Cerbung Bunga Kemuning Bagian 7





Bik Tun sudah kembali berada di dapur. Membuatkan minuman hangat untuk Sekar ketika gadis itu memintanya. Meski masih sedikit khawatir dengan kondisi Sekar yang gelisah karena mencoba menelpon seseorang namun tak kunjung berhasil, Bik Tun menuruti keinginan Sekar.


Bik Tun masih bertanya-tanya dengan apa yang tengah terjadi pada Sekar, sebab gadis itu belum bercerita sedikitpun. Akhir-akhir ini dia merasa Sekar memang menjadi lebih diam.

Bik Tun teringat, sejak kecil Sekar memang sudah dalam pengasuhannya. Awalnya, Bik Tun yang sejak remaja bekerja di rumah kakek nenek Sekar, lantas menikah pun masih ikut keluarga itu. Ketika baru beberapa tahun menikah, suaminya meninggal karena kecelakaan, Bik Tun pun sendiri karena kebetulan mereka belum dikaruniai anak.

Lantas, ketika anak perempuan keluarga itu menikah, yaitu mama Sekar, Bik Tun turut diboyong ke rumah baru, yaitu rumah yang sekarang Bik Tun juga tinggal di situ. Ketika Sekar lahir, rasa kerinduan akan buah hati seolah mengobati ruang yang telah lama kosong dalam diri Bik Tun.

Diasuhnya Sekar dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri. Tak dibiarkannya sedikitpun luka menggores tubuh mungil itu. Bik Tun sangat memanjakan Sekar. Apalagi Bik Tun tahu, kedua majikannya, yaitu Papa dan Mama Sekar sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, sehingga kasih sayang dan perhatian untuk anak semata wayang pun sangat kurang, bahkan nyaris tidak ada.

Gadis itu tumbuh bergelimang materi. Semua kebutuhannya hampir selalu dipenuhi kedua orangtuanya. Bahkan keinginan untuk mempunyai mobil pribadi sejak duduk di bangku SMA, sudah dipenuhi oleh Papanya. Dengan dalih sayang dan melihat Sekar sudah cukup mahir mengendarai mobil, Papa pun memenuhi keinginan anak satu-satunya itu.

Sebuah mobil honda jazz berwarna merah selalu setia menemani Sekar kemanapun gadis itu pergi.

Sekar pun tumbuh menjadi gadis yang manja, tidak mandiri, sedikit arogan, kurang kasih sayang dan cenderung introvert. Tidak mempunyai banyak teman dan suka menyendiri, mengurung dalam kamar.

Sebetulnya Sekar cukup manis. Kulit putih yang membalut tubuh mungilnya, hidung mancung dengan mata sedikit sipit serta dua lekuk pipi menambah cantik wajahnya. Rambut yang hitam tebal dengan panjang sebahu membuat mata seolah tak berkedip memandangnya.

Tak sedikit laki-laki mencoba mendekati Sekar. Bik Tun pun tahu hal ini. Namun sepertinya Sekar tidak menaruh minat pada mereka. Namun, beberapa bulan terakhir, ada sesosok pria yang cukup sering bertandang ke rumah itu.

Bik Tun merasa ada sebuah hubungan yang cukup dekat antara Sekar dengan pria itu.

Dan kini, sepertinya hubungan itu tengah menimbulkan konflik.










#OneDayOnePost
#TantanganCerbung
#Bagian7




Post a Comment

0 Comments