekeren, kapan kapan kita bahas pola menerangkan-diterangkan, diterangkan-menerangkan ya
ReplyDeleteIn syaa Alloh siap menerima materi tersebut, Mas Ikhtiar. Terimakasih untuk apresiasinya. Saya masih harus banyak belajar dari Mas Ikh juga. Tulisan-tulisan saya belem sekeren Mas Ikh hehe
DeleteW.O.W sekali😍
ReplyDeleteTerimakasih :)
Deletesaluuttt konsisten banget ODOP nya wah :D
ReplyDeleteTerimakasih Mbak Ninda :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^