Cerbung Bunga Kemuning Bagian 9






Sekar melajukan mobil dengan pikiran berkecamuk tak karuan. Konsentrasinya pecah. Hal ini bukan tak disadarinya. Ketidakberhasilan menghubungi Pandu sangat menggelisahkan hatinya.

Kemana gerangan Pandu? Apa dia akan menghilang dan tidak mau menemui Sekar lagi? Apakah Pandu akan meninggalkannya begitu saja? Ah … tidak! Dia sudah berjanji dan akan memenuhinya! Tapi …


Pikiran buruk sempat terlintas dibenak Sekar. Bayangan Pandu berkelebat. Hati yang kalut membuatnya nekat menemui Pandu di rumahnya. Meski jarak rumah mereka tidak jauh, namun laju mobil ini terasa begitu lambat bagi Sekar.

Perjalanan dari kota asal Sekar yaitu Kota Tahu, Kediri bisa ditempuh kurang lebih selama satu setengah jam saja untuk mencapai rumah Pandu yang ada di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Sawahan, Kabupaten Nganjuk.

Meskipun baru sekali ke rumah Pandu, namun kemudahan akses menuju lokasi, juga karena rumah Pandu berada di tepi jalan besar meskipun jalan desa, membuat Sekar tidak begitu kesulitan melaluinya.

Mengingat kembali awal pertemuan hingga terjalin hubungan istimewa diantara mereka, membuat Sekar terbawa suasana. Pandu yang gagah, berbadan tegap terawat, begitu santun dan ngemong, membuat Sekar terpesona begitu dalam.

Sikapnya yang sangat lady first, membuat Sekar begitu merasa dihargai sebagai perempuan. Pandu bahkan tak pernah mempermasalahkan sikap manjanya yang sering kelewatan. Bahkan terkadang sikap agresifnya membuat Pandu agak kelabakan.

#OneDayOnePost
#TantanganCerbung
#Bagian9






Post a Comment

0 Comments