Tak Sebebas Merpati



sumber foto : google


Judul postinganku kayak judul lagu ya? Hehe … Tak apalah bila dianggap begitu. Anggap saja memang begitu (#berasa maksa nggak?).

Sesekali menulis bergaya curhatan tak mengapa, bukan? Dan, pasti ada yang menduga. Tulisanku kali ini mewakili curhatan para emak. Hehe. Memang!


Jadi begini. Seringkali aku tuh merasa, tak ada kebebasan untuk diri sendiri. Apalagi kalau sudah urusan anak. Bukan, bukan karena tidak mensyukuri keadaan, namun terkadang tak habis pikir dengan keaktifannya. Seolah energinya tak ada habisnya.

Anak tahunya kan permintaannya dituruti, tak peduli selelah dan sesibuk apapun orangtuanya, apalagi sang Bunda. Ya, jujur saja, sebagai perempuan yang juga beraktivitas di luar rumah, terkadang aku ingin sejenak menikmati waktu untuk diri sendiri. Namun seringkali hal ini terabaikan oleh si kecil.

Ralat! Bukan terabaikan. Tepatnya belum mengerti akan arti ‘abai’.

Contohnya nih. Suatu saat, dia teriak-teriak minta ditemani menonton acara televisi kegemarannya, yaitu Upin dan Ipin atau serial Adit Jarwo. Bagi yang tidak tahu kedua tayangan itu, duh … kasihan banget deh! Memangnya hidup di belahan bumi bagian mana? Ups. Hehe.

Meskipun sedang mengerjakan sesuatu, si kecil tidak peduli. Aku harus segera memenuhi permintaannya. Ya, daripada telinga jengah mendengar semua teriakannya, kusudahi saja aktivitas dan bergegas menghampiri.  Satu episode kehidupan dengan tema tak sebebas merpati telah dimulai.    Hmmm …

Dan, apa yang terjadi setelah aku ada disampingnya? Dia masih saja berteriak-teriak, disertai lompatan-lompatan dan gerakan super aktif seolah tiada lelah mulut bersuara dan tubuhnya bergerak kesana kemari.

Apakah aksi itu membuatku merespon dengan membalas berteriak juga? Kali ini tidak. Hayati lelah, Bang!

Aku cuma memandangi saja polah tingkahnya. Aksi diam pun dimulai. Membiarkannya berekspresi lebih tepatnya. Sengaja juga sih. Menunggunya merespon.

Mungkin lama kelamaan anakku jengah juga. Pandangannya pun berbalas pada sang Bunda.

Tiba-tiba, dia menghentikan semua aksinya. Perlahan dia menghampiriku. Tak terduga, dia lantas memberikan pelukan erat. Terdengar bisikan lembut keluar dari mulut mungilnya.

“Maafkan Rafa, ya, Bun …”

Nyes! Makjleb! Duh, Nak … kata-katamu membuat Bunda tak bisa membalas selain memelukmu lebih erat.

Mungkin aku memang tak sebebas merpati. Terbang tinggi ke langit luas. Bebas kepakkan sayapnya kemanapun sesuka hati. Namun ungkapan cinta dalam pelukan buah hati tak akan bisa mengganti kebebasan dalam bentuk apapun.

Bahagia … meski mungkin, tak sebebas merpati (song by Kahitna).


#OnedayOnePost
#TantanganKegiatan                                 









Post a Comment

0 Comments