Pandu
menggeserkan jarinya di layar smartphone
untuk menghubungi Sekar. Namun tiba-tiba ada panggilan masuk. Dari gadis yang
sangat dirindunya. Langsung ditekannya sebuah ikon tanda menerima panggilan
masuk.
“Sekar,
ba …“ belum sempat diselesaikannya kalimat untuk menanyakan keadaan Sekar,
gadis itu sudah memotong.
“Mas
Pandu, tolong aku, segera kesini ya. Hiks … hiks …” terdengar isak dan nada panik
di sana.
“Sekar,
ada apa? Kamu ada dimana?” Pandu bertanya tak kalah panik.
“Aku … aku … kecelakaan, Mas!” jawab Sekar
diiringi isak makin menjadi. Lantas menyebutkan sebuah tempat kejadian dia
mengalami musibah, berdasar keterangan dari ibu yang menolongnya itu.
Deg!
Jantung Pandu terasa berdetak kencang. Kekhawatiran langsung menjalar. Namun
segera dia sadar untuk gegas bertindak. Otaknya berpikir cepat.
“Baik.
Kamu yang tenang dulu. Aku segera kesana,” tanpa menunggu jawaban dari Sekar,
ditutupnya smartphone itu lantas
menyambar kunci mobil yang tergeletak di atas meja, di dekat televisi yang ada
di ruang tengah.
Ibu
yang melihat Pandu tergopoh belum sempat bertanya apapun. Dilihatnya Pandu
tengah mengeluarkan mobil grand extra
biru metalik yang terparkir di garasi, dengan terburu-buru. Ibu merasakan
sesuatu tengah terjadi.
.
Sementara
itu, Sekar menunggu dengan gelisah. Dia sudah sedikit agak tenang kala menjawab
pertanyaan dari polisi yang sudah ada di tempat kejadian.
Tak
lama kemudian, dilihatnya sosok yang sangat diharapkan kehadirannya datang menghampiri.
Sekar pun langsung memeluk Pandu dengan erat. Tangisnya kembali pecah.
“Tenang,
sayang. Mas Pandu sudah di sini. Udah, jangan nangis ya,” lembut Pandu bertutur
sambil membelai rambut Sekar. Lantas dibimbingnya Sekar untuk kembali duduk.
Pandu
pun bergegas menghampiri petugas dan terlihat pembicaraan serius.
#OneDayOnePost
#TantanganCerbung
#Bagian12
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^